7.kangen/ngangenin?

15 0 0
                                    

Hppy reading ✨

Itu takdir, setiap orang punya takdir masing-masing yang sudah ditentukan Tuhan. Sehabis hujan pasti ada pelangi begitu juga setiap ada kesedihan pasti ada kebahagiaan.

-Devin-

"Hiks sayang hiks kamu kerumah sakit sekarang yah hiks"  suara tangisan mamanya membuat Amira bertanya dalam hatinya 'ada apa ini?'.

"Kok mama nangis? Mama kenapa?"

"Abang kamu masuk rumah sakit, dia kecelakaan"

Ucapan Marcello papanya lantas membuat Amira menegang ditempat, tangisan mulai membasahi pipinya hp nya telah harus sewaktu papanya bilang kalau kakaknya kecelakaan.

Tatapan nya berubah menjadi kosong, membuat teman-teman nya pun ikut khawatir.

"Eh mir Lo kenapa?" Elin pun menanyakan kenapa ia menangis.

"Ia mir kok Lo nangis"

"Kak Ando kecelakaan" tangis Amira lebih kencang, keadaan kelas yang sepi membuat tangisan Amira hanya didengar kedua sahabatnya.

"JADI YANG KECELAKAAN ITU BENER KAK ANDO!!!"  Teriak elin dan vany dengan muka memerah seperti menahan tangis.

Elin dan vany sudah menganggap Ando sebagai kakaknya karena Ando merupakan seorang yang sangat baik dan juga lembut, hanya mereka dan keluarga Amira saja yang mengetahui sifat Ando terkadang dia akan bersifat lembut dan baik terhadap orang disekitarnya yang ia sayang begitupun sebaliknya. Ando juga sudah menganggap kedua sahabatnya Amira sebagai adiknya karena sewaktu kecil mereka sering bermain kerumah amira dan sering bertiga kemanapun mereka pergi kadang-kadang juga mereka sering menginap bereng dirumah amira, elin, maupun Vany jadi tidak sulit bagi Ando menerima elin dan vany sebagai adiknya juga.

Amira mengangguk, elin dan vany langsung memeluk sahabat nya mencoba menenangkan. Tapi mereka malah ikutan nangis hanya elin yang mencoba untuk tidak mengeluarkan butiran air mata, meski matanya sudah memerah.

"Aku mau ke rumah sakit" ucap Amira melemah.

"Kita ikut nanti gue suruh supir nganter kita" ucap vany setelah itu mereka keluar kelas, kebetulan sekali ada anak kelas mereka yang baru saja masuk elin langsung meminta bantuan untuk meminta izin kepada guru yang akan mengajar mereka bahwa ada keperluan mendesak dan langsung dibalas anggukan oleh anak itu.

Setelah sampai di rumah sakit mereka langsung saja menanyakan pasien atas nama kakaknya dan menuju ke ruang UGD.

Rumah sakit ini banyak disponsori oleh papanya Amira sehingga banyak yang mengenal keluarga itu.

"Ma,pa" teriak Amira yang sedang berlari kearah kedua orang tuanya diikuti oleh kedua sahabatnya, ia tidak mempedulikan banyak tatapan dari berbagai pengunjung rumah sakit ia hanya menghawatirkan abangnya.

"Sayang" ucap ana mama Amira kemudian memeluk putri tersayang nya.

"Gimana keadaan Abang?" Tanya Amira kemudian melirik mama dan papanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Amyy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang