Suara

40 6 3
                                    

Hai-haiㅡ duniaku! Karena aku lagi bahagia, jadi aku bakal lanjutin cerita ini walau enggak ada yang peduli. So here we go!^^
Oh iya, aku juga ganti cover sama judul cerita ini. . :"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Aku benci kenyataan. Kenyataan bahwa sekarang kita berbedaㅡ kamu sempurna dan aku tidak. Kenyataan yang membuatku tersadarㅡ kalau aku tak pantas bersanding denganmu.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sudah lewat beberapa hari sejak aku dipulangkan ke rumah,
Iya, aku sudah boleh pulang setelah banyak luka yang menghantamku, baik fisik maupun mentalㅡ huft.

Aku mengerang kecilㅡ bingung, bagaimana aku bisa menyampaikan maksudku pada San kalau aku saja belum bisa bahasa isyaratㅡ kalaupun ingin menulis, tangan kananku masih terkilirㅡ ah semua mimpi buruk ini benar-benar menyeramkan.

"Rhea?" Ucap San menyadarkanku dari lamunan.

Aku tersenyumㅡ tepatnya berusaha tersenyum. Lalu aku mengangguk sekilas.

Ahㅡ tapi aku benar-benar benar ingin mengajaknya untuk membeli sesuatu di mini-market. Aku masih belum bisa untuk keluar rumah sendiri, aku takut dengan semua makian dari orang-orang.

"Rhea? Jangan melamunㅡ aku tau, kamu mau sesuatu, kan?" Ulangnya yang lagi-lagi membuyarkan lamunku.

Aku lagi-lagi hanya menggeleng, aku rasa lain kali saja, kasian San harus menjagaku.

Dengan spontan, aku berpindah posisi ke sebelah san, lalu langsung menidurkan kepalaku diatas pahanya. Biasanya kalau sudah begini aku akan banyak bercerita, tapi sekarang aku saja tidak bisa bicara

"Rhea, aku tau ini pasti berat buat kamu. Jangan menyerah ya, demi aku?" Ucapnya sambil mengelus halus rambutku.

Aku mengulas senyum lalu menatap mukanya, raut mukanya nampak lelahㅡ ia pun nampak memaksakkan senyum.

Aku tau, San. Kamu pasti capek menguruskuㅡ maka dari itu, kenapa kau tidak biarkan aku lergi saja waktu itu? Kalau begitu takkan ada pihak yang dirugikan 'kan?

Huftㅡ lupakan, aku sekarang hanya ingin menyemangatinya, sedikit pelukan mungkin bagus buat seseorang yang tengah kelelahan.

Tepat saat aku memeluknyaㅡ San menangis, menangis sejadi-jadinya. Hatiku hancur mendengar tangisannya, aku rasa San kecewa dengan diriku yang sudah tak sesempurna dirinya.

Hatiku sakitㅡ dengan cepat aku melepas pelukkan tersebut, meraih handphoneku dan berjalan ke kamar.

Aku mengetikkan beberapa pesan teruntuk Sanㅡ tentunya, pesan permintaan maaf.

Sanshine. 🌻

San. . Maaf untuk semuanya,
ya? |
Aku tau kalau aku enggak sempurna, |
Tapi ini bukan kehendakku, San |
Kalau kau lelah, kenapa dulu
kau selamatkan diriku? |
Aku tak mau berdebat . . Intinya aku
ingin minta maaf |

| Rhea, beberapa kali harus aku
Bilang?? Kamu itu berharga!
| Aku cuman sedih,
| Kenapa dari sekian banyak manusia
Kenapa harus kamu? Aku rindu suaramu
| Sini, kamu mau peluk, kan?

🚀。Suara | Ft. Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang