Chapter. 09

16.2K 1.7K 52
                                    

I Got You!

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Pairing: Sasusaku

Bagian : 9

Genre : Romance, Friendship, Schoollife

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
.
.

ENJOY!

Sasuke menatap ponselnya dengan datar. Saat ini ia sedang sendirian. Setelah mencium Sakura, gadis itu tanpa sepatah katapun langsung masuk ke dalam tenda meninggalkannya sendiri.

Sasuke mendengus miris melihat wajah dingin Sakura setelah ia menciumnya tadi. Ia yakin gadis itu saat ini sedang bingung karena dirinya yang tiba-tiba menyuruhnya berhenti untuk menganggunya tapi juga malah menciumnya.

Dia juga tidak mengerti kenapa ia melakukan itu. Yang dia tahu tubuhnya bergerak sendiri saat melihat tatapan mata emerald itu padanya.

"Kami kembali!"

Naruto, Sai dan Gaara yang telah kembali dengan barang-barang yang mereka bawa. Sai langsung meletakan barang-barangnya dan merenggangkan tubuh. Bahunya sangat pegal karena harus membawa banyak barang.

Ini semua karena Sasuke dan Sakura yang seenaknya menyuruhnya membawa barang mereka. Ia melirik Sasuke yang sedang diam menatap ponsel. Dahinya mengernyit karena tidak melihat keberadaan Sakura.

"Di mana Sakura?" tanya Sai pada Sasuke.

"Di dalam," jawab Sasuke datar dan kembali sibuk dengan pikirannya.

Sai menaikan alisnya, tumben sekali gadis itu tidak menempel dengan Sasuke di kesempatan mereka bisa berdua seperti ini. Biasanya Sakura akan memanfaatkan waktu untuk mengganggu atau menggoda Sasuke.

Penasaran, Sai memasuki tenda untuk mengecek Sakura.

"Sakura?" Sai mulai masuk ke dalam tenda. Ia menghampiri Sakura yang sedang duduk di pojokan sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya.

Sai menarik kedua tangan Sakura. Dahinya mengernyit melihat wajah gadis itu yang memerah. "Ada apa?"

Sakura mendongak menatap Sai. Matanya terlihat berkaca-kaca. "Bagaimana ini?"

"Apanya yang bagaimana? Kau kenapa?" tanya Sai panik melihat wajah ingin menangis Sakura.

Sakura mencebikan bibirnya. "Dia tidak mau berhenti berdebar."

"Apa yang tidak mau berhenti berdebar?"

"Jantungku."

"Hah?" Sai menatap Sakura bingung.

"Rasanya sangat tidak enak." Sakura memegang dadanya. Ia lalu menatap Sai dengan serius."Apa aku harus ke rumah sakit?"

"Tunggu sebentar, apa ini karna Sasuke?" tanya Sai mulai menerka-nerka.

Sakura mengangguk polos, dan Sai langsung menghela napasnya, mulai mengerti apa yang terjadi saat ini. "Jadi, apa yang dia lakukan sampai jantungmu berdebar-debar, hm?"

"Dia menciumku," jawab Sakura dengan wajahnya yang semakin memerah.

"Astaga." Sai mengusap wajahnya dan menatap Sakura kesal. "Apa kau tahu kalau kau baru saja membuatku cemas?" Ia lalu mencubit hidung gadis itu dengan gemas. "Sejak kapan kau jadi sepolos ini, hm?"

Sakura mengerucutkan bibirnya. "Apa maksudmu?"

"Ini bukan pertamakalinya kalian berciuman, kan?"

Sakura memalingkan wajahnya. "Tapi yang ini berbeda, dia menciumku terlebih dahulu!"

"Lalu?"

"Lalu?" Sakura menatap Sai tidak percaya. "Kau tidak terkejut?"

"Kenapa aku harus terkejut?" tanya Sai dengan santai.

"Kau tahu, Sasuke tidak menyukaiku."

Sai memegang dagunya. "Aku tidak yakin dengan hal itu." Ya, sejak awal Sai memang tidak yakin dengan fakta kalau Sasuke tidak menyukai Sakura. Karena apa yang dia lihat saat ini adalah kebalikan dari fakta tersebut. Walaupun terkadang laki-laki itu terlihat kesal saat Sakura mengganggunya. Tapi Sai yakin jauh di lubuk hati Sasuke, laki-laki itu menikmatinya.

"Kenapa kau tidak yakin?" tanya Sakura bingung.

Sai mengedikan bahunya. "Entahlah."

Sakura mendengus kesal. "Dasar tidak jelas."

Sai terkekeh, ia menepuk pelan kepala Sakura dan berdiri. "Ayo keluar, sebelum Naruto ribut mencarimu."

Sakura mengangguk dan mengikuti Sai kekuar dari tenda. Saat keluar, matanya tidak sengaja bertemu dengan Sasuke. Ia langsung memalingkan wajahnya.

Sasuke yang melihat Sakura memalingkan wajah, menghela napas. Dugaannya benar, kalau Sakura akan marah padanya setelah ini.

Walau sebenarnya bukan itu alasan Sakura memalingkan wajah. Ia hanya merasa hatinya belum siap melihat wajah Sasuke. Dirinya takut kalau perasaan aneh itu akan datang kembali jika ia melihat Sasuke.

"Apa yang kau lakukan saat kami tidak ada?" Sai duduk di samping Sasuke dan mulai bertanya.

Sasuke melirik Sai sekilas. "Bukan urusanmu."

Sai mendengus."Kau tahu, dia menangis tadi."

Sasuke menoleh dengan cepat dan menatap Sai tajam. "Menangis?"

Sai mengangguk, berencana sedikit berbohong saat ini.

"Apa dia bilang sesuatu padamu?"

"Tidak," jawab Sai kembali berbohong.

Sasuke terdiam, matanya menatap datar Sakura yang sedang membantu Naruto dan Gaara menyalakan api. Sakura tiba-tiba menoleh. Tatapan mata mereka lagi-lagi bertemu. Tapi, dengan cepat Sakura kembali memalingkan wajahnya, dan hal itu membuat Sasuke mendengus kesal. Jujur saja, ia tidak suka melihat Sakura yang seperti ini. Gadis itu seolah-olah mejauhinya, dan dia tidak suka itu.

Sepertinya setelah ini ia harus bicara dengan Sakura.

.
.
.
.
.
.
.

Hari sudah gelap. Saat ini, mereka sedang mengadakan acara bakar-bakar. Jangan salah paham, di sini mereka sedang tidak membakar orang, yang mereka bakar adalah jagung dan sosis yang dibeli Gaara tadi di pasar, walau sebenarnya Sai berusul ingin membakar Naruto lantaran kesal ponselnya tidak sengaja terinjak oleh pemuda pirang itu.

Gaara menatap Sakura yang sedang sibuk membakar jagung di perapian yang mereka buat. Gadis itu kembali terlihat cantik malam ini dengan jaket dan syal yang membalut lehernya. Matanya sejak tadi tidak pernah lepas dari Sakura, dan hal itu tidak luput dari tatapan tajam Sasuke yang sejak tadi memang mengawasi pemuda itu.

"Sakura?" panggil Gaara.

Sakura yang sedang meniup-niup jagungnya menoleh. "Hm?"

"Bisa ikut aku sebentar?"

Sakura memiringkan kepalanya. "Ke mana?"

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

Sakura menyerengit. "Apa itu?"

Gaara berdiri dari duduknya. "Jangan di sini." Ia mengulurkan tangannya ke arah Sakura. "Ayo."

Sakura menaruh jagungnya dan menerima uluran tangan Gaara. Mereka berdua lalu pergi meninggalkan Sasuke yang masih menatap tajam mereka.

Sasuke berdiri. Naruto dan Sai menatap bingung Sasuke yang tiba-tiba berdiri.

"Mau ke mana?" tanya Naruto.

"Bukan urusanmu," jawab Sasuke datar, ia lalu mulai melangkahkan kakinya pergi mengikuti Sakura dan Gaara.

Naruto mendengus kesal. "Dasar menyebalkan."

Sedangkan Sai hanya diam, entah kenapa ia yakin akan ada momen menarik setelah ini.

....
TBC

I Got You! | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang