E

29 2 0
                                    

"woii! Ih lepasih!" Ucap pelangi yang tiba-tiba tasnya di tarik dari arah belakang.

"Lepasih nggak! Ihh lepasin!" Masih berusaha untuk melepaskan tangan si penarik dari tas belakangnya.

"AAAWWW" teriak sipenarik

"Axel" ucap pelangi yang melihat Axel pelaku dari penarikan tas pelangi.

"Heh! cewe jadi jadian lo gila ya, ini kaki gue sakit lo injak!" Tutur Axel memegang kakinya yang baru saja di injak oleh pelangi.

Pelangi yang menyadari kelakuannya sedikit merasa bersalah.

"Lagian lo ngapain coba narik-narik tas gue gitu? Emang gue anak kucing apa di tarik gitu" pelangi bersedekap dada mengingat tingkah Axel di pagi ini.

"Emang! Lo emang anak kucing" sewot Axel "kucing garong!" Lanjutnya.

Axel berjalan melewati pelangi begitu saja membuat perempuan yang berseragam sekolah itu jengkel setengah mati terhadap tingkah Axel.

Axel berjalan dengan santai memasuki kelas yang di ikuti pelangi dari belakang, namun karna jarak Axel dan pelangi tidak terlalu jauh pelangi pun menabrak punggung belakang Axel yang tiba-tiba berhenti di depan pintu kelas.

"Sss.. aw" ucap pelangi mengelus keningnya.

"Apaan sih lo nabrak-nabrak!" Ketus Axel menghadap pelangi "kalo jalan pake mata lo"

"Harusnya gue yang marah, lagian lo ngapain berhenti tiba-tiba gitu di depan pintu" ketus pelangi "lagian tuh ya jalan pake kaki lo doang yang aneh jalan make mata" terang pelang sambil memperagakan ucapannya.

"Berisik lo" Axel menatap sini pelangi yang lebih pendek darinya sambil bersedekap dada.

"Lo harus nepati janji lo" ucap Axel membuat pelangi bingung "kalo nggak lo bisa tebus biaya mobil gue sekarang"

Kalimat Axel terakhir membuat mata pelangi membola sempurna, Axel yang sudah menyapaikan apa yang ingin disampaikannya pun kembali melanjutkan langkahnya kdalam kelas.

Axel meletakkan tasnya di atas meja yang juga tak selang lama di ikuti oleh pelangi.
Axel sekilas melihat kearah pelangi dengan datar dan duduk di kursinya.

Belum sempat pelangi mendudukkan kursinya kevan dkk sudah menghapirinya.

"Hai pelangi" ucap kevan ramah dengan senyum Pepsodent.

"Kenapa sih lo" ucap pelangi datar.

"Sstt... minggir lo" tutur Fano kepada Axel yang sadang duduk mendapat lirikan sinis dari keempatnya terkecuali pelangi.

"Minggir elah" Bima mengulang ucapan fano dan menarik paksa Axel dari kursinya.

"Setan lo" gerutu Axel kecil yang sempat terdengar kevan.

"Kenapa?" Kevan seolah olah tidak mendengar ucapan Axel dan menatap datar kearahnya.

Axel yang tidak ingin ribut kepada 4 pria itu memilih melenggang pergi dari kelas.

"Dibilangin setan lo van" ucap bima yang mendapat satu teplokan diwajahnya oleh Brian.

"Brisik lo" ucap brian santai sudah menabok pelan wajah temannya.

^... Sang PELANGI...^ [Mellowsatu28]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang