Permintaan

3 3 0
                                    

"Air mata tak selalu identik dengan kesedihan, bisa saja air mata mengartikan kebahagiaan"

Pintu ruangan rainan telah terbuka, dokter yang memeriksa rainan keluar dari ruangan tersebut. Caka dan kedua orang tuanya rainan segera menghampiri dokter untuk menanyakan kondisi rainan saat ini.

"Bagaimana keadaan rainan saat ini Dok?" tanya Ayah Rainan.

"Kondisi Rainan saat ini sudah semakin parah, perkiraan Rainan untuk bertahan hanya 2 hari, kami tim medis tidak sanggup untuk menolong Rainan lagi, kita hanya bisa berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan mukjizat olehnya. Saya permisi dulu" ucap Dokter.

Tangis dari Ibunya Rainan terpecah, mereka tak dapat menahan kesedihan atas kondisi Rainan saat ini. Caka yang penasaran dengan kondisi Rainan memutuskan untuk masuk keruangan tersebut dan meninggalkan Ibu dan Ayahnya Rainan yang tengah terpukul saat ini. Caka melihat sosok Rainan yang tengah duduk diatas kasurnya dan menatap kearah luar jendela, langit tampak sedikit mendung karena akhir-akhir ini tengah musim hujan. Caka menguatkan hatinya untuk bertemu dengan Rainan, ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ia hampiri Rainan.

"Nan" ucap Caka.

Rainan menghapus air matanya dan menoleh kearah Caka dengan senyum yang manis.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Caka.

"Iya, aku gak apa-apa kok Ka" ucap Rainan sambil tersenyum.

"Syukur deh" ucap Caka tersenyum.

"Ayah Ibu ku mana Ka?" tanya Rainan sambil menoleh kearah belakangku.

"Mereka lagi beli makanan sebentar" ucap Caka berbohong.

"Ohh, kamu ngapain disini? Bukannya sekarang masih ada jam pelajaran ya?" tanya Rainan.

"Emm aku disuruh keluar sama Bu Gita" ucap Caka dan mengambil posisi duduk samping ranjang Rainan.

"Lah kok bisa? Kamu ngapain Bu Gita sampe disuruh keluar?" tanya Rainan khawatir.

"Ya gitu deh, aku isengin Bondan yang lagi naber dan akhirnya bom atom yang ada diperutnya Bondan pun meledak, hehehe" ucap Caka dengan cengengesan.

"Pftt... hahahahaha ada-ada aja deh kalian berdua" ucap Rainan sambil tertawa geli.

Caka yang melihat tawa lepas dari Rainan terpanah dan membuatnya ikut tersenyum.

"Caka nanti pas jam istirahat kamu harus balik lagi kesekolah ya, aku gak mau kamu bolos Cuma gara-gara aku kaya gini" ucap Rainan sambil menatap Caka.

"Tapi.." ucap Caka terpotong.

"Gak ada tapi-tapian, pokoknya kamu harus balik lagi kesekolah, titik" ucap Rainan serius.

"Hmmmm oke deh Rainan" ucap Caka sambil mengacak-acak puncak rambut Rainan.

"Iiihh Caka, rambut aku jadi berantakan" ucap Rainan sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahahaha, abisnya aku gemes liat kamu" ucap Caka sedikit menghibur Rainan.

Ayah dan ibu rainan masuk kedalam ruangan itu. Caka pun berdiri dan menghapiri kedua orang tuanya Rainan untuk pamit kemabali kesekolah. Dan berjanji akan mengunjungi Rainan setelah pulang sekolah.

Sampainya disekolah Caka langsung memikirkan bagaimana caranya agar hari ini memiliki kesan yang baik untuk Rainan. Dan terlintas sebuah ide dibenak Caka untuk mengajak seluruh warga disekolah agar mau menjenguk Rainan. Caka pun mengajak Bondan untuk menjalankan rencananya ini, Bondan pun setuju dengan ide Caka, mereka berdua pun mendatangi setiap kelas dan mengajak untuk menjenguk Rainan. Namun semua itu tak semulus yang diharapkan oleh Caka, banyak siswa-siswi yang takut akan tertular oleh virus HIV, meskipun sudah dijelaskan tapi hanya sedikit yang mau mendengarkan dan ikut bersama Caka untuk menjenguk. Setelah berkeliling sekolah akhirnya Caka dan Bondan mendapatkan warga sekolah yang ingin menjenguk Rainan, yakni 5 orang dari kelas 10, 10 orang dari kelas 11, 7 orang dari kelas 12, 5 orang guru perwakilan sekolah untuk menjenguk Rainan sore nanti.

hai readers jangan lupa vote dan share yaa

jangan lupa juga untuk follow Instagram @sahfy_nude dan juga Instagram pribadi mimin @aisahfebriyati06

Caka RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang