10. Finding Genie

2.2K 387 57
                                    

Third POV

Sesuai janji mereka kemarin, pukul 3 siang Juni dan Jaemin akan bertemu di gedung fakultas Juni. Sambil menunggu kedatangan Jaemin, Juni pun menghubungi Mark. Sedari pagi ia belum sempat menghubungi teman gaibnya tersebut.

"Gimana Jun?" Tanya Mark begitu ia menerima panggilan Juni.

"Sorry, belum ketemu. Masih aman kan lo di sana?"

Terdengar helaan nafas Mark. Juni bisa membayangkan betapa resahnya makhluk itu saat ini. Nasib Mark benar-benar ada di tangannya. Jika Juni tidak menemukan tempat tinggal pria itu, maka selamanya Mark akan terjebak di dalam sana.

"Ya gini-gini aja gue. Kemarin gue sempet hubungin temen gue buat minta bantuan, tapi doi juga lagi ada misi."

"Lo punya temen?"

Kali ini terdengar dengusan. "Punya lah!"

"Jin juga?" Tanya Juni kepo.

"Menurut lau?"

"Ya biasa aja dong nyautnya!" Balas Juni tak kalah sewot. Ada senyum yang terulas di bibirnya. Ah, dia merindukan teman gaibnya tersebut.

"Btw, lo gak bisa apa liatin gitu sekitaran lo ada apa? Biar gampang gue nyarinya. Gak ada clue banget ini gue," tutur gadis itu penuh harap.

Mark berdecak. "Kan gue udah bilang gue kekurung di dalem! Mana bisa ngeliat di luar ada apaan!"

"Halaaah, jin apaan sih lo? Punya kekuatan sihir gak guna banget! Kenapa juga mau keluar doang harus dikeluarin sama manusia?!" Gerutu Juni. Dia pikir jin itu semuanya seperti di film-film, yang bisa muncul dan pergi sesuka hati.

Tapi lain halnya dalam kasus Mark. Juni tidak paham cara kerja dunia Jin yang dijalani oleh temannya tersebut. Aturan-aturannya terlalu rumit menurut Juni.

"Ya gitu lah SOP-nya kalo lagi on mission. Kami para genie akan sangat bergantung ke manusia yang ditugaskan kepada kami. Kalian yang menentukan nasib kami selama berada di dunia kalian. Lama tidaknya kami menetap, tergantung kalian juga," jelas Mark.

Sambil mendengar penjelasan Mark, mata Juni menangkap sosok Jaemin yang sudah belok dengan motornya dan kini menuju ke arahnya.

"Eh, Jaemin udah dateng! Ntar malem gue telpon lagi ya!"

"Hah? Jaemin?! Kok bisa sama dia?!" Kaget Mark.

"Panjang ceritanya! Nanti deh gue ceritain!"

"Oke, oke!"

Juni pun mematikan teleponnya. Dia menggigit bibir bawahnya, tiba-tiba merasa nervous. Apa yang harus ia lakukan terlebih dulu? Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah semalam Jaemin meninggalkannya dengan kalimat yang membuatnya bingung.

"Udah lama nunggunya?" Tanya pria itu begitu tiba di hadapan Juni.

"Enggak kok. Ini baru keluar kelas," jawab Juni.

Jaemin terlihat biasa saja. Tidak nampak kecanggungan di dalam tindakan pria itu. Dia hanya mengangguk lalu menyerahkan sebuah helm pada Juni.

Gadis itu mengenakan helmnya. Begitu siap, ia pun naik dan menduduki jok motor Jaemin. Ini telah terhitung sebagai kali keduanya menaiki motor pria yang telah menjajah otaknya selama empat hari terakhir ini.

Kali kedua di dunia nyata tentunya.

***

Mereka berdua tiba di alamat yang diberikan oleh Yangyang kemarin. Kantornya berlokasi di dekat pelabuhan Benoa. Ada beberapa mobil pengangkut sampah yang terparkir di sana. Keduanya dapat mencium bau sampah yang menyengat dari sana.

7 DAYS of DATING [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang