Cowok Aneh/Cewek Menakutkan

103 2 0
                                    

Warning Typo!!

Sofia Pov
"Sofia!!!" Teriak mami dari dapur.
"Iya mah!!! Ade ape lagi sih!!!" Tanya gue kesal sambil berjalan ke dapur.
"Besok kamu masuk sekolah kan? Udah belanja barang-barang belum?" Tanya mama.
"Masih MOS mah. Belum beli soalnya situ nggak kasih duit" kata gue.
"Sama aja itu udah masuk sekolah" kata mama sambil menjitak kepala gue.
"Ihh mama, sukanya jitak kepala Sofi terus, sana tuhh kak Sean depan PS mulu!" Kata gue sambil mengusap sayang jidat gue.
"Kamu mama jitak, dia mama tendang!! Emang mau kamu mama tendang!" Kata mama tajam.
"Widihh buset sadis amat ibu gue" kata gue dalam hati.
"Yaudah deh mana uangnya, Sofi pergi beli sama kak Sean" kata gue sambil membuka sebelah tangan gue.
Mama langsung memukul telapak tangan gue. Plaakk (gitu bunyinya)🤣
"Minta sama papa kamu! Mama cuman ingetin" kata mama.
"Okk sip"kata gue sambil menirukan tanda Ok dengan jari-jari gue.

Setelah itu gue berjalan menuju ruang kerja papa. (Tok,tok,tok) gue ketuk pintu kerja papa.
"Siapa" tanya papa.
"Sofi pah" kata gue.
"Masuk aja sayang" kata papa.
Gue lalu membuka pintu. Saat masuk ternyata papa lagi nonton Drakor (duhh papa gue demen amat drakor).
"Papa nonton drama apa?" Tanya gue basa-basi (taktik sebelum minta duit. Kalau readers juga mau ikutin nggak apa-apa. Kalo ada apa-apa Author yang tanggung jawab🤣🤣) Kata Sofia memojokkan author.
Author "Heyy!!! Kurang asem kamu."

Okk back to story.
"Bilang aja minta duit! Nggak usah basa-basi dahh basi! Kata papa gue tepat sasaran.
"Hehehehe, papa tau aja" kata gue cengengesan.
"Buat apa uangnya, sayang" kata papa lagi.
"Sofi kan besok udah masuk sekolah jadi mau beli perlengkapan bareng ka Sean di Gramedia" kata gue.
"Ohh gitu toh" kata papa, lalu mengambil sesuatu di dompetnya. Dan tebak apa itu yang dikeluarkan...... jeng, jeng, jeng, Blackcard papa. Sorak gue dalam hati.

"Nah beli apa yang kamu butuhin" kata papa sambil memberikan Blackcardnya.
"Siap komandan" kata gue semangat sambil hormat pada komandan, lalu berbalik menuju kamar kak Sean.

"Kak Seaaann" panggil gue dari luar lalu masuk kekamarnya tanpa ketuk pintu kamar dia. Ternyata dia baru selesai mandi dan cuma pake handuk.
"Ehh buset dah lu pendek!! Main masuk aja! Ketuk dong biasain sopan" kata kak Sean kesal.
"Biasa aje dong bang, gue kagak nafsu liat lo juga" kata gue lalu naik ke atas kasurnya.
"Ngapain lo kesini!" Tanya kak Sean ketus.
"Anterin gue ke Gramedia beli perlengkapan buat besok yahh" kata gue dengan jurus andalan (puppy eyes+suara imut) karena kakak gue ini seorang wibu.
"Hmm yaudah, tunggu kakak pake baju dulu" kata kak Sean lembut.
"Okk" kata gue, lalu kak Sean masuk ke dalam ruang gantinya. Sambil nunggu kak Sean gue main PS nya dia.

Setelah 15 menit kak Sean keluar.
"Yuk dek" kata kak Sean.
Gue lalu berdiri dan menggandeng tangan kak Sean. "Hayyookk" kata gue.
Kami pun berangkat ke Gramedia.

Sofia Pov's end

David Pov

Setelah sarapan bersama ayah, bunda, dan Dave aku lansung ke kamar dan bersiap-siap untuk membeli perlengkapan sekolah untuk besok. Setelah selesai, aku langsung turun kebawah menemui ayah.
"Ayah" panggilku.
"Iya nak, ada apa?" Tanya ayahku.
"Ayah, David mau beli perlengkapan sekolah buat besok, jadi David minta biaya" kataku lalu terkekeh.
"Ohh ini" kata ayah lalu memberikan kartu hitamnya.
"Tapi pah apa ini nggak terlalu banyak" tanyaku.
"Nggak, siapa tahu kamu butuh lebih banyak kan?" Kata ayah lagi.
"Yaudah deh yah" kataku lalu mengambil kartu itu.
"David pergi dulu yah" kataku lalu menyalim tangan ayah.
"Yaudah hati-hati dijalan ya." Kata ayah.
"Iya yah" kataku lalu pergi menuju taman depan rumah menemui bunda.

"Bunda David ke Gramedia dulu, mau beli perlengkapan sekolah" kataku pada bunda.
"Ohh hati-hati sayang" kata bunda lalu aku menyalim tangan bunda. Setelah itu aku pergi ke garasi, masuk ke dalam mobil ku, lalu berangkat menuju Gramedia. "Buku-buku baru aku datang" kataku senang.

David Pov's end

Sofia dan Sean udah sampai di Gramedia. Sean langsung mengambil Trolly lalu mereka berjalan ke arah tas-tas sekolah. Sofia mengambil tas berwarna hitam. Lalu menuju ketempat buku. Lalu mengambil sekitar 30 buku.
"Banyak amat dek bukunya" kata Sean.
"Ya buat jaga-jaga bang, kalo catetan abis kan masih ada jadi nggak perlu bolak-balik sini" kata Sofia, yang diangguki oleh Sean.
Sofia lalu mengambil 5 pack pulpen, 2 pack tipex, 5 penggaris 60 cm, 1 pack pensil, 1 pack penghapus, dan 1 pack rautan.
"Banyak amat pulpen nya" protes Sean lagi.
"Pasti pada banyak yang pinjem, terus nggak dibalikin. Atau enggak taruh di meja, noleh beberapa detik pasti dah ilang diambil ama pencuri pulpen dikelas" kata Sofia.
"Bener juga" kata Sean.
"Kamu nggak ambil buku gambar?" Tanya Sean.
"Nggak masih ada dirumah belum kepake" kata Sofia.

"Emm kak, gue mau beli novel dulu, lo tunggu disini ok" kata Sofia lalu pergi tanpa mendengar jawaban dari Sean.
Sean berdecih. "Dihh kebiasaan! Nggak sopan!! Untung sayang" kata Sean kesal.

Sesampainya di Gramdia David langsung membeli semua yang dia butuhkan untuk sekolah besok. "Sekarang saatnya menuju dunia novel" kata David dengan berlenggak-lenggok menuju rak novel.

Sesampainya disana David langsung menuju novel genre romance yang sudah dia tunggu-tunggu sebulan terakhir, dan disaat didapatnya novel itu tinggal satu. David mengambil buku itu, namun seorang gadis juga memegang sisi samping buku itu. David langsung ternganga.
"Wahh cantik banget kayak boneka Barbie punya aku dulu" pikir David, terus menatap gadis itu.

"Aneh cowok kok baca novel romance? emang langka" pikir Sofia.

"Woy cupu, gue udah liat ni buku lebih dulu jadi gue yang dapet!! Sini!!" Kata Sofia lalu menarik paksa novel itu.

David hanya terdiam. "Maaf" kata David sambil menunduk lalu pergi meninggalkan Sofia.

"Dihh cowok cemen!! Nggak mau gue punya cowok mental krupuk kek gitu" kata Sofia dalam hati lalu pergi mencari novel lain yang ingin dibaca nanti.

"Ceweknya galak banget, aku takut" kata David sambil mengusap dadanya pelan.

"Pokoknya nggak mau punya istri kayak ratu iblis tadi! Walau mukanya kayak malaikat!" Kata David, lalu pergi membayar belanjaannya lalu pulang.
"Selamat tinggal novel" kata David sendu saat berada dalam mobil.

"Kak ayok" kata Sofia pada Sean.
"Banyak amat novelnya 2,4,6,8,10, 12 novel!!" Pekik Sean.
"Iye emang kenapa? Daripada nanti gue ganggu lo!" Kata Sofia ketus.
"Yaudah deh terserah lo aja pendek" kata Sean, lalu dipelototi oleh Sofia.
"Udah ntar mata lo keluar lagi yuk bayar" kata Sean sambil merangkul Sofia ke kasir.

Bersambung

Cast

Iblis berwajah malaikat🤣🤣 (Sofia)

Cowok cemen, mental kerupuk (David)

My Innocently Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang