SANG PENGINTAI MALAM
Tania,seorang remaja berusia 19 tahun ini sering melihat penampkan aneh Yang tiap malam mengintai disetip tidurnya.Tak hanya itu,mereka terus saja mengikuti kemanapun ia pergi.
Hingga membuat rasa penasarannya muncul dengan sebu...
Suara pintu kayu tua itu terbuka, membuat langkah Tania langsung mengarah kedalam ruangan dengan beraninya, melihat ke sekeliling ruangan tersebut yang angker tidak ada penghuninya.
"Ini foto siapa?" batin Tania meraih sebuah bingakai dihadapannya.
Ssstttt....
Namun tiba² tangannya terhenti dengan suara aneh dan sekaligus bayangan yang lewat dibelakang nya. Tania sama sekali tidak menghiraukan mungkin itu hanya halusinasinya.
"Foto ini...." Tania sedikit memutar memori nya, mengingat sosok wanita berambut panjang yang didalam foto itu.
"Tania!!"
"Hah!" panggilan Raka mengejutkan Tania dari lamunannya.
"Lo ngapain disini ... ayo pulang, mobilnya udah nyala" ajak Raka bergedik ngeri melihat ke sekeliling ruangan.
"eh! Raka! Liat deh!" Tania menatap foto itu lekat, sesekali mengelap debu yang sudah menebal melapisi bingkai foto itu.
"Ah! Tania! ayo kita pergi ... pasti mama lo udah dari tadi nunggu lo pulang" ajak Raka yang langsung menarik tangan Tania dan menuruni sekian tangga yang menuju keluar ruangan itu.
Tania hanya mengikuti langkah Raka tanpa protes, melihat ke sekeliling pojokan ruangan rumah misterius itu.
"Raka tunggu!!!" langkah Tania terhenti, dengan mata membulat dan berjalan pelan ke arah pintu sebuah ruangan, membuat Raka melirik ke arah Tania.
"Kenapa Tan?!!" tanya Raka mengikuti langkah tania.
"Lo dengar sesuatu gak dari dalam?" ucap Tania melirik Raka sambil menunjuk kesebuah ruangan.
"Gak ada, gak ada apa-apa di dalam ... Aihh! lo kebanyakan halu, ayo ah! cepat!" kata Raka terburu buru sambil menarik tangan Tania.
"Hmm, bilang aja kalau lo takut ... ya kan!" ucap Tania menunjuk wajah Raka.
"Siapa juga yang takut ... gu-gue berani!" ujar Raka membalik badannya menghadap Tania.
"Yaudah, kalau lo memang berani ... coba buka pintu itu, gue mau liat isinya" perintah Tania menatap Raka lekat.
Tidak mungkin jika Raka menolak, menjadi pengecut bukanlah jati dirinya, ya walaupun rasa takut sempat terselip di benak dan pelupuk matanya.
Raka membuka pintu itu pelan sambil menutup matanya, sementara Tania hanya tersenyum lucu melihat tingkah sahabatnya itu yang penakut tapi sok berani.
"Nah!!! ga ada apa-apa kan disini ... ruangan ini kosong, udah yuk! mendingan kita pulang!" seru Raka lega saat melihat ruangan dihadapannya yang ternyata kosong.
"Tunggu!!! itu siapa Ka!?" tanya Tania menunjuk ke balkon kamar tersebut.
Raka mendonggak kepala mengikuti arah mata Tania, namun nihil Raka sama sekali tidak melihat apa-apa, itu hanya ruangan kosong yang sudah lama tidak ada penghuninya.
<skip mobil> . "Nanti lo nginap di rumah gue aja ya Ka! udah larut banget nanti lo kenapa-napa lagi" ucap Tania menatap Raka disampingnya yang sedang menyetir.
"Hmm, iya deh ... tapi aku tidurnya bareng kamu ya" timpal Raka menatap Tania penuh goda.
"Eh! lo apaan sih!" kejut Tania kesal dan mencubit raka dengan mata yang melotot.
"Awww! becanda kali ... hahaha baper amat sih!" tawa Raka yang membuat Tania mencubitnya lagi.
"udah udah...." Raka berhenti menjahili Tania dan mulai menatapnya tersenyum, Tania membalas senyuman Raka dan mengalihkan pandangannya kedepan.
"Eh! Raka! Awassss...." teriak tania membuat raka kaget, dan...
"Aaaaaaa!!!"
'Bhukkkkk'
Mobil yang dikendarai Tania dan Raka mengalami kecelakaan, sehingga pengendara tidak sadarkan diri lagi.
Tidak ada satu mobil pun yang lewat disana, hanya hutan dan semak belukar yang menyaksikannya, menyaksikan kedua orang itu yang sudah menumpahkan darah dari kepalanya.
Keadaan mobil yang sangat hancur membuat orang-orang akan mengira bahwa pengendara tak dapat di Selamat kan.
Tapi siapa sangka....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----------------
Mohon saran dan kritikan")
#jangan menjadi pembaca gelap,tinggalkan jejak oky👌😉
