Alfa

114 18 9
                                    

"Diam kamu cassie?! Memang ny secantik apa kmu?! Belagak?!" ucap edward.

Josh menatap cassie nanar. Dg cassie yg diam di tempat tidak melakukan apapun.

"Hahahahaaa! Foto Catlyn lucu!!! Matanya sipit sebelah,massa" cassie yang malah tertawa.

"Cessie ke kamar duluan yaa. Mau telfon catelyn. Dah!" Pamit nya. Kemudian berlari ke kamarnya.

Catelyn adalah musuh nya. Mana mungkin dia menelfon musuh
-batin Josh

Dia Josh,
Josh el Schnapp.

TOK!

TOK!

"Cassie? Josh masuk ya?" Josh sambil mendorong pintu. Merebahkan tubuh nya di samping adik mungilnya itu.

Memeluk adik ny dari samping,dg tujuan menggoda "hey! Kenapa ini? Cassie bisa bersedih?" tanya Josh.

"josh, cassie ga mau bermain2" jawabnya. Josh menaikan tubuh. Mengelus kepala adik nya. "apa yg membuat lo sedih? Huh?"

"Josh? Kenapa cassie selalu di salah kan? Kenapa cassie selalu salah di mata siapa pun?" keluh nya.

"Cassie ga pernah Josh salahkan,bukan?" tenang nya.

Kakak cassie yg satu ini hanya berjarak 2th dg nya. Berhasil menenangkan dg sangat hati hati.

DUK!

Nessera mendorong pintu kamar cassie "cassie? Mall yuk!" ucap nessera berkacak pinggang.

"ness, apaan si?" tanya Josh yg benar benar terkejut.

"Kita beli cotton candy"nessera.

Dia nessera,
Nessera el Schnapp.

"Hey! Cassie schnapp! Jangan banyak berfikir" nassera menarik tangan adik nya paksa.

"Cassie ganti baju dulu"

Sekarang kita akan menulusuri,
CASSIE el SCHNAPP

"Ness what do you think? Jam 10 mlm lo mau ngajak cassie keluar rmh? Dia bocah anak kalas 8. Harus nya lo ngajak dia belajar or something just like this" Josh yang tidak terima jika nessera membawa cassie pergi.

"Josh. Gw ga mau berdebat kali ini. Urusan kuliah gw numpuk. Tanggung jawab gw di rumah juga numpuk. Jadi, jangan memperkeruh suasana ya" tutur nessera.
Disusuli cassie yang keluar dari closet.
"maksud nya?"

"Ness siap!"

"Okey. Cassie ganti sepatu dulu. Nnt ness nyusul" ucap nessera.

"Okey ness" cassie yg berjalan menuju closet,lagi. Ingin mencari sepatu yg cocok untuk nya.

"Gw capek Josh. Bentar lagi jam dady bakal balik. Pasti dalam keadaan mabuk. Lo tau kan, stiap dia mabuk dia ngelukain mama. Di ruang rengah, ruang depan, sama kamar dady-momy, udh di pasang penyadap. Police di depan. Begitu suara dady menggema, mrk menangkap dady" jelas nessera.

"lo yakin? Nanti keluarga dady ngamuk ngamuk, Gimana? Nanti kalo massa penjara dady habis?" tanya josh. "gw ga sebodoh itu, Josh El Schnapp. Kalo malam ini dady ga ngelukaiin momy, gw udh ngasih bukti ke police. Mrk juga pasti nangkap dady. Dan gw udh ngurus surat cerai mereka"

"Ko bisa?" tanya Josh kembali. "umur gw diatas 17th Josh sayang. Itu mudah" jawabnya.

"Ness! Cassie siap!!" ucap cassie yang akhirnya keluar dri pintu kamar.

"masalah disini gw tanggung jawabin ke lo. Gw g mau mental nya terganggu. Kasian, dia masih bocah kelas 8." Nessera menepuk pundak adik nya.

Nessera merangkul pundah cassie. Menyeimbangi ketinggian mereka.

Okey. Sebentar lagi semua benar benar berakhir :)
-batin nessera

PRANK!

Bunyi pecahan kaca itu terdengar ketika meraka menginjakan kaki pada tangga terakhir. Itu berasal dari ruang depan.

Tanpa berfikir lama, nessera mengampiri letak suara. Diikuti cassie sambil berlari. Percikan darah berserakan dimana mana. Itu darah caroline schnapp,ibu mereka.

"JOSH?! MOMY?!" triak nessie yg mengampiri caroline dg banyak darah di kepalanya.

Cassie membeku di tempat. Benar benar kaget dengan kejadian semua ini. Tak lama Josh datang. Bertepatan dg para polisi yang ikutan berdatangan.

Ini benar benar di luar perkiraan.

"cassie!! Tutup mata!"printah josh tidak di gubris oleh adik nya.

"panggil anggota medis! Cepat?!" printah nessera kepada para polisi itu.

"anggota medis sedang di luncurkan nona" jawab salah satu polisi itu. Dengan edwin di tangan nya.

"sebelum itu, suruh dia menandatangani yang harus nya dia tanda tangani!"suruh nessera.

"ness..dia..dady kamu. Kamu ga boleh gi..tu" caroline dengan nada yang sangat lemas.

"Saya ga mau?! Ada hak apa kamu nessera!"bentak edward. "dady bisa ngeliat ga?! Punya hati nurani ga?!" bantah nessera.

"Suka suka saya,dong. Istri-istri saya" jawab edward. "kalo ness di gituiin sama cowo ness nanti, dady ngebiarin? Huh?!" Nessera berasamaan dg anggota medis datang. Josh membopong momy nya ke ambulance.

"KAMU SUDAH MULAI BERANI YA NESSERA?! TANDA TANGAN INI YANG KAMU MAU? HAH?! SAYA AKAN TANDA TANGAN!" edward yang benar benar menanda tangan surat itu.

"lepasi saya pak?!" suruh edward.

"anda kami tahan. Atas penganiayaan istri Anda" edward terlihat tidak terima. "Mana buktinya pak?!"

"ruang ini di selimuti penyedap suara" tutur si polisi. "Tolong bawa secepat nya pak!"suruh Josh, karna momy nya sudah di bawa ke rumah sakit. Dengan nessera yang setia dengan sang momy.

"JANGAN SOK JAGOAN KAMU JOSH!!! SAYA YANG MENDIDIK KAMU!" Josh melirik cassie.

Tidak peduli dengan omongan edward. Bisa bisa nya Josh lupa dengan cassie yang sudah menangis sejak tadi.

"SATU LAGI?! HEH ANAK CENGENG!!!" edward yang mengarah kepada cassie.

Josh mendekati cassie. Mendekap anak itu agar tidak mendengar apapun.

"tidak josh. Cassie ingin mendengar semua nya."

"TANGISAN YANG BEGITU BERISIK?! RENGEKAN YANG TAK ADA HENTI?! TRUS MEMBUAT SAYA PUSING! PERGI JAUH JAUH DARI SAYA. SAYA MUAK!!!! ANAK TIDAK TAU DI URUS!" grutu edward.

"pak! Bawa dia sekarang?! Dia membuat anak di bawah umur ketakutan" printah Josh. Dan kali ini benar benar di laksanakan oleh polisi polisi itu.

Josh memeluk adik nya yang bergetar hebat. Terpaksa menggendong adik nya, karna jatuh pingsan. Segera membawa nya kerumah sakit tempat momy nya berada.




Maap kalo bahasa nya tidak di mengerti yaa :)
Mau minta vote, comment, follow.
Happy reading:)
Thanks~

(not) Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang