02- Aldanel Megantara

373 50 15
                                    

Aldanel Megantara, di koridor semua siswi SMA Pelita menatap kagum kepada lelaki itu. Dia itu most wanted, ganteng, pintar, tapi sayang dia genit dan suka tebar pesona.

Lihat saja sekarang apa yang dilakukan olehnya, lelaki itu menyapa mereka disertai senyuman mautnya dan kedipan mata. Membuat semua siswi itu teriak histeris dan meleleh. Aldan terkekeh dengan ekspresi mereka, sedangkan Alana menatap geli pada lelaki itu.

"Geli gue liatnya," ujar Alana.

Lelaki itu menoleh dan tersenyum smirk. "Cemburu 'kan lo?"

"Gue? Cemburu sama lo? Hahaha, kayak gak ada cowok lain aja."

"Emang ada cowok yang mau sama lo?" tanya Aldan meledek.

Perempuan itu mencubit pinggang Aldan dan berkata, "banyak lah, lo aja yang gak tahu."

Aldan meringis kesakitan saat mendapat serangan cubitan dari Alana. "Bisa biasa aja gak? Gak usah nyubit segala, sakit tahu!"

"Ya, abisnya lo ngeselin."

"Dahlah."

***

Kantin sangat ramai membuat Alana malas untuk berdesak-desakan, perempuan itu menyuruh Aldan yang mengantri untuk memesan makanan kesukaannya.

Sambil menunggu Aldan, Alana membuka handphone-nya. Ia membuka aplikasi Wattpad untuk membaca novel digital dari penulis favoritnya.

"Yah, udah terbit. Perasaan baru dua hari kemarin gue baca," gumamnya dengan ekspresi sedih.

"Kenapa lo?" tanya Aldan, mengagetkan Alana.

"Kaget gue, kirain siapa."

"Lo kenapa? Sedih gitu ekspresi lo."

"Cerita kesukaan gue di Wattpad udah terbit dan uang gue tinggal sedikit."

"Nanti biar gue yang bayarin, butuh berapa duit sih?" ucap Aldan sombong.

"Dih sombong lo, yaudah bayarin ya. Nanti kalau udah dapat transfer-an dari bokap, gue ganti."

"Gak perlu diganti kali kayak sama siapa aja lo, kita ini sahabatan dari kecil juga," kata Aldan, ia mengacak rambut perempuan itu.

Mata Alana berbinar tetapi ia juga kesal karena lelaki itu memberantakkan rambutnya. "Makasih sahabat gue yang paling ganteng, gue seneng tapi kesel juga karena lo berantakkin rambut gue!"

Aldan terkekeh. "Udahlah, sama-sama. Makan tuh siomay kesukaan lo."

Alana mengangguk, tetapi saat ia ingin melahap makanannya tiba-tiba ada perempuan membawa nampan dan meminta izin untuk duduk bersama.

"Boleh aku ikut duduk di sini? Soalnya semua meja penuh kecuali meja kakak."

***

Gimana part 2 nya? Lanjut gak nih?

Happy reading❤

Happy reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kasih bonus😙 jadi kalian tim mana? Alana-Aldan atau Alina-Aldan?Di part selanjutnya aku kasih tahu siapa itu Alina wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku kasih bonus😙 jadi kalian tim mana? Alana-Aldan atau Alina-Aldan?
Di part selanjutnya aku kasih tahu siapa itu Alina wkwkwk.

TRIPLE A [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang