The Untitled Story

115 8 1
                                    

; Choi San,

Pria dengan perawakan sempurna,

Baik hati,

Senang menghibur orang lain,

Walau kadang menyebalkan,

Orang-orang tetap menyukainya.

Termasuk dengan akuㅡ

        Lalu apalah aku ini yang serba kekurangan? Tidak, aku tidak kekurangan kasih sayang, aku selalu mendapat semua kasih sayang, sama sepertinya. Tapi aku tidak sempurna, jauh berbeda dengan dirinyaㅡ tapi kenapa San mau dengan ku? Aku tidak yakin akan semua ini, aku tidak yakin ini nyata.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

       Cerita kami bermula di sini, cerita yang tak memiliki judul, cerita yang tak tahu akan berakhir bagaiman nantinya.

                                                ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Rhea!" Suara yang benar-benar aku kenal menyeruak di indera pendengaranku,

"Bentar, Sanㅡ aku lagi masukin kotak makannya!" Seruku sambil memasukan kotak makan milikku dan San kedalam ransel kecil yang ku bawa.

Setelah itu, langsung saja aku berjalan keluar rumah, memasuki mobil yang tentunya sudah ada San di sanaㅡ dengan senyumnya yang indah.

"Siap?" Tanya San sambil mulai ingin menjalankan mobil miliknya, akupun hanya mengangguk antusias. Tebak hari ini kami mau apa? Kami mau piknik!

Piknik merayakan hari jadi kami yang ke tiga tahun. . Astaga, sudah lama sekali. Memikirkan hal itu aku sampai tersenyum sendiri.

Keasikan memikirkan kenangan kami, tiba-tiba ada sebuah tangan memegang pundakku.

"Udah sampe, kamu enggak mau turun apa?" Oh ternyata San. . EH APA? SUDAH SAMPE?

Aku pun melihat sekelilingㅡ pinter banget dia milih tempat. "Ohㅡ udah nyampe ya? Hehehe" ucapku seakan-akan tak tahu, padahal sih memang begitu.

"Dasar. Ayo, karpetnya udah aku siapin, tuh" Ucap San yang nampak tengah membawa keranjang piknik.

"Tunggu, ish!" Seruku sambil mulai turun dari mobil,

Akupun duduk di atas karpet yang dibentangkan oleh San, suasana di sini benar-benar indahㅡ ala-ala di film, terdapat sungai di dekat lokasi kami berpiknik.

"Nah ayo makan!" Ucap San sambil tersenyum.

Aku mulai memakan beberapa roti isi sambil bercerita kenangan-kenangan aku dan San beberapa tahun lalu.

"San, aku mau main di tepi sungai itu, boleh enggak?" Tanyaku sambil menunjuk sungai yang terhampar luas. Sangat indah.

"Jangan, Rheaㅡ sungainya dalem, bahaya!" Ucap San sambil menghembuskan nafas lelah.

"Sini. ." Ucap San sambil meraih tanganku, menidurkan kepalaku di pahanya dan mengelus kepalaku pelan.

"Rheaㅡ kamu kan enggak bisa berenang, jadi jangan main di tepi sungai, ya?" Ucap San sambil tersenyumㅡ wajahnya pun ia majukan untuk mencium pipiku sekilas.

Akupun tersenyum. "Iya, Sannnn. Tapi aku cuman mau jalan di tepian sungai nya aja, gak bakal jatoh, kok!" Seruku pelan.

"Yaudahㅡ tapi hati-hati, ya?" Ucap san yang hanya aku angguki,

Lagi pula aku bukan anak kecil, aku bisa menjaga diriku sendiri. Tak mungkin aku tercebur ke sungai, 'kan? Lagi pula aku sudah besar, bentar lagi lulus kuliah.

🚀。Suara | Ft. Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang