Charlie

41 11 3
                                    

"Astaga! Ko pembimbing nya ngomong nya itu doang si?" keluh cessie, mendapati si pembimbing benar benar irit bicara.

Sialnya, hari ke hari tidak ada perubahan antar kelompok. Jadi, memang nasib cassie yang tidak beruntung.

Zean berbalik badan. Menaikan satu alis nya kearah cassie. Anak anak lain bergedik ngeri. Yaa, memang zean yang di maksud riley di awal.

Teman Josh yang dingin. Jadi membuat ketampanan nya tertutupi oleh kedinginan nya.

"cassie, stop!" tegur lilia menyenggol tangan cassie. Karna sejak tadi, zean benar benar tidak merubah tatapan nya.

"Apa?!" ucap cassie kepada zean. Ia berani kepada zean bukan karna ia teman baik Josh. Tapi karna ia, antek antek Josh si ketua Osis.

Zean mengalihkan pandangan. Sebenarnya kelompok lain mengaku bahwa mereka sudah dekat dengan pendamping masing masing. Tapi entah kelompok zean doang yang tidak bisa bersosialisasi dengan nya. Mungkin zean perlu waktu. Masih ada 2 hari untuk bersosialisasi. Itu mudah.

Hmm, tapi untuk mengurusi gadis pink ini ia tidak sanggup. Diam diam ia mengakui nya.

Sejak pertama bertemu, memang gadis ini selalu memakai atribut pink. Mulai dari tas, jam tangan, hiasan rambut, sweater. Yaa walau model perharinya beda. Gadis ini terlalu berani bertingkah.

Zean akan memberinya pelajaran.

"break. Lo! Ruang Osis!" zean setelah memberikan lembaran skruktur organisasi osis kepada stiap orang. Berjalan gontai menuju ruang osis. Cassie tidak terima kekalahan. Masuk ruang osis di waktu MOS?

Itu akan mengakibatkan ia dijemur dibawah matahari. Kesepakatan ini dibuat kemarin, ketika mereka kembali sibuk dengan pesona Josh.


TAK!

Cassie melampar gumpalan kertas yang Tadi di beriakan, dan mengarah pada kepala zean. Menjadikan HEADSHOT disana.

"Cassie!" Triak anggota kelompok nya tanpa terkecuali. Si korban berbalik badan. Mengambil gumpalan itu, dan berjalan mendekati cassie.

Menunjukan gumpalan kertas itu kedepan wajah cassie "sampah!" zean membanting sampah kertas itu ke bak sampah. Lalu pergi meninggal kan cassie yang menyilangkan tangan didada. Beserta anak anak lain yang tercengang di tempat.

🍬🍬🍬

"Cassie?"

"Hmm.."

"Why?"

"Ga kenapa napa. Emang kenapa?" Bela cassie "hari pertama cassie bilang ga suka Osis dan antek antek nya. Benar?" tanya Josh kepada adik nya. "hari ini melawan anggota panitia MOS, benar?" tanya Josh dengan pelan.

Oh iya. Cowok yg liat cassie kmrn kayak nya si zean deh

-batinnya

"Tau ga. Disini Josh siapa?" tanya Josh bersamaan dengan zean kembali masuk keruangan. Duduk di samping tempat Josh, bertulis 'sekretaris osis'. Bukan nya menjawab, cassie malah menatap si mata hijau di hadapan nya. Dibalas naiknya satu alis si mata hijau."wleee!" cassie menjawab dengan meletan lidah.

"cassie?!" Josh dengan naik satu oktaf. "Lagian. Josh tuu ngapain sih pake jadi ketua osis segala. Mau tenar apa gimana?" tanya cassie kesal. "takdir tuhan"

"kalo takdir tuhan, cassie ngelawan osis juga takdir tuhan" jawab cassie pelan. "apa?" Josh yang sebenar nya mendengar semua perkataan cassie. "engga!" Cassie yang tiba tiba berdiri.

"eh mau kemana?" tanya Josh. "mau berdiri di lapangan selama 2 Jam. ITU KAN?" cassie sambil menekan kalimat akhir. Menoleh kepada zean yang tersenyum kemenangan. "dah! Mau pergi. Disini panas!" cassie yang langsung keluar ruang osis.

Josh membuang nafas kasar. Mengusap wajah beberapa kali. "salut!" satu kata yang zean keluarkan.

Josh menoleh.

Menunggu kelanjutan dari omongan zean. "bisa lo tiap hari ngadepin anak kayak gitu? Gw yang baru beberapa hari aja otak udah konslet" lanjut zean. "dia di rumah ga pernah kyk gitu Je" jawab Josh. Josh memanggil zean Jeje. Selain itu ringkas, nama itu juga di pakai sebagai panggilan zean di rumah.

"asli. Berani banget adek lo" "nah! Itu troble nya. Gw harus cari tau alasan dia ga suka anggota osis" jawab josh. " lo diem? Ngebiarin? Atau...?" zean menebak nebak.

" disini gw ketua osis Je. Gw rela, musuhan sama cassie di sekolah. Karna bagaimana pun juga dia warga sekolah. Kalo dia trouble? Kita unavaible. Thats easy thinking" jawab Josh langsung.

"Atau yaa, Josh harus nya -"

"Andai semua cewek tau. Kalo udah kenal seorang zean seavey itu akan bacot. Yakin pada nempel semua cewek" potong Josh. "gw gini ke lo sama anak tongkrongan doang kali"

🍬🍬🍬

BRAK!

Cassie membanting tas nya.

Kemarin adalah hari dimana MOS telah usai. Tidak ada lagi yang nama nya sok sok patuh. Tidak ada lagi sifat 'blo-on' mengenai sekolah baru nya.

Dan terlebih tidak ada lagi nama zean yang stiap hari membeda bedakan nya dengan anggota lain sejak hari itu. Sekarang waktunya perkenalan oleh teman sekelas nya. Sayang sekali, hanya ia yang terpisah dengan dua teman akrab nya.

Tapi tenang.

Ia sudah memiliki teman akrab baru. Emily, sepupu dari lilia. Kedua nya tidak jauh beda. Sama sama kalem di depan, brontak di belakang. Benar benar teman yang membuat cassie nyaman.

"Hallo! Nama aku Cassie el Schnapp. Panggil aja cassie" cassie memperkenalKn nama nya. "adiknya Josh niii!" ucap salah satu pria di pojok kelas.

"Adik nya kak Josh guys!!!" ujar wanita paling depan

"Pantes sih. Mata nya mirip euy"

"Sama sama cakep. Boljug"

"Deketin aja ade nya dulu"

Emily hanya memijat mijat pelipis nya karna ulah teman sekelasnya.

"Bukan ih!?" cassie yang membuat keributan mereka berhenti. "maksud nya, cassie ga suka diakuiin adik Josh kalo di sekolah" ujar cassie membuat sang guru penasaran. "kenapa cassie?"

"cassie ga suka anggota osis bu. Apalagi ketuanya. Sayang nya Josh jadi ketua" jawab cassie dengan cepat.

Membuat teman teman nya tertawa karna kepolosan cewek dg rambut coklat muda tergarai ini. Apa lagi, cassie memberi hiasan pita pink kecil untuk mengebelakangkan poni nya. Rambut cassie tidak pendek, Panjang sedada.

Tapi sengaja ia beri poni karna menurutnya itu lucu. Jika liburan, cassie bersedia mengganti warna nya dengan pink soft. Dan pergi ke studio untuk pemotretan holiday.

Ya, cassie seorang model. Pemilik akun instagram bercentang biru.



As always, minta maaf kalo ga bisa di mengerti :)
Tolong vote, comment, follow, saran.
Happy reading:)
Thanks~

(not) Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang