"Saya terima nikah dan kawinnya kabira aisyah beelcis Humairah binti Abdullah ibram Yudhistira dengan mas kawin 10 gram cincin mas dan uang tunai sebesar 10 juta dibayar tunai"
"Ya Allah.. kabira sekarang udah jadi istri orang.."
...
Hah..
Rasanya bagaimana ya..
Yah..
Begitulah..
Haha..Kabira tersenyum malu saat sang umi mengantarnya menuju aula pesantren, tempat dimana Jefrey membacakan ijab qobul tadi,
Ia tentu disambut pekikan tertahan beberapa santriwati yang melihat keelokan wajahnya,
Kabira hanya dirias sedikit tapi auranya sangat memabukkanIa didudukkan disamping sang
SUAMIDan seketika itu Jefrey menoleh kearahnya dan membuka cadar diwajahnya
Senyum malu kembali tercetak dibibir dua anak Adam hawa itu
Lantas tangan kabira mengambil tangan pria itu dan menciumnya pelan, amat lembut, juga Jefrey yang mengecup kening sang istri begitu tulus, seolah jika terlalu kuat sedikit saja ia akan rusakDoa doa, serta petuah petuah sudah diberikan pada dua pasangan baru ini, termasuk amanat sang Abi yang meminta Jefrey menjaga putri semata wayangnya
Tentu diangguki dengan pasti, saat keputusannya mempersunting kabira, ia tau ia harus membahagiakan istrinya ini
Dengan apapun perasaan dihatinya
Ia sudah harus memerintahkan hati dan meminta sang maha cinta untuk hanya mencintai satu wanita saja
Kabira..
Istri nya"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."
Jawaban serempak semua orang dalam aula kemudian mengundang atensi mereka pada sosok yang baru saja masuk kedalam sana
Lantas mata Jefrey membola, dan tubuhnya berdiri refleks
"Pa.."
"Ya Allah nak.."
Pria paruh baya itu mengelus kepala putra bungsunya dan memeluk pria itu dengan bangga
"Maaf papa telat"
Dan pertemuan mengharukan mereka menambah kebahagiaan pada hari ini, jika ia tak menahan diri mungkin senyuman Jefrey sudah sampai ketelinganya,
Seperti tak ada lagi hari membahagiakan selain hari ini setelah 1 tahun penuh dengan kesedihan,
...
Tunduk malu kabira semakin menjadi jadi, ia terus saja tak berani menatap kedepan saat tangan sang suami sudah mulai menggenggamnya usai akad, hingga sekarang
Tak bisa dipungkiri jika debaran itu bahkan membuat kabira hampir pingsan, tapi ia tak akan mengacaukan hari pernikahannya dengan pingsan karena terlalu gugup
Wanita itu kembali memakai cadar hitamnya seolah ingin menjaga kecantikan yang ia punya hanya untuk sang suami, nanti saat mereka berdua
Jefrey juga tak jauh berbeda
Mungkin pembawaannya saja yang tenang tapi jauh dalam hatinya ini sebuah hal yang masih ia pertanyakan,
Sungguh?
Hari ini ia sudah mendapat istri lagi?
Ketidak percayaan itu merujuk pada sebuah kebahagiaan,
Ada sesuatu yang lega dalam hatinya usai kata sah tadi ia dengar dengan jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 GADIS BERPIPI KEMERAHAN
Fanfiction[END] Mungkin ia hanya sedikit kurang waras sejak gadis berpipi kemerahan itu menatapnya dengan mata ceria Sambil berujar 'apa kabar om Jefrey!"