Selasa
"Eeengghh," erang gue.
Sebelum tidur tadi gue lupa minum. Jadi, sekarang kerongkongan gue kerasa kering dan gak nyaman banget. Mau gak mau, gue pun harus bangun buat ambil minum.
Untuk beberapa saat, gue terdiam dalam posisi duduk, berusaha mengumpulkan nyawa gue. Semenit dua menit gue bengong ngeliatin foto di depan gue.
Tunggu!
Sejak kapan ada foto itu???
Entah asalnya dari mana, tiba-tiba kesadaran gue meningkat menjadi 100% dalam sekejap. Kepala gue memutar ke kiri dan ke kanan. Rasa takut mulai menyelimuti diri gue. Kamar ini terasa begitu asing.
"Babe?"
Arwah gue kayak kepental ke luar dari raganya begitu mendengar suara lain di ruangan ini. Mata gue membulat lebar. WHAT THE FCK IS HAPPENING???
Gue 100% yakin kalo tadi gue tidur di ranjang gue sendiri. Di kosan gue. Tapi ini.... Gue bahkan gak tau ini di mana.
Lampu tidur tiba-tiba menyala dari sisi kanan gue. Setidaknya ada sedikit penerangan lah di kamar yang gelap ini. Pelan-pelan gue putar leher ke kanan untuk melihat siapa sosok yang bersama gue saat ini.
RENJUN?!?!?!
Gue bobo sama Renjun???
"Kamu kenapa, babe? Pucet gitu mukanya. Mimpi buruk? Kan aku udah bilang tadi sebelum bobo tuh baca doa dulu. Pasti tadi kamu gak baca doa ya?" Omelnya.
Bukannya menjawab gue malah memperhatikan sosoknya lalu melihat diri gue sendiri. Oke aman. Dia pake baju utuh, gue juga.
"Kamu liat hp aku gak?" Tanya gue setelah gue berhasil menenangkan diri.
Tenang. Tenang. Tenang. Jangan panik, ini cuma salah satu fantasi lo. Ini gak nyata.
Renjun memberikan hp gue yang terletak di nakas sebelah kanan ranjangnya. "Nih."
Tergesa-gesa, gue membuka ponsel gue. Namun anehnya, password yang gue masukkan salah terus. Hp gue kenapa sih?
"Kenapa babe?"
"Password aku kok salah mulu sih?" Panik gue.
"Kan udah kamu ganti jadi tanggal jadian kita."
"KAPAN?!" sumpah gue refleks teriak kayak gitu. Renjun sampe tersentak. Untung aja doi gak kejengkang ke belakang.
"Babe kamu kenapa sih? Aneh banget deh."
"Aduh kayaknya nyawaku belum kekumpul deh. Tanggal jadian kita kapan ya?" Kali ini gue bertanya dengan nada yang lembut.
Renjun meraih ponsel gue lalu memasukkan pin yang berupa hari jadi kami. 1702.
"Baru juga kemarin ngerayain anniv kita," dumelnya.
ANNIV APAAN ANJIR??? KEMARIN GUE MASIH JADI PACARNYA JENO!
"Hehe maaf, sekarang udah inget," kilah gue.
Dengan agresif, gue mengetik pesan pada jin gila yang gak tau sekarang lagi ngapain.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DAYS of DATING [NCT DREAM]
Teen FictionKamu percaya dengan adanya Jin? Jin yang bisa mengabulkan 3 permintaanmu? Terdengar tidak mungkin. Namun bagaimana jika permintaan asal-asalanmu malah terkabul? Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menjadi pacar dari cowok populer di kampusmu? Bukan...