" Segera selesaikan tugasmu" kata seorang laki-laki di telepon.
" Tenang saja, semua akan segera selesai. Target muncul" Jungkook menutup telepon dari atasannya setelah melirik keluar ruangan di mana dia berada sekarang.
Jungkook kembali menuju sebuah meja di mana seorang pria sedang menatapnya. Tatapanya mengartikan bahwa dia tidak sabar untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Jungkook dan menerima apa yang dirinya butuhkan. Jungkook mengambil tempat duduk menghadap pria tadi. Dia memulai pembicaraan dan membahas masalah mereka.
" Jadi, tuan Jason apakah tawaran yang saya berikan membuat anda tertarik?" tanya Jungkook yang menyilangkan kedua kakinya dan memainkan segelas wine di tangannya.
Jason masih terlihat berpikir. Bodoh, jika menolak tawaran ini. Tapi disisi lain dia akan kehilangan sesuatu yang berharga baginya. Namun, Jason sangat membutuhkan uang. Jason sudah bosan terus menerus di kejar oleh penagih hutang. Dengan menerima uang pemberian Jungkook, Jason bisa membayar lunas semua hutangnya dan sisanya bisa dia pergunakan untuk mulai berbisnis.
" Tapi kenapa harus dia?, banyak gadis lain yang lebih cantik. Saya bisa mencarikan gadis lain yang lebih sempurna dari dia" Jackson berusaha merubah pikiran Jungkook.
" Saya hanya menginginkan Arin, bukan yang lain" tegas Jungkook sambil meletakan gelas winenya di meja.
Jason mulai gelisah. Jason menelan ludahnya beberapa kali untuk membuat dirinya menjadi lebih tenang. Jungkook, pria yang duduk di depan Jason meminta Jason untuk menyerahkan kekasihnya, Arin pada Jungkook. Gila. Satu kata yang ada dipikiran Jason saat Jungkook mengatakan akan memberikan banyak uang padanya bila dia mau menyerahkan kekasihnya pada Jungkook.
" Jadi, bagaimana tuan Jason?. Jangan terlalu lama berpikir, tawaran saya ini memiliki batas" Jungkook mulai merasa tidak sabar menunggu jawaban Jason.
" Anda akan sangat terbantu dengan uang ini. Anda bisa melakukan banyak hal bila memiliki uang sebanyak ini, contohnya......." Jungkook memberikan jeda pada kalimat yang akan dia katakan pada Jason. Jungkook mencondongkan badannya agar lebih dekatron dengan Jason.
"..... membayar hutang" Jungkook berkata dengan menyuguhkan sebuah senyuman.
Senyuman Jungkook seolah mengatakan jika Jungkook mengetahui Jason memiliki hutang pada seseorang atau banyak orang. Jungkook lalu menyandarkan badannya pada kursi." Segera berikan keputusanan anda, tuan Jason" kata Jungkook dengan nada tidak sabar.
" Baiklah. Saya menyetujui tawaran anda. Berikan uang itu pada saya maka saya akan menyerahkan Arin pada anda" Jason akhirnya menyetujui tawaran yang di berikan oleh Jungkook. Jason menyayangi Arin tapi dia lebih mencintai dirinya sendiri. Jason tidak mau hidup dalam bayang-bayang hutang selama hidupnya.
" Pilihan yang sangat tepat. Di dalam koper ini, berisi uang yang saya janjikan. Silakan anda periksa" Jungkook meletakkan sebuah koper di meja.
Kegembiraan tiada tara menghampiri Jason saat Jungkook memperlihatkan sebuah koper yang di penuhi oleh uang. Bila Jason tidak mempunyai rasa malu, Jason pasti sudah berteriak dan meloncat-loncat kegirangan. Jason membuka koper tersebut dan menatapnya tak percaya. Uang sebanyak ini benar-benar bisa membuatkan merasakan kebahagiaan hidup. Jason menutup koper pemberian Jungkook dan bersiap untuk menjabat tangan Jungkook sebagai tanda kerja sama mereka.
Brakkk
Tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu. Jungkook dan Jason, keduanya menatap ke arah pintu. Jason sangat terkejut akan kehadiran seorang gadis di ambang pintu. Arin, kekasihnya ada disini.
" Berhenti! " teriak Arin.
Arin berjalan menuju tempat di mana Jason berdiri. Jason terdiam dan masih mencari alasan untuk berbohong pada Arin. Saat langkah Arin sudah tepat di depan Jason, Arin hanya menatap Jason tanpa mengucapkan sepatah kata. Arin melanjutkan langkahnya dan menuju ke arah Jungkook. Arin berhenti di depan Jungkook dan berbalik untuk menatap Jason.
" Aku akan pergi denganmu. Berikan uang itu padaku. Jangan biarkan Si Brengsek ini mendapatkan uang darimu" kata Arin sambil menatap Jungkook dan menujuk Jason.
Jason terkejut akan apa yang dilakukan Arin saat ini. Arin tidak menamparnya, Arin tidak memarahinya, dan bahkan Arin tidak berbicara dengannya. Hal yang dilakukan Arin adalah merebut koper yang berisikan banyak uang dari Jungkook unyuk dirinya. Jason benar-benar dibuat tercengang oleh Arin.
" Nona Arin?" tanya Jungkook memastikan bahwa di depannya adalah gadis yang selama ini di cari-cari olehnya.
" Ya, aku Arin. Man-tan pa-car Ja-son" jawab Arin sambil menekankan kata mantan pacar untuk Jason.
Jason menatap tak percaya pada Arin. Bagaimana cara Arin bisa muncul disini, apa Arin mendengar semua percakapannya dengan Jungkook, bagaimana menghadapi Arin yang berada di depannya saat ini. Semua pertanyaan berkecambuk di benak Jason. Jason harus berusaha membuat Arin tidak curiga dengan dirinya.
" Sayang, ini tidak seperti yang kamu bayangkan" elak Jason padahal dirinya sudah tertangkap basah.
" Jangan mengatakan kebohongan sebagai alasan. Aku sudah mendengar semuanya. Mulai dari pria ini mengatakan menginginkanku dan kalian mulai berdiskusi untuk membuat persetujuan" Arin berkata dengan lantang.
Diawal bicara, Arin menunjuk pada Jason kemudian ke arah Jungkook lalu menujuk Jason dan Jungkook bergantian. Arin merasa sangat marah dan kecewa. Di jual oleh orang yang dia sayangi adalah pengalaman terburuk yang terjadi pada Arin semasa hidupnya.
" Jadi, aku akan ikut denganmu, tuan. Aku sendiri yang akan menerima pembayaran atas diriku" Arin menahan air matanya dalam sebuah senyuman untuk meremehkan Jason.
" Nama saya Jungkook, nona" Jungkook memperkenalkan dirinya sambil membungkukkan badanya.
" Ayo kita pergi, tuan Jungkook. Berada satu ruangan dengan Si Brengsek ini membuatku muak" Arin melangkah untuk pergi dan mengajak Jungkook.
Jungkook mengikuti di belakang Arin. Sebelum meninggalkan ruangan, Jungkook menepuk pundak Jason dan membisikan sesuatu. "Kau bisa memiliki uang itu, aku punya banyak"
Jungkook berhasil menyusul Arin. Jungkook mengantar Arin menuju ke mobil untuk menuju ke tempat tujuan. Jungkook sudah membukakan pintu untuk Arin. Arin sudah ingin masuk kedalam mobil tapi sebuah tangan menarik tangannya.
" Arin,, jangan pergi. Kita masih bisa bersahabatkan?" ucap Jason dengan mudahnya setelah melukai perasaan Arin.
Plakk
Arin menampar pipi Jason. Hati Arin benar-benar hancur.
" Kita tidak akan bisa menjadi sahabat. Aku tidak mau melihatmu lagi di depan mataku. Kau pria brengsek, Jason" tangis Arin pecah setelah menampar Jason.
Arin segera masuk ke dalam mobil dan mulai meneteskan air matanya. Hatinya merasakan rasa sakit yang luar biasa. Kepercayaannya di hancurkan oleh seseorang yang sangat Arin percaya. Seorang lelaki yang Arin kira akan menjaganya seumur hidup ternyata malah begitu tega menjualnya hanya demi mendapatkan uang untuk membayar hutang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why must me?
FanfictionArin merasa hancur setelah mengetahui Jason menjualnya untuk melunasi hutang. Arin akhirnya harus rela tinggal di rumah seorang pria yang sudah membelinya, Taehyung. Bagi Arin, Taehyung adalah seorang pria misterius yang jarang berbicara pada orang...