Sebentar lagi kita akan bersama,
Sungguh aku sangat bahagia.-Bintang Afrizal-
🌿🌿🌿
Bagaimana jika rasanya kita berada diantara dua pilihan yang sangat sulit. Apa yang harus kita lakukan, termenung? Terdiam?Begitu juga dengan apa yang Qolby rasakan saat ini, ia sedang duduk di taman memikirkan perjodohan tadi malam.
Bagaimana ini, aku ingin menolak tapi aku takut ummi dan abi kecewa.
Mungkin lebih baik aku menerimanya, meski cinta belum mengalir. Seiring berjalannya waktu aku yakin aku akan bisa mencintainya.
Qolby tiba-tiba tersadar karena ada seseorang yang menyapanya. "By, kok ngelamun aja sih. Btw aku ada saran nih buat perjodohan kamu"
"Saran apaan, " tanyanya penasaran.
Kinan menatap Qolby dengan serius. "Gimana kalau kamu terima aja perjodohan itu, daripada kamu ngecewain ummi dan abi. Entar nyesel loh kalau mereka dah gak ada. "
"Husst..jangan nakutin napa," jawab Qolby sambil mencubit lengan Kinan.
"Beneran loh."
Kinan ada benarnya juga, kesempatan hanya datang satu kali. Ia takut menyesal pada akhirya.
"Baiklah, aku insyaaAllah siap Nan," ucapnya meyakinkan.
Kinan menoleh. "Siap apaan coba. "
"Siap menikah sama Bintang, Kinan, " jawabnya kesal.
Kinan tersenyum manis. "Apapun keputusanmu By, aku akan selalu ngedukung. "
"Makasih ya Nan, " ucapnya terharu.
"Iya, sama-sama."
Dari kejauhan Qolby melihat sesosok laki-laki yang ia bentak kemarin sore,Qolby langsung berlari mengejar laki-laki itu.
"Heyy, " panggilnya.
Syidad menoleh. "Ngapain, belum puas marah-marah kemarin."
"Gak, aku cuma mau minta maaf. Aku udah salah paham sama kamu," ungkap Qolby menyesal.
Syidad tertawa sinis. "Haha, sejak kapan wanita sepertimu meminta maaf."
"Sejak hari ini," sahut Qolby dengan kepala yang masih tertunduk.
"Aku serius, malah dibuat bercanda," ungkapnya kesal.
Qolby mengangkat kepalanya dan menatap Syidad dengan tatapan yang meyakinkan. "Emang bener."
"Maafin aku ya," lanjutnya lagi.
"Yaudah."
Syidad langsung pergi meninggalkan Qolby.
Qolby menghela."Alhamdulillah."
°°
Qolby memasuki halaman rumahnya dengan perasaan bahagia, namun disisi lain ia masih belum merasa puas karena sifat bersalah selalu saja menghantuinya.
Qolby mencoba melupakan itu semua.
Dengan morajaah Al-Qur'an hatinya akan lebih tenang, begitu katanya.
Tak lupa perasaan syukur pun selalu saja ia sertakan, apapun keadaanya.
Tak beberapa lama, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]
Romance[COMPLETED] 𝘋𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘶𝘢 𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵, 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘯𝘵𝘶𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘪𝘢--𝘘𝘰𝘭𝘣𝘺, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢...