3 hal menurutku yang berbeda namun bersinambung.
Cinta yang menjadi gambaran dari kata dan rasa yang terucap.
Kasih adalah bentuk dari fisik ku membuktikan peduli ini padamu.
Sayang tidak berwujud tapi bentuk ku tak men sia-sia kan mu.
Untaian yang kau sebut manis adalah janjiku.
Usaha yang tak kau lihat dan kau sebut tak peduli.
Raga yang lelah malah kau anggap sebagai angin lalu.
Pikiran dan hati yang kau guncang dengan segala gunjingmu.
Hanya akal sehat yang mendukungku untuk tidak jadi gila seutuhnya.
Aku memang pernah jadi sang juara namun sekarang hampa.
Tak sanggup aku melihat wajahmu dengan tatap sinis dan kecewa.
Biar semua aku tanggung dari hati ini yang menanggung dosa sebuah cinta.
Wahai wanita ku perdengarkan kuping mu pada kata-kata ku.
Segala sumpah aku hanya ingin menikah denganmu.
Peluk lagi tubuh dan hati ini dengan tulus dan sabar mu.
Karna ku butuh dirimu hanya kamu untuk jadi mempelaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengoceh Dengan Diri Sendiri
PoetryTak ada yang bisa melebihi kuasa perintah otak dalam ranah tubuh, ungkapan sepatah demi patah kata dari sebuah sebongkah rasa demi rasa *Dalam tulisan ini tidak menganjurkan menujukan untuk seseorang dan tidak menyangkut pautkan pada pihak mana pun...