Advice For Frando And Lufenty

11 2 0
                                    

Setelah Frando dan Lufenty tiba di tempat nongkrong.

Int. Cafe Luf - Didalam

Vina
"Vindy, itu bukannya Frando dan Luf yah?" (Sambil memastikan agar tak salah orang)

Vindy
"Ia, itu mereka berdua. Ayo kita samperin mereka berdua."

Saat mereka berdua menghampiri Frando dan Luf

Frando
"Hai, Vina. Hai, Vindy."

Lufenty
"Hai, Vina dan Vindy. Lagi ngapain kalian berdua?"

Vina
"Hai, Frando. Hai Luf." (Sambil meliat dan memperhatikan raut wajah kedua orang ini)

Vindy
"Ia ini kita lagi jalan-jalan terus liat kalian berdua."

Frando
"Owh. Makanya aku liat kok tumben jalan-jalan tanpa ada tujuan." (Senyum)

Vina
"Wait, kalian berdua kok lusuh banget wajah kalian, ada apa siapatau kami berdua bisa membantu kalian?"

Vindy
"Ia yah, ada masalah kalian berdua yah? Ceritakan dong."

Akhirnya mereka berdua Frando dan Lufenty bercerita tentang apa yang dialami oleh mereka berdua tadi sebelum ke tempat nongkrong ini

Vina
"Sudah kuduga. Ternyata begitu yah permasalahannya."

Vindy
"Jadi, kalian mau dibantu nggak biar dapat solusinya."

Lufenty
"Dibantu dengan cara apa, emang kalian bisa?"

Frando
"Silahkan, siapatau dengan adanya solusi dari kamu berdua kami dapat berubah."

Vina
"Okk. Jadi gini, apakah kalian mengetahui apa arti dari karma?"

Frando
"Aku tau, karma adalah hukum sebab-akibat yang saling bergantungan."

Lufenty
"Lalu, apa hubungannya dengan masalah kami?"

Vindy
"Karma adalah hukum sebab-akibat yang saling bergantungan. Dimana karma diumpamakan sebagai benih yang ditabur ketika tumbuh hasilnya lah yang akan kita peroleh, baik atau buruk hasil dari padi ini kita harus terima."

Vina
"Seperti contoh sebuah cerita. Billy Ray Harris mengisi hari-harinya di kota Kansas dengan meminta belas kasihan kepada orang lain. Tangannya selalu ditadahkan sembari menunggu kemurahan hati warga. Haris sangat membutuhkan uang demi dirinya. Suatu hari, seorang wanita muda bernama Sarah Darling bermaksud memberikan kepingan koin ke dalam cangkir penadah uang milik Haris. Bukannya uang yang jatuh melainkan cincin berlian mengilap yang masuk ke cangkir milik tunawisma itu. Sayangnya, Sarah tak menyadari perhiasannya jatuh. Ia berlalu begitu saja meninggalkan pengemis yang ia tolong. Bagai tertimpa durian runtuh, seperti itulah suasana hati Haris. Naluri pertama yang ia akan lakukan adalah menggadaikannya. Setiba di sana, pihak toko perhiasan menawarkan harga cincin sebesar US$ 4.000 atau senilai Rp 53 juta. Belum lagi cincin itu dijual, perasaan bersalah malah menyelimuti Haris. Niatan baik malah muncul. Setiap hari ia membawa cincin sembari menunggu kemunculan Sarah. Saat bertemu dengannya, Haris pun menanyakan apakah ia kehilangan cincin? Bahagia bukan kepayang, Sarah merasa bersyukur sesaat cincin miliknya ditemukan kembali. Dalam sebuah situs online, wanita itu menceritakan kisah hidup Haris yang sudah lama terpisah dari keluarganya dan hidup luntang-lantung di jalanan. Bahkan dalam tulisannya, Sarah meminta bantuan kepada warganet untuk menyumbang uang kepada Haris. Cerita ini mulai tersebar luas. Akhirnya Haris dapat bertemu kembali dengan keluarganya yang bertahun-tahun tak ia temui. Ketika semua berakhir, kabar gembira malah didapati pria jujur itu. Ia mendapat uang yang dikumpulkan oleh Sarah melalui situs online sebesar US$ 185.000 atau sekitar Rp 2,4 miliar . Dengan uang sebanyak itu, Haris dapat membeli sebuah rumah dan mobil. Bahkan dana sebesar itu bisa mencukupi kehidupan keluarganya."

Frando
"Kok aku merasa bersalah yah? Contoh cerita yang kamu ceritakan sangat membuat aku tersentuh."

Lufenty
"Ia, aku juga yah kok cerita ini membuat aku tersentuh."

Vindy
"Kalian berdua sama seperti kejadian yang saya alami. Dulu luf memengaruhi aku untuk mencoba minuman yang ternyata mengandung pil ekstasi. Tetapi suatu ketika Vina memberiku sebuah nasehat, dimana nasehat yag diberikan oleh Vina ke aku itu ternyata membuat aku sadar dengan apa yang telah aku perbuat. Akhirnya, dengan arahan Vina aku pergi kesebuah cetiya disana aku berdoa dan menyesali apa yang telah aku lakukan dan perbuat."

The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang