Keringat berhasil membasahi wajah cantik Aira disela kegiatannya melayani para pengunjung Darrian's cafe yang siang hari ini mulai ramai.
Ini jauh lebih sedikit dibanding malam hari nanti, yap malam yang sering dikunjungi oleh para kaum muda, sekedar untuk bercengkrama dan kumpul dengan teman-teman atau makan malam romantis dengan pasangan. Biasanya Aira dan rekan-rekannya akan lembur karena itu.
Aira Deanna Jasmine atau yang biasa dipanggil Aira adalah seorang waiters part time disini, ia tak sendiri ada Bima dan Tasya yang juga sama sepertinya. Bima dan Tasya mulai kerja ketika jam mata kuliahnya sudah selesai atau dosennya tidak hadir, tapi Aira akan mulai kerja setelah pulang sekolah.
Aira memang masing bersekolah di salah satu SMA di Jakarta, Ia adalah siswi tingkat akhir yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian praktek dan ujian-ujian lainnya.
Walaupun ia sambil bekerja seperti ini sejak 1,5 tahun yang lalu, tapi nilai rapornya tak pernah mengecewakan, karena ia bisa mamanje waktu antara kerja dengan belajar.
Perempuan dengan mata dark chocolate, hidung mancung, kulit putih bersih dan bentuk tubuh yang proposional dengan balutan hijab yang senantiasa berada di rambutnya, di tambah dengan kecerdasan otak yang sudah ia miliki sejak lahir itu, semakin mempesona siapapun yang melihatnya.
Ia cukup banyak memiliki fans dan penggemar rahasia di sekolah bahkan di tempat kerjanya. Kadang mereka memberi bunga, coklat atau gombalan-gombalan receh secara sembunyi ataupun terang-terangan setiap harinya, tapi ia tak ambil pusing dengan hal itu.
Ia tak berkeinginan untuk berpacaran atau memiliki hubungan spesial dengan lelaki manapun untuk saat ini, karena yang hanya ia pikirkan adalah masa depan dan cita-citanya.
Ia juga sudah berusaha mengikuti berbagai tes beasiswa di berbagai universitas dengan nilai rapor yang nyaris sempurna sebagai bahan pertimbangan pihak penyelenggara untuk menerima permintaan beasiswanya agar sewaktu ia berkuliah ia tak merepotkan kedua orang tuanya dengan biaya kuliah.
-ADJ-
Langit mulai menjingga pertanda adzan maghrib sebentar lagi akan berkumandang. Aira, Fani, Toni dan Bima segera menuju masjid seberang cafe untuk melaksanakan sholat maghrib berjama’ah. Mereka memang diizinkan oleh bos untuk melaksanakan sholat namun secara bergantian, agar cafe tidak kosong.Sesampai di masjid yang biasa mereka pakai untuk melaksanakan sholat bersama, mereka berpapasan dengan Pak Arga pemilik cafe tempat mereka bekerja. Mereka saling menyapa dan segera masuk ke dalam masjid untuk mengambil air wudhu karena adzan maghrib sudah berkumandang.
Setelah selesai menunaikan sholat maghrib berjama’ah dengan jama’ah yang lain, mereka kembali ke cafe untuk melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.
Mereka memang sering berpapasan dengan Pak Arga, karena sehabis kuliah Pak Arga akan mengunjungi cafenya untuk memantau secara langsung hingga cafenya tutup. Walaupun kadang pulang lebih dulu karena ada urusan penting lainnya.
Yap, Pak Arga memang masih kuliah, dia mahasiswa semester 5 di salah satu universitas ternama di Indonesia. Pak Arga memang tidak pantas dipanggil Pak, melihat usianya yang masih muda itu.
Di luar sana banyak orang yang seumuran Pak Arga masih berfoya-foya menghamburkan uang orang tuanya hanya untuk membunuh rasa jenuh sehabis kuliah.
Tapi beda hal nya dengan Pak Arga yang sudah sukses diusia mudanya karena memiliki banyak cafe di Jakarta dan wajah tampan yang menjadi alasan para wanita tidak akan menolak pesona seorang Arganta Yusuf Darrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝑰𝑹𝑨 𝑫𝒆𝒂𝒏𝒏𝒂 𝑱𝒂𝒔𝒎𝒊𝒏𝒆
Teen Fiction"Alhamdulillah Bun, Aira dapet beasiswa-nya." Ucap Aira dengan ekspresi bersyukur setelah mengucap salam dan bersalaman dengan kedua orang tua dan kakaknya yang sedang berkumpul di ruang tengah ketika baru sampai di rumah. "Aira tahukan, Bunda sama...