Dua hari sebelum keberangkatan Alex ke Bali ia pergi ke Jakarta untuk menemui Papa Nadine. Ia sudah mencari tahu alamat kantor Pak Priyo. Beliau adalah pengusaha terkenal, tidak sulit untuk mencari alamat kantornya. Awalnya ia kesulitan membuat janji, namun ketika mengatakan ini menyangkut Nadine putrinya, Pak Priyo menyetujui untuk bertemu dengan Alex keesokan harinya. Alhasil pagi ini mereka bertemu. Alex memasuki ruangan direktur utama perusahaan, yakni Pak Priyo.
"Selamat pagi, Pak," sapa Alex sopan.
"Selamat pagi juga. Silahkan duduk, " setelah berjabat tangan Pak Priyo mempersilahkan Alex duduk di kursi tamu.
"Saya tidak suka basa-basi. Kita langsung ke intinya saja, ada apa Nak Alex sampai ingin bertemu dengan saya? " tanya Papa Nadine.
"Baik Pak. Saya mohon maaf sebelumnya, " kata Alex memulai pembicaraannya. "Saya mencintai putri Bapak dan ingin melamarnya, " kata Alex serius.
Pak Priyo terkejut. Namun ia tetap berusaha fokus.
"Anak saya sudah memiliki calon suami, " jawab Pak Priyo.
"Saya tahu hal itu. Tetapi saya yakin Nadine memiliki perasaan yang sama dengan saya. Kami memang tidak berpacaran tapi kami sudah dekat selama setahun, " terang Alex mencoba meyakinkan Papa Nadine.
"Maaf Nak, saya tidak bisa menerima lamaran Anda, " kata Papa Nadine tegas.
Alex berpikir. Tidak ada cara lain. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya.
"Saya tahu calon suami Nadine adalah Rico. Ia adalah teman sekantor saya. Kami tidak terlalu dekat tapi kadang pergi bersama," kata Alex. "Beberapa waktu ini saya mengikuti Rico dan berhasil mendapatkan rekaman ini, "
Alex memutar video ketika Rico asik minum-minum dan berdansa bersama beberapa gadis di klub malam. Kadang ia merangkul dan mencium pipi gadis-gadis itu. Mata Pak Priyo sampai terbelalak saking terkejutnya.
"Mohon maaf, mungkin cara saya ini salah karena membongkar aib seseorang. Tapi tujuan saya adalah ingin menyelamatkan Nadine dari kehidupan pernikahan yang tidak bahagia, " terang Alex.
"Bapak boleh tidak menyetujui saya. Tapi saya mohon Bapak dapat mempertimbangkan Rico sebagai calon suami Nadine, "
Dari sorot matanya, Pak Priyo dapat melihat ketulusan Alex. Ia memejamkan mata sejenak kemudian menarik nafas dalam-dalam.
"Baik. Aku akan memikirkan ulang perjodohan ini, " kata Pak Priyo. "Untuk lamaran yang Anda ajukan, saya akan menerimanya kalau Nadine juga bersedia menikah denganmu. Datanglah lagi kemari setelah Nadine setuju, " lanjutnya.
Alex terkejut. Ia sangat gembira hingga tersenyum bahagia. Ia nyaris ingin melompat dan bersorak-sorai saking senangnya namun ia tetap menguasai diri.
"Baik Pak. Saya akan datang menemui Bapak setelah berbicara dengan Nadine, " kata Alex mantap.
"Yasudah. Sekarang kalau kamu punya waktu luang, susul Nadine di Bali. Aku sudah salah menyuruhnya kesana bersama anak badung itu, " kata Papa Nadine.
"Siap Pak. Saya memang akan segera kesana, " kata Alex.
"Anda butuh akomodasi dan sebagainya? Kalau iya akan saya minta sekertaris saya untuk menyiapkannya, " tawar Papa Nadine.
"Tidak perlu, Pak. Saya sangat berterimakasih namun saya sudah mempersiapkan semuanya sejak kemarin, " kata Alex jujur.
Pak Priyo mengangguk tanda mengerti. Ia bersyukur sudah mengetahui lebih awal tabiat pria yang hendak dijodohkannya dengan putrinya, Nadine. Selama ini ia merasa bersalah karena kurang memberikan kasih sayang pada anak gadisnya. Kalau sampai ia salah memilihkan suami, entah bagaimana ia harus mempertanggungjawabkannya pada Yang Maha Kuasa. Semoga kali ini keputusannya tepat untuk memberikan peluang pada pemuda polos di hadapannya.
Setelah berpamitan dengan Papa Nadine, Alex segera pergi ke Bandara. Ia akan terbang ke Bali untuk menjemput Nadine.
-Penutup Selesai-
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Menyapa [TAMAT]
RomanceAlex Hengkara adalah seorang pria workaholic berusia 30 tahun yang tidak percaya pada cinta dan tidak pernah punya ketertarikan pada wanita manapun. Nadine Kusuma Wardani seorang gadis berusia 25tahun yang memilih hidup mandiri, jauh dari keluarga...