Senin, 25 Maret 2019
Dear DiaryIbu seharusnya ada di sini. Mendampingi putrinya yang sudah menggapai semua impiannya. Yang sudah menggapai semua cita-cita, berkat perjuangan ibu yang tidak akan pernah bisa kubalas sampai kapanpun itu. Ibuku adalah wanita terbaik di dunia. Yang tidak pernah menunjukkan kesedihannya di hadapanku. Yang selalu berkata "Ibu masih kenyang, kamu saja yang makan" dengan tatapan teduhnya.
Setiap harinya aku selalu memikirkan ibu. Bahkan sampai detik ini sulit rasany percaya dengan apa yang ibu lakukan untukku di masa lampau. Aku seperti baru saja duduk di bangku yang masih membekas hangat.
Aku seperti daun yang berguguran dari rantingnya dan tertindas siapa saja yang melintas. Aku seakan hidup di dalam drama televisi yang tidak pernah kehabisan kisah sedih.
Untuk Malaikat Hidupku
Hari ini Aisha wisuda bu. Seharusnya ibu ada di sini.
Seharusnya ibu yang pertama kali Aisha peluk.
Seharusnya kebahagiaan ini ibu juga rasakan.
Bu, masih berlakukah permohonan maaf dari Aisha?
Masih sudikah ibu melihat anak semata wayang ibu yang selama hidupnya hanya menyusahkanmu?
Ibu masih di sini kan? Tolong jawab Aisha bu.
Aisha rindu ibu....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary is My Memory
Short StoryTerima kasih sudah membuka My Diary is My Memory, dan menambahkannya ke Reading List 😂 Di sini saya persembahkan karya saya, cerita pendek.. (Jangan dilewatkan, untuk cerita ketiga beberapa diambil dari pengalaman saya sendiri) 😂🔰🔰 Happy Reading...