My Innocently Boyfriend

PROLOG

Welcome To My Second Story
Warning Typo

Sofia House
Gadis itu masih betah berada di kasurnya, padahal matahari sudah berdiri tinggi di atas langit. Dari luar nampak seorang wanita mengetuk kamar gadis itu.....

"Sofia, Sofia?" Kata Emma.
Karena tidak menjawab Emma masuk kedalam kamar putrinya, dan kebiasaan kamarnya tidak dikunci.

"Sofia bangun!!" Kata Emma sambil menarik selimut Sofia.
"5 menit lagi ma" kata Sofia setengah sadar.
"Nggak bisa bangun!! Cewek itu harus bangun pagi" kata Emma. Namun sia-sia karena Sofia tidak berpindah dari tempatnya. Karena kesal Sofia lalu masuk kedalam kamar mandi, lalu mengambil air dingin lalu disiramnya tepat ke wajah Sofia. Sofia yang merasakan dinginnya air itu langsung bangun terduduk dan mengusap air diwajahnya dengan kasar.

"Duhh Ma!! Basah kan kasur Sofia, kenapa nggak tampar aja sih dari pada harus basah-basah gini" kata Sofia dengan kesal.

"Ehh ni anak nanti kalo mama tampar yang adanya kamu mogok makan!! Badan juga kurus banget, kayak tengkorak berjalan, sok-sokkan mau mogok makan" kata Emma lalu menjitak kepala Sofia.

"Sekarang bangun, mandi, ganti seprei kasur kamu, lalu turun kebawah, sarapan. Ngerti!!" Kata Emma tegas.

"Iya kanjeng Ratu" Kata Sofia dengan suara yang ayu-ayu.

Emma pun keluar dari kamar Sofia. Sofia lalu bangun dan melakukan semua yang di perintahkan Emma dengan kecepatan ala Kura-kura.

Sofia wanita cantik, pintar, body bak gitar spanyol, tapi bagi mamanya kek tengkorak. Salah satu primadona sekolah, jago olahraga, jago nyanyi sama nari. Dia juga cewek pemarah, pemalas, trus suka merintah orang, tapi Sofia nggak pernah bully orang, kecuali orang itu cari masalah sendiri.

David House

Seorang laki-laki mematikan alarmnya, lalu berjalan ke kamar mandi, melakukan rutinitas pagi hariannya. Setelah itu dia memakai kacamatanya, lalu membersihkan kamarnya sambil bernyanyi "Bangun tidur kuterus mandi... tidak lupa menggosok gigi.... habis mandi kubersih-bersih, lalu turun membantu bunda🎶🎶". Nyanyinya berulang-ulang.
"Kamar udah bersih sekarang kebawah, bantu bunda" kata David.

"Selamat pagi bunda" kata laki-laki itu sambil mencium pipi bundanya.

"Selamat pagi juga sayang, tidur mu nyenyak" kata Emely.

"Nyenyak banget bun, David semalam mimpi di kasih banyak hadiah sama Santa Claus" Kata David dengan mata yang berbinar-binar.

"Bagus kalau begitu, sekarang kamu nonton dulu tunggu mama selesai buat sarapan oke" kata Emely.

"Baik Bunda" kata David lalu berlalu ke arah ruang keluarga, disana sudah ada Dave adik kecilnya yang masih berumur 12 tahun.

"Pagi Dave" kata David sambil mengelus kepala Dave.

"Jangan sentuh-sentuh!!! Nggak muhrim, Btw selamat pagi juga" kata Dave lalu berkutat dengan PSPnya.

"Dihh jadi galak amat" kata David lalu memutar siaran kartun kesukaannya Tom and Jerry.

Dave lalu melirik kegiatan David. "Emang apaan sih yang lo dapet dari nonton ini? Kerjaannya cuma kejar-kejar doang padahal?" Tanya Dave.

David lalu melirik Dave. "Salahnya disitu Dave,kamu cuma liat kejar-kejarannya aja, sini kakak lasih tau" kata David namun hanya dijawab Dave dengan gumaman, tanpa berpaling dari PSPnya.

"Jadi pesan moralnya adalah yang pertama, pantang menyerah, karena Tom nggak menyerah buat kejar Jerry sampai dapat. Kedua ukuran tidak menjamin segalanya, walahpun secara fisik Jerry lebih kecil, namun dia cerdik, ketiga.." kata David namun terhenti karena Dave langsung menutup mulutnya dengan tangan Dave.

"Diam!!! Karna lo gue kalah!!!" Kata Dave lalu pergi ke meja makan.

"Aneh padahal tadi dia yang tanya apa pesan moralnya, terus sekarang dia kalah aku yang disalahin, dasar Dave Jahat!!!" Kata David lalu berdiri dan berjalan sambil menghentakan kaki ke meja makan.

David. William, cowok cupu, kutu buku, pintar, nggak jago olahraga, kebanggaan guru-guru, murid teladan, tapi babunya Sofia. Miller, tapi jangan salah dibalik kaca matanya David cowok tampan bak Bidadara yang nyasar ke bumi, waktu mandi di air terjun.

Gimana kisah cinta mereka terjalin???

Jangan lupa Vote, Komen dan jangan lupa Follow ya