5

7 2 0
                                    

Hppy reading ✨


Kantin yang saat ini ramai sekarang menjadi surga bagi seluruh murid angkasa.

Bagaimana tidak saat ini keadaan kantin lebih ramai dari biasanya mereka mencari meja untuk mereka duduki tapi tidak kunjung ketemu, mereka lah Devin dan Amira berserta sahabat mereka.

Kantin yang awal mula berfungsi sebagai tempat makan disekolah berubah fungi menjadi pasar mulai dari antrian berbagai tempat jenis makanan hingga suara berisik yang ditimbulkan dari para siswa siswi yang makan sambil bergosip dan adapun yang berpacaran ditengah kerumunan orang tanpa memikirkan nasib jomblo orang lain.

"Eh kita duduk disana tuh dipojok mumpung tempat nya cukup buat kita berenam". Tunjuk elin kesalah satu meja pojok yang bisa menampung mereka

Mereka telah duduk kemudian vany mulai berjalan ke tempat food court pilihan mereka dan mulai memesan.

Karena pesanan mereka yang dibilang banyak itu tidak mampu vany bawa sendirian.

"WOYYY BANTUIN" teriakan vany menggelar hingga ke ujung kantin yang mampu didengar oleh sahabatnya.

Elin pun menyuruh Jason untuk membantu mengambil makanan yang diangguki oleh Alan dan Amira, Jason pun hanya pasrah jika harus berurusan dengan sih lampir satu ini.

Setelah sampai dimeja mereka elin menoyor kepala vany yang membuat ia meringis kesakitan "sakit tau" ucap vany sambil mengelus dahi nya.

"Lo ngapain pula malah teriak kan bisa mintol sama mang paul, malu-maluin aja"

"Hehe sorry deh"

"Dah makan sekarang keburu dingin" sambung Amira sambil melanjutkan makannya, Amira tersadar jika sedari tadi dirinya diperhatikan ia pun menoleh dan mendapatkan devin tengah menatapnya.

Amira melambai-lambai kan tangan nya kewajah Devin sehingga empunya pun tersadar "lahh Lo ngapain ngk makan" tanya Amira.

"Mmm" Devin pun melanjutkan makannya.

"Beda yah ngomong sama es batu" gumam Amira sambil menatap Devin sekilas kemudian melanjutkan makannya yang tertunda.

Devin sempat mendengarkan tapi dia hanya tersenyum tipis sambil melanjutkan makannya.

>>>

"Lo dijemput mir?" Tanya elin sambil membereskan buku-buku nya berserta barang lain.

"Iya"

"Ywdah ayok keparkiran, lagian gue udah dijemput, yok" ajak vany sambil menggenggam tangan kedua sahabatnya.

30 menit berlalu tapi supir Amira tidak kunjung muncul, kaki elin terasa pegal karena setengah jam menunggu tapi pak Bejo supir Amira belum juga datang.

"Mir kapan supir lu datang lama amat"

"Lo duluan aja plingan juga pak Bejo datang, macet kali dijalan"

Memang jam sudah menunjukan pukul setengah 5 sore yang artinya sudah lumayan banyak pekerja kantoran yang mulai pulang.

Amira sengaja mengikuti ekskul PMR juga musik supaya tidak menambah rasa bosannya sedangkan elin hanya mengikuti ekskul PMR, sehingga Amira dan elin baru bisa pulang jam 4 tadi karena mengikuti rapat PMR.

"Amyy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang