Langit adalah kelam
Ia berlari dari dirinya sendiri, tanpa tujuan
Hingga akhirnya ia menyerah
Dalam penyesalan, semesta seolah mempermainkan
Takdir berjalan, sosok lain pun datang
Jemari mungil itu mengetuk dan siap menggenggam
Sosok yang menghangatkan
Sekali lagi sang kelam menyerah
Ia membiarkan takdir berjalan
Entah untuk bahagia, atau lagi-lagi terluka