Kilo

54 7 2
                                    

Josh memarkirkan motor nya di taman bermain. Ia tahu obat untuk adik nya disaat seperti ini. Ya, cotton candy.

"Kenapa kesini?" tanya cassie yang baru menyadari. "ada yang butuh kayak nya" jawab josh.

"cassie? Ga usah, kita pulang aja" cassie menunjuk diri nya sendiri.

"Jadi mau turun gak nih?" tanya josh kepada cassie yang menimbang nimbang keputusan. "pulang? Serius?"lanjutnya.

"engga! Ayo turun" cassie yang sudah bepijak pada tanah. "cewek sama aja" ucap josh samar. Hampir tidak bisa di dengar oleh cassie.

"pak! Dua ya!" pinta josh kepada si penjual. "warna biru" lanjutnya.

"ini mas, silahkan" ucap si bapak tua itu. "trimakasih pak. Kembali nya ambil aja" josh mengembangkaan senyum nya.

Ia Menggiring cassie untuk duduk di bangku taman yang biasa nya selalu mereka tempati. "nih makan!" suruh josh memberi satu cotton candy yang tidak terbungkus.

Cassie menurut.

Ia memakan cotton candy itu dengan tenang. Cukup mereda kan amarah nya.

"cass?" panggil josh ketika cotton candy yang cassie makan telah habis."ha?"

"Tadi keren!" ucap josh kepada adiknya, memberikan satu cotton candy yang terbungkus plastik "makan!"

"Yang mana?"

"Of course yang di kelas. Kalo cassie jeje, ga ada abis nya" tawa josh pecah begitu saja.

"lagian, itu anak kenapa ngeselin gitu si?" tanya cassie kepada josh. Di balas taikan bahu oleh sang kakak. Dan selanjutnya hening.

"Long time, gak kayak gini ya?" tanya josh saat matahari berubah ke orenan.

"ya, kalian selalu sibuk masing masing. Itu adalah kosenkuensi nya." Jawab cassie melihat ke arah langit.

"padahal kalo keluar kayak gini bikin fresh ya?" tanya josh kepada cassie. "u know that"

"Cass?" panggil josh di keheningan, lagi. "Hmm?" sahut nya.

"Josh janji, ga akan buat cassie sedih. Dan akan menghilangkan kesedihan cassie dengan cepat. Dan cassie harus tau. Bahwa masalah di rumah dengan sekolah itu beda. Mengerti?" tanya josh.

"yup. Pinky promise?" tanya cassie balik, penunjukan kelingking nya. "Pinky promise!"

ZRASH!!

Hujan membasahi mereka.

Langit terang, tapi air hujan turun.

Semua orang yang ada ditaman berlari kesana kemari. Menghindari hujan yang semakin deras.

"Wanna play?" tanya josh bangkit dari duduk nya.

"Sure!"
🍬🍬🍬

TING!

TONG!

Bunyi bel rumah keluarga schnapp berbunyi. Caroline yang membukakan nya. Terkejut dengan apa yang dilihat. "astaga!"

"Kalian kok basah basahan?" tanya caroline kepada dua anak nya yang berada di lobby rumah dengan baju yang basah kuyup.

Mereka berdua tertawa.

Membuat caroline menggeleng gelengkan kepala.

"Ke kamar masing masing, kemudian mandi. Momy buatkan coklat panas" ujar caroline melipatkan tangan di dada. "thanks momy!" ujar cassie.

Disusuli ciuman ringan di sebelah kanan.

Diikuti josh membalas di sebelah kiri. Kemudian mereka berlari ke kamar masing masing.
🍬🍬🍬

Cassie datang ke sebuah wahana bermain.

Tampak seperti permainan extreme. Disana ramai orang. Sangat ramai.

"Kak zean!" panggil nya kepada zean yang banyak di rebutkan banyak orang.

Zean tampak sangat dikagumi disini.
Sangat banyak penggemar.

"Maaf nona. Peraturan disini, siapa yang hoky naik satu perahu berbarengan dengan zean. Dan itu di pilih" ujar seseorang menerangkan keadaan.

Zean tampak berdiri didepan wahana.

Menunggu wahana itu berghenti, dan ia akan naik di satu perahu dengan orang yang ia pilih. Walaupun ada sekitar 8 perahu yang tersedia di satu wahana itu.

Entah mengapa zean memilih wahana ini dari pada yang lain.

Cassie belum melihat wahana ini sebelumnya.

"Ayo! Kita naik ini! Wahananya akan berhenti!" cassie yang menarik tangan zean untuk naik ke wahana.

"tunggu sampai itu benar benar berhenti" suruh zean kepada cassie.

Mereka naik wahana tersebut.

Cassie sangat bahagia.

Ia tertawa lepas dengan zean di samping nya.

Disini zean seperti artis yang kurang terkenal di indonesia.

Seperti zean yang terbuka dirinya dengan fans di indonesia, agar terkenal di negri ini.

Tapi disini zean mengenal cassie.

"Aku mau naik lagi sama zean!" Ucap cassie.

"tidak bisa nona. Masih banyak orang orang yang menunggu. Anda mendapat kesempatan untuk memberi masukan. Anda tinggal buka akun instagram anda" balas pria di samping zean.

Cassie tidak pergi dari wahana.

Ia menaikinya sendiri.

Dan memantau zean dari kejauhan.

Zean sangat jarang mengunjungi indonesia.

Cassie sangat ingin menyertakan diri nya pada kunjungan zean kali ini.

Cassie masih tetap disana.

Wahana sudah hampir tutup.

Semua orang sudah keluar dari area wahana ini.

Ia duduk di paling belakang perahu.

Hanya menyisakan cassie yang tidak diketahui keberadaan nya, zean, dan pria tadi.

"Kakak duluan ke mobil saja. Aku tinggal di sini sebentar" ujar zean menyuruh pria tadi untuk pergi.

"aku sudah tidak ada harapan untuk terkenal di indonesia. Kita akan balik." Lanjutnya.

"Ya sudahlah. Aku ke mobil duluan. Tenangkan dirimu" jawab laki laki itu.

Zean terlihat sangat letih.

Terlihat dari suaranya yang parau tidak memiliki semangat.

"Zean?"

"Yeah?"

"Can i take a picture?"

"Oh, okey!" jawabnya dengan letih.

Ia mengajak cassie berjalan menuju lift untuk keluar dari wahana bermain ini. Cassie menurut.

Mengikuti zean dengan senang hati.

"jadwal aku besok? Cuma ke kelapa gading. Ngunjungin makanan pinggir jalan yang ada disana. Abis itu pulang"

"Aku mau ikut!" cassie yang melihat zean menaiki lift.

"Ga bisa cassie. Aku harus pergi sekarang. Bye!"



Gimana up 5 chapternya? Sekali lagi maaf yaa!
Sorry kalo kurang di mengerti :)
Jangan lupa vote comment follow!!!
Thanks:))
Happy reading~

(not) Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang