Chapter 6

7 8 1
                                    

Happy reading ♥️

"Woi minggir aer panas nih."

"Ibu mie ayam satu."

"Bu saya jus alpukat satu."

"Bu soto nya satu."

"Pakde bakso dong satu."

"Minggir dong kasih jalan mau lewat."

Ugh jadi ini yang namanya kantin?

Bising,

Berisik,

Bau makanan menjadi satu,

Bau parfum dan bau badan, ugh.

"Al, bisa ke Rooftop aja? Aku kan bawa bekal ga perlu ke kantin." Kataku, sungguh baru pertama kali aku ke kantin setelah 3 tahun sekolah disini.

"Kenapa?" tanya Al.

"Berisik, ga nyaman banget." Jawab ku.

Ia tersenyum lalu mengusak rambut ku, "harus nyoba membaur oke? Ada gue kok tenang aja."

"Aku makan di Rooftop aja Al," kata ku, sungguh berada disini ah maksud ku dikeramaian adalah hal baru untuk ku.

"Tapi gue mau di kantin."

"Yaudah kamu aja aku mau ke Rooftop."

Baru beberapa langkah aku meninggalkan tempat itu lengan ku sudah dicekal olehnya, "gue mau ditemenin sama lo, jadi lo harus disini."

Ngeselin banget cowok ini, "aku eng–

"Harus mau."

Damn it! Seenaknya saja main potong ucapan orang.

"Tunggu sini gue mesen dulu, lo mau apa?"

"Samain aja."

Aku menunggu Al, sesekali membalas sapaan orang dengan senyum kikuk.

"Aya tumben ke kantin?" Seorang gadis berambut sebahu dengan netra cokelat menyapa ku.

"Ah i-iya," aku tersenyum kaku lalu ia membalas dengan senyum manisnya.

"Aku Aletha, kita satu kelas." Ia menjulurkan lengannya lalu aku menjabat nya, ah ternyata kita satu kelas aku tidak mengenali nya. Mungkin karena aku yang tidak memperdulikan sekitar.

"Duduk di sana yuk Ay? Mau kan makan bareng aku?" Ajaknya.

"Eum aku–

"Ra?" Panggil Al, huh untung Al datang.

"Eh ternyata sama Al?" tanya Aletha.

"Iya, Aya sama gue. Kenapa?"

"Mau ngajak makan bareng niatnya."

"Oh boleh ayo Ra makan bareng-bareng itu lebih seru, iya kan tha?"

"Iya dongg!" jawab Aletha antusias. Aku hanya tersenyum kikuk lalu ikut bersama Al dan Aletha.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang