Sekolah Baru

24 5 0
                                    

"Karl sini!"pekik zora. "Kau baru bangun ya?kami sudah disini 3 jam".
Karl melihat zora dan tiz juga memakai set yg sama denganya. "Ya, dan mengapa kita harus memakai set ini?. Tanya heran karl.

"Van menyuruh kita mengikuti battle ini, kita akan berhadapan dengan pemenang battle. Dan jika kita menang,kita akan diterima untuk bersekolah disini"ucap tiz.

"Ini perintah raja?,dasar raja itu enak saja memerintah. Karl emosi

"Tapi ada untungnya kita bersekolah disini, kita akan bisa banyak belajar sihir yg belum diketahui,ehmm karl kau sudah mengetahui semua sihir?" Tanya zora.

"Hanya sihir terlarang yang belum kuketahui, sekolah ini memikili perpustakaan yang sangat lengkap tentang jenis sihir, akan untung juga jika bersekolah disini". Garis bibir karl sedikit tertarik keatas.

"Darimana kau tau karl?. Tanya tiz heran. "Iris" jawab karl.

"Dan sebelum itu kita harus bisa mengalahkan tim yg akan kita lawan , kalau tidak kita tidak akan bisa bersekolah disini" tiz memegang dagunya berfikir.

Semua tim sudah bertanding, hanya tersisa mereka bertiga dan tim yang akan mereka lawan.

"Tersisa 1 tim lagi, anggota dari tim ini merupakan salah satu murid di Acheiver Academy. Mereka akan melawan calon murid baru, Tiz, Zora dan Karl silahkan masuk ke arena."ujar si pembawa acara.

Mereka semua memasuki arena battle, terlihat ada 2 orang wanita dan 1 orang lelaki yg tampak sudah lebih dulu masuk ke arena, mereka terlihat sedikit lebih tua dari karl,zora dan tiz.

Karl tidak tau apa elemen lawannya."mungkin jika sudah menyerang baru tau"hmm fikir karl.

Pertandingan mulaii!!

Tiz melancarkan serangan kepada wanita berambut coklat didepannya, wanita itu pengguna elemen tanah, wanita itu dengan bengisnya menyerang tiz.

Tanah-tanah itu berubah menjadi seukuran batu besarr,mengarah pada tiz. Lawannya sangat kuat. Tiz mengeluarkan pelindung Dryad miliknya. Tanah itu kemudian terpecah seperti pasir.

"Aaaaaakh! Pekik tiz. Tak disangka wanita itu sudah menyiapkan jebakan pada tanah yang dipijak tiz, tanah meninggi dan mengunci tubuh tiz. Dia terperangkap disitu, semakin tiz melawan tanah itu seakan menyekik tubuhnya.

Zora sangat sial karena wanita yang dilawannya pengguna elemen angin, air dan angin jika dikombinasikan memang akan menjadi sihir yang kuat. Tetapi sekarang posisinya mereka berlawan.

"Aaakkhh! Wanita itu menyerang zora , angin itu sangat tajam, tubuh zora sudah di penuhi luka-luka goresan akibat angin itu.

Karl menghadapi si lelaki senior, mereka masih diam ditempat mereka berdiri tak ada satupun yang bergerak. Tiba-tiba! Si lelaki melesat dengan cepat tak terlihat dia berlari mengitari karl kemudian meluncurkan serangannya, walaupun sangat cepat karl masih bisa melihat serangannya, karl menyerang menggunakan elemen petir. Dia berhasil mengenai pria itu, dan langkah pria itu terhenti.

Pria itu mengeluarkan darah dari mulutnya dia memegang sakit dada nya, karl memandang pria itu datar. "Hentikan"ucap datar karl.

"Aku tahu kau menahan kekuatanmu, apa karena aku wanita? Kau tidak meremehkanku bukan?" Tanya sinis karl.

"Aa aku tidak bisa menyerangmu nona, aku hanya bisa melukai sedikit tubuhmu". Uhuhkk darah segar keluar dari mulutnya. Kemudian dia berkata.

"Darahmu, bau darahmu seperti racun bagiku. Saat aku mencium aroma darahmu tubuh ku terasa seperti hancur,darah ku seperti ingin meledak keluar dari tubuhku."

ZEFANISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang