3

16 3 4
                                    

Hppy reading ✨


Bel pulang sekolah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Amira belum saja beranjak dari tempat duduk nya.

"Mir Lo blom mau pulang, ayok" ajak vany yang sudah geram melihat rajin nya sahabat nya yang satu ini.

"Duluan aja, kalian"

"Ngak, Lo sendiri disini gue takut Lo kenapa-napa" ucap elin.

"Amira ngak sendiri dia pulang sama gw" suara dingin dan wajah datar itu sontak membuat ketiga oraang didepan nya itu mengalihkan pendangan kebelakang.

"Wahh bro Lo mau pulang Ama sih Amira, gercep juga Lo" tutur Jason tapi sedikit terdengar berlebihan.

"Biasa aj kali" yapp Alan yang menjawab bukan Devin, mana mungkin Devin berkata begitu.

"Ngajak gelud Lo bebek" balas jason.

"Dih baperan amat sih biji duren"

"Gue kagak baper daun bawang"

"Dihh ngelak aja Lo kencut Superman"

"Sapa yang ngelak remahan bedak"

"Ngeles aee lu ketek kuda, gini nih kalo baru dilahirin ngak dikasih ASI malah dikasih air selokan" tawa mereka pecah didalam kelas, tapi tidak dengan Devin dan Jason. Devin hanya tetap bersikukuh dengan ketenangannya tapi tidak dengan Jason muka nya sudah ditekuk.

"Bisa diem ngak sih" seketika mereka pun kembali tenang ketika mendengar suara Devin.

"Tapi bener Lo mau pulang sama Amira" kali ini elin yang mangacung kan pertanyaan.

"Iya, gue juga mau aja dia keluar"

"Ywdah hati-hati yah Vin bawa mobilnya jangan ngebut Lo lagi bawa anak gadis orang yah, awas aja Lo ngebut gue buang Lo keempang" ucap elin sedikit memerintah.

"Hm"

"Vin kita berdua juga pulang yah" ucap Alan.

"Okay"

Setelah mereka keluar Amira masih saja belum selesai mencatat, dan itu membuat Devin ikutan geram melihat gadis didepan nya yang terlalu giat.

"Kapan kelar nya?" Tanya Devin frustasi.

"Dikit lagi"

Setelah 5 menit Amira mencatat iya pun telah selesai.

"Vin gue dah selesai ayok kita pulang"

"Okok abis dari rumah Lo kita langsung ketempat yang mau gue tunjukin aja yah"

"Iya, ayok"

Mereka pun menuju ke parkiran dan masuk ke mobil milik Devin, kemudian berlalu pergi ke rumah Amira.

Keadaan dalam mobil sangatlah hening, karena tidak ada yang ingin memulai percakapan

"Mir rumah Lo dimana"

"Oh iya, perumahan melati blok B no.15"

"Amyy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang