CHAPTER 1

11.6K 180 24
                                    

WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA. Mohon kebijakannya dalam memilih bacaan. Dan juga cerita ini mengusung tema perselingkuhan. Yang ga suka silakan minggat. Terima kasih 🙏

Happy Reading

Aurel memandangi wajah lelaki di sampingnya yang fokus memarkirkan mobil. Ia begitu tampan. Hidungnya mancung, matanya sangat jernih dan bibirnya merah delima. Alisnya yang tebal dan rahang tegas yang ditumbuhi bulu-bulu kasar itu semakin membuatnya terlihat tampan.

Stevan namanya. Dia adalah salah satu pengusaha kaya raya di Indonesia yang popularitasnya sudah tidak diragukan lagi. Selain tampan dan kaya, Stevan juga sangat baik kepada semua orang.

Itulah yang membuat Aurel jatuh cinta terhadapnya. Dia adalah tipe suami idaman Aurel di masa depan nanti. Bisa Aurel bayangkan kehidupannya nanti saat ia sudah menikah dengan Stevan. Pasti sangat bahagia memiliki suami sepertinya. Ia juga pasti akan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.

Tapi sayangnya Tuhan tidak mengindahkan harapan Aurel. Mimpi-mimpinya itu mungkin hanya akan menjadi khayalan belaka yang tidak akan pernah terwujud.

Stevan sudah menikah dan mempunyai keluarganya sendiri.

Ya, ia menyukai lelaki yang sudah beristri! Mungkin Aurel sudah gila tetapi memang begitulah kenyataannya. Demi apapun ia sangat menyayangi Stevan. Ia rela mempertaruhkan hidup dan matinya agar bisa bersama lelaki ini.

Ia juga rela cinta yang diberikan kepadanya terbagi dua dengan istri sah Stevan. Asalkan bisa menjadi bagian dari hidup Stevan sudah membuat Aurel bahagia dan bersyukur.

"Kita sudah sampai." Stevan menoleh, membuat lamunan Aurel tentangnya langsung berhenti.

Perempuan berambut pirang itu tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang cantik. "Terima kasih sudah mau mengantarku, sayang."

Stevan tersenyum dan mengangguk. Ia lantas mendekat dan mencium bibir Aurel.

Awalnya Stevan hanya berniat untuk mengecup Aurel singkat. Karena ia hendak bergegas ke Kantor.

Tapi tangan nakal Aurel tiba-tiba mendorong tengkuk Stevan agar semakin mendekat dan memperdalam ciuman.

Mau tak mau Stevan mengikuti alurnya. Ia melepaskan sabuk pengamannya dan melumat bibir Aurel penuh nafsu.

Pagutan mereka semakin mesra. Aurel membiarkan Stevan mencecap dan menjelajah mulutnya sesukanya. Lidah mereka saling membelit satu sama lain, tak peduli dengan saliva yang membasahi dagu hingga mengenai kemeja Aurel.

"My body is yours. Kiss me, baby." ujar Aurel sensual di sela-sela ciuman. Ia sudah pasrah di bawah Stevan.

Tiba-tiba Stevan menghentikan ciuman. "Kita sedang berada di parkiran depan kampusmu, sayang." Stevan berusaha mengingatkan Aurel untuk berhenti menggodanya. Meski sebenarnya ia juga menginginkan Aurel. Waktunya tidaklah tepat. "Nanti malam saja ya."

"Tidak! jangan berhenti menyentuhku. Aku butuh energi darimu agar bisa memulai hari-hariku." Aurel memohon. Tangannya bergerak menyentuh dada bidang Stevan, membelainya mesra lalu turun ke bawah. Tepat di daerah milik Stevan.

Aurel menggigit telinga Stevan dan berbisik, "Hangatkan aku, Stev." tangannya bergerak membuka resleting celana bahan milik Stevan. Aurel dapat merasakan sesuatu yang mengeras dari sana.

SKANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang