Cantik

4 3 0
                                    

"Cinta itu ibaratkan singkong, yang suatu saat bisa membuatmu mati dengan getahnya. Namun bisa membuatmu candu dengan dagingnya. Tapi apa kau siap menanggung resikonya?"

***

Pelajaran pertama dimulai, sarapan pagi hari ini adalah matematika, banyak murid yang mengeluh akan hal tersebut, tapi tidak dengan Caka, justru itu menjadikan pelajaran favoritnya. Bahkan dia pernah mengikuti SAINS MATEMATIKA tingkat NASIONAL dan meraih Peringkat pertama, jadi wajar saja dia menyukai matematika.

"Duh, Ka gue gak sanggup nih pagi-pagi udah disuapin MTK" ucap teman sebangku Caka.

"Yaelah Bon, justru bagus pagi-pagi kita udah belajar MTK, karena otak kita ini masih fresh jadi materi yang dikasih guru MTK bakalan masuk diotak kita" ucap Caka kepada temannya.

"Ye, lu sih enak jago MTK, lah gue, disuruh nyari akar kuadrat aja masih bingung, udah disodorin materi yang baru. Belom lagi kalo bu Gita ngasih soal, beh udah kaya mau perang dunia ketiga, mesti nyari strategi dan taktik" oceh temannya melebih-lebihhkan.

"Hahaha, lebay lu. Nih ya pelajaran tuh dipelajarin, bukan dikeluhin. Lagian kerjaan lu molor terus sih dikelas" ucap Caka meledek temannya.

"Siapa yang molor, orang gue lagi betapa biar bisa mendapatkan hidayah dari sang pencipta" ucapnya sambil bertingkah konyol.

"Gigi lu dipala" ucap Caka sambil mengetuk kepala temannya dengan buku tulis.

Teman sebangku Caka adalah Bondan Hendy, sahabat kecil Caka, mereka juga bertetangga, sikap Bondan sedikit upnormal dan tidak waras, tapi anehnya ia memiliki kecerdasan dibidang fisika, biologo dan kimia. Ya bisa dikatakan dia senang dengan dunia ipa, bahkan cita-citanya ingin menjadi astronot. Hampir sama dengan caka, bondan juga pernah merraih Olimpiade Sains Nasional dan dia memegang pringkat 1. Tapi bondan sangat lemah dibidang matematika, kalau dipikir-pikir matematika dengan fisika itu tidak beda jauh.

Bu Gita masuk kedalam kelas, suasana menjadi hening seketika, suhu ruangan meningkat, banyak siswa-siswi yang mengeluakan keringat dingin, diruangan tersebut hanya Caka yang bersikap santai, bahkan Bondan menahan boker yang sudah diujung.

"Sialan gue gak nahan" umpat Bondan kecil.

Caka hanya menoleh sedikit kearah Bondan, Caka tiba-tiba saja tersenyum devil dan mulai memikirkan hal picik dikepalanya, Caka pun memulai kajahilannya itu.

"Bu" tiba-tiba saja Caka mengacungkan tangan.

"Iya ada apa Caka?" tanya bu Gita mendekati Caka.

"Ibu udah pernah denger suara bom atom, meledak belom?" tanya caka.

"Belum, memangnya kenapa?" tanya bu Gita bingung.

"Ibu mau denger gak?" ucap Caka.

Bu Gita hanya mengerutkan dahi dan melipat tangannya, tanpa menunggu jawaban dari Bu Gita, Caka memulai aksi jahilnya tersebut. Caka menyenggol Bondan lumayan kecang, "DUUUUUUUUUUUTTTT, BROBOTBROBOTBROBOT" suara bom atom meledak sangat panjang.

"Pppfft" seisi kelas menahan gelak tawa.

Kini wajah Bondan memerah dan memendamkan kepalannya, bu Gita terkejut dan mukanya berubah menjadi serigala yang tengah lapar.

"CAKA!! BONDAN!! KALIAN KELUAR DAN GAK BOLEH IKUT PELAJARAN IBU SELAMA 1 BULAN!!" ucap bu Gita marah besar kepada mereka berdua.

Caka dan Bondan pun keluar dari kelas, dan mereka saling sikut-sikutan.

"Anjir gila lu ya, lu kan tau gue lagi naber kaya gimana, malah lu gangguin, gila emang lu" ucap Bondan.

"Santai aja kali, kan ada gue. Lagian ekspresi bu gita lucu banget tau" ucap Caka sambil terkekeh geli.

Caka memang murid yang cerdas, namun sayang dia memiliki sifat yang tengil dan jahil kelewat batas. Sungguh biadab anak itu.

"Sialan lu, lu sih enak pinter Matematika, ketinggalan dikit gak masalah, apalah daya ku yang hanya mengerti rumus fisika dan kimia" ucap Bondan tiba-tiba dramatis.

Caka tidak menghiraukan celotehan yang dilontarkan dari mulut Bondan, dia hanya memperhatikan sosok gadis yang tengah berlari ditengah lapangan dengan cucuran keringat dibawah terik matahari. Tatapan caka terpaku pada sosok itu, ya sosok itu adalah Rainan, kelas Rainan saat ini tengah pelajaran olahraga. Caka sepertinya terpukau dengan kemahiran Rainan bermain volly, Rainan sangat mahir dalam permainan bola volly, dia juga pernah masuk dalam tim atlet volly, namun ada alasan tertentu yang membuat dirinya berhenti dari tim volly.

"Cantik" ucap Caka pelan.

"Hah apaan!? Lu masih waraskan bilang gitu ke gue KA!?" ucap Bondan heboh sendiri.

"Apaan sih, gue gak ngomong ke lu ye BAMBANG!: ucap Caka sedikit kesal.

"Terus kalo gitu bilang kesiapa MARKONAH?" ucap Bondan meledek.

"Kepo banget sih lu" ucap Caka dan melihat kembali ke arah lapangan.

Bondan yang penasaran dengan gerak gerik dari sahabatnya ini, ia langsung ikut melihat kearah lapangan dan melihat sorot mata Caka saat itu, Bondan pun tersenyum jahil, kini saatnya dia yang beraksi.

Kira-kira apa ya yang bakal dilakuin sama Bondan? Penasarankan tungguin aja ya cerita selanjutnya minggu depan

Jangan lupa follow instagram aku di @sahfy_nude disitu banyak potongan quotes buat kalian yang lagi galau atau sekedar iseng :v

Jangan lupa juga untuk vote, share and commend ya biar aku tau dimana letak-letak kesalahan aku. Aku juga manusia butuh saran dan kritik dari readers semua :)

Tolong dukungannya ya semya :)

Caka RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang