RAMEIN
...."a-adek pergi dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam.."
...
Pagi itu kabira, Jefrey dan keluarga mereka beranjak dari Bandung, liburan sudah selesai dan saatnya memulai aktivitas lagi,
Besok pun sudah masuk bulan Ramadhan, banyak yang harus dipersiapkan"Jaga diri ya bi, kita pulang dulu assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam, hati hati.."
Papa Jefrey sudah lebih dulu pulang karna urusan pekerjaan,
Ada dua mobil yang membawa mereka pulang,Mobil pertama diisi oleh Jefrey, kabira, ibram, Hairin, Juna dan kedua anaknya Ara dan Isnan
Sedangkan mobil kedua berisi mama Aida, yuanda istri Juna, jebi, Fahri dan dua anak mereka Elsa dan imam
Alasan kenapa Juna terjebak dimobil kedua pengantin baru itu, karna Isnan dan Ara begitu menyukai kabira, mereka amat dekat dengan kabira sejak pertama bertemu dulu, apalagi setelah kabira jadi Tante mereka, raut bahagia gak bisa terelakkan
Begitu juga dengan Elsa dan imam anak dari jebi dan Fahri, hanya saja mereka tak mau lepas dari sang ibu
"Nganter umi abi dulu yang bang"
"Eh, iya iya pastiin umi sama abi selamat sampe tujuan"
Ibram sukses mendaratkan satu jitakan panas pada pucuk kepala Juna, mereka juga dekat sejak dulu,
Umur mereka hanya terpaut 4 tahun rasanya aneh memang pria itu memanggil ibram dengan sebutan Abi"Ayah.. aku ikut Tante kabira ya.."
"Eh..gak boleh Tante kabira kan harus pulang, capek"
"Tapi aku maunya sama Tante kabira.."
Ara memeluk wanita itu erat, lantas Bira juga merangkulnya seolah tak mau dipisahkan kedua wanita itu,
Juna dan Jefrey yang ada di kursi depan hanya menggeleng,
Gadis kecil itu memang sudah jatuh dalam pesona kepolosan kabira"Gak boleh nanti om Jef marah"
"Emang iya?"
"Iya! Kan om Jef mau cepet cepet punya Adek bayi"
Kemudi sedikit oleng dan Jefrey memberi tatapan mendelik pada kakak sulungnya, dibalas tatapan polos Juna seolah tak mengerti apa apa
"Emangnya kenapa kalo ara ikut Tante Bira.. hubungannya apa sama dedek bayi?"
Kabira dibuat malu dengan topik pembicaraan ini
Ia fikir Juna itu sosok yang kalem dan tak banyak bicara, ternyata aslinya ia tak beda jauh dengan FahriKenapa ia baru menyadari sikap itu sekarang?
"Ya pokoknya gak boleh.. nanti aja kita Dateng kerumah om Jef, besok kek atau lusa, sekalian bukber"
"Uh~ maunya sekarang"
Kabira sudah ikut merengut dan semakin mengencangkan pelukannya pada Ara, ia juga sangat menyukai gadis imut itu
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 GADIS BERPIPI KEMERAHAN
Fanfiction[END] Mungkin ia hanya sedikit kurang waras sejak gadis berpipi kemerahan itu menatapnya dengan mata ceria Sambil berujar 'apa kabar om Jefrey!"