Between Us ; 02

16 6 2
                                    

Aku mendatangi undangan ulang tahun yang di berikan oleh Eirish, gadis itu akan benar-benar marah jika salah satu di antara kami tidak menghadiri acara sweet seventeen miliknya.

Seperti yang sudah ku duga, ia akan mengadakan pesta miliknya di malam hari, tepatnya di Club mewah milik saudaranya, sebelumnya ia memang sudah memberitahu aku, Nadira, dan juga Fitha akan tempat yang ku datangi ini.

Sangat ramai, dan juga banyak orang yang kesana kemari menikmati pesta milik sahabatku ini, dari jauh ku lihat Nadira melambaikan tangan, aku segera mendekatinya, sebelumnya aku tidak lupa sudah menyiapkan kado untuk Eirish. Tidak macam-macam aku membelikannya cat kuku, dan juga alat yang lainnya, selain murah budged, aku juga akan memberikan hadiah yang sudah jelas ia akan memakainya bukan?

"kesini sendirian?" tanya Eirish sambil memelukku sekilas, aku menggelengkan kepalaku untuk pertanyaan yang di lontarkan Eirish padaku, ia nampak mengernyit mendapati jawabanku.

"gw sama Khiar, gatau, dia tiba-tiba udah ada aja di depan rumah" kataku dengan acuh, aku tidak berbohong, aku masuk kesini memang sendirian, sengaja ku tinggal Khiar di parkiran.

"panjang umur" kata Fitha sambil terkekeh pelan, Eirish menoleh ke arah Fitha sambil tersenyum dan mengucapkan terimakasih, namun gadis itu malah tertawa keras, "maksud gw noh, Khiar, baru aja dateng" lanjutnya dengan memukul pelan bahu milik Eirish, ku lihat gadis itu kini mengkerucutkan bibirnya dengan sebal.

"Lora, kok gw di tinggalin sih, harusnya masuk bareng-bareng dong, biar kaya couple goals" kata Khiar dengan nafas yang tidak beraturan, ku tebak ia habis berlari untuk segera menyusulku tadi

"suka-suka gw lah" kataku dengan sinis, Khiar nampak tidak perduli dengan raut wajahku yang kesal akan tingkahnya, terbukti saat tiba-tiba ia merangkulkan tangannya di pinggangku, aku hanya diam saja mendapat perilaku seperti itu, toh jika aku menolak pun, ia akan tetap memaksa.

Malam semakin larut, begitu juga dengan semakin banyaknya orang yang berdatangan, sedari tadi, aku terus saja menatap pintu masuk, berharap sosok itu segera datang, dan aku akan bebas dari cowok gila yang masih dengan betahnya selalu di dekatku.

"Ra, ada Chandra" sontak saja aku segera mengalihkan Perhatian ku ke arah cowok yang di sebut oleh Nadira tadi, ohmygod, jangan tanyakan lagi, dia sungguh memesona saat ini, balutan kemeja hitam dengan rambut yang ditata rapi ke belakang sontak membuat jantung ku berhenti berdetak untuk sejenak.

"gausa gitu juga kali kalau ngeliat, gw juga ganteng kok" kata Khiar menarik dagu ku, agar aku melihat ke arahnya, aku sungguh risih dengan cowok ini, apasih mau nya

Aku segera berdiri, aku pamit kepada Khiar untuk ke toilet, agar cowok itu, tidak mengekoriku. Pasti kalian sudah tau kan kemana tujuan asliku, ya benar sekali, aku mendatangi Chandra sambil membawa dua gelas juice Orange.

"chan" kataku dengan sedikit menyenggol bahu lebarnya, ia segera menoleh dan tersenyum kepadaku, soal masalah kemarin ia sudah meminta maaf kepadaku karena pengucapan kalimatnya yang salah, karena itu aku berdiri di sini sekarang.

"kenapa Ra?" tanya nya masih dengan senyum terukir di bibir tipisnya, lalu segera ku sodorkan minuman yang ku bawa dan memintanya untuk bersulang dan mengajaknya untuk minum bersama, syukurlah ia menerima tawaranku dengan suka rela, sungguh aku bahagia walaupun hanya bisa seperti ini dengannya, setidaknya kami hanya berdua saja.

***

Waktu berjalan begitu cepat, pesta Milik Eirish juga sudah berada di tahap dimana ia membagikan 3 buah kue utama kepada orang yang special menurutnya. Ia memberikan potongan pertama pada ayah dan ibunya, potongan kedua untuk aku, Nadira, dan Fitha. Lalu terakhir untuk kekasih cewek itu yaitu Angga.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang