Arin mengikuti langkah kaki Taehyung. Arin hanya menunduk memandangi jalan yang ada di bawahnya. Kalau Taehyung tidak mengajaknya bicara, Arin tidak akan berbicara. Taehyung membawa Arin ke taman belakang kastilnya. Di sana ada sebuah bangunan seperti gazebo kecil yang sering digunakan Taehyung untuk duduk bersantai menikmati udara segar di tamannya. Taehyung menyuruh Arin untuk duduk. Arin memandang taman milik Taehyung. Rasa takjub yang di rasakan oleh Arin tidak pernah habis untuk menilai keindahan di kastil Taehyung. Pandangan Arin menatap pada sebuah taman yang penuh dengan bunga mawar. Di tempat itu ada banyak jenis mawar." Kebun mawar.." Arin berkata lirih.
" Nanti kau bisa ke sana" kata Taehyung yang bisa mendengar ucapan Arin.
Taehyung mengambil tempat duduk di sebelah Arin. Taehyung menepuk tangannya dan para pelayan datang menghampiri Taehyung. Para pelayan membawa teko teh, kue kering, kue basah, kudapan dan beberapa jenis buah. Arin sekali lagi takjub dengan kehidupan orang kaya, benar-benar luar biasa. Arin memandang makanan di depannya. Sebuah cupcake menggugah seleranya. Cupcake coklat dengan wipe cream blueberry yang terlihat sangat enak.
Taehyung meminum teh yang dituangkan oleh pelayannya. Di taman ini biasanya Taehyung hanya menikmati secangkir teh. Namun, karena sekarang ada Arin, Taehyung menyiapkan banyak makanan.
" Kau ingin ini?" Taehyung menunjuk cupcake yang ditatap oleh Arin.
" T-tidak" Arin menunduk malu.
Apa aku terlihat sangat menginginkannya?
Tanya Arin dalam hati" Benarkah?, kalau begitu aku akan memakannya" Taehyung mengigit cupcake tadi tepat di depan Arin.
Arin menelan ludahnya. Melihat Taehyung memakan cupcake membuat Arin ingin makan juga. Arin menatap Taehyung dengan mata berbinar.
Taehyung tersenyum kecil. Arin terlihat menggemaskan. Taehyung sangat ingin menggoda Arin.
" Kalau kau mau kau bisa memakan ini" Taehyung menyerahkan cupcake yang sudah digigitnya sedikit.
" Aku akan mengambil yang lain" kata Arin.
" Hanya ini cupcake coklat dengan wipe cream blueberry. Kau benar-benar tidak menginginkannya?" goda Taehyung.
" Baiklah. Kau menang, Tae" Arin mengambil cupcake yang di pegang oleh Taehyung.
Arin memakan cupcake dengan lahap. Sudah seperti anak kecil yang baru pertama kali makan cupcake. Taehyung memandang Arin yang sedang melahap cupcakenya. Pemandangan yang sederhana, tapi membuat Taehyung terkesima.
" Apa itu enak?" tanya Taehyung pada Arin.
" Ini sangat enak, Tae" jawab Arin lugu.
" Kau tahu alasan kenapa cupcake ini bisa terasa sangat enak?" lanjut Taehyung.
" Tidak" Arin menggeleng.
" Karena ada bekas bibirku di situ" Taehyung tersenyum dan menampilkan senyum kotak yang menawan.
" Terserah padamu" Arin yang mendengar ucapan Taehyung menjadi tersipu.
" Hahaha. Kau seperti anak kecil" Taehyung menyentuh sudut bibir Arin yang terdapat wipe cream di sana.
Taehyung mengelap sudut bibir Arin dengan jari telunjuknya dan memakan sisa wipe cream itu.
" Kau benar Arin. Ini sangat manis" Taehyung terus menggoda Arin.
" Tae, kau membuatku malu. Di sini ada banyak orang" Arin menyembunyikan wajah di balik rambut hitamnya.
" Kalau begitu, aku akan menyuruh para pelayan pergi" Taehyung menggerakan tangan untuk menyuruh para pelayan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why must me?
FanfictionArin merasa hancur setelah mengetahui Jason menjualnya untuk melunasi hutang. Arin akhirnya harus rela tinggal di rumah seorang pria yang sudah membelinya, Taehyung. Bagi Arin, Taehyung adalah seorang pria misterius yang jarang berbicara pada orang...