EPILOG

80 9 0
                                    

Wanita itu, terlihat merenung di depan sebuah kuburan. Bersama dengan anak laki laki usia 4 tahun.

Sedari tadi sambil merenung, sesekali ia melontarkan curhatannya. Ia terkadang mengusap nisan itu...

05-03-2020

Tanggal kematian orang tersebut.

"Mas, maaf dziya jarang jenguk mas," ia berkata sambil menahan embun di matanya keluar.

"Tau gak mas, dziya berhasil buka cabang Cafe lagi di daerah Penajam. Seperti yang mas pernah bilang, aku pasti bisa buka cabang dimana-mana. Dan aku buktiin ucapan mas."

"Bundaaa ...."terdengar rengekan bocah lelaki itu.

"Iya nak, sabar ya."

"Enggak bun, eno mau omong sama ayah uga."

"Oh ya, sini sini ngomong sama ayah."

Bocah kecil itu duduk di pangkuan wanita yang ia sebut bunda, "ayah, unda jarang main sama eno."

"Ayah marahin unda ya, eno kan sedih. Semenjak ayah pergi, unda makin cibuk," ucap bocah kecil tersebut dengan nada kesal.

"Uhh anak bunda, maafin bunda ya."

"Mas, nanti datang ke mimpi aku jangan sambil marah hehe. Kan aku kerja mas, makanya sibuk."

"Mas, dziya kangen. Sering sering main ke mimpi dziya, Yah. Udah agak sore, dziya mau pulang dulu, nanti dziya main kesini lagi," ucap nya berdialog dengan kuburan di depannya.

Setelah iya berdoa, iya benar benar pergi dari pemakaman itu. Dia pergi sambil menggendong bocah kecil tersebut.

•••

Mobil yang dibawa oleh wanita itu berhenti di depan rumah bergaya minimalis dengan taman bunga di depannya. Bocah lelaki yang ia gendong tadi pun sudah tertidur pulas dari awal perjalanan pulang.

"Assalamualaikum," wanita itu mengucapkan salam dan membuka gerbang rumah itu. Dan balik lagi ke mobil untuk membawa bocah kecil itu masuk.

"Waalaikumsalam, astagfirullah, Revano ketiduran ya?" Tanya seorang wanita yang keluar dari dalam rumah tersebut.

"Iya nih, yaudah langsung bawa ke kamarnya aja. Entar habis bangun tidur langsung di mandiin, habis ikut ke kuburan dianya."ucap wanita itu, sedangkan wanita satunya lagi mengangguk dan mengambil alih gendongan dan membawanya ke kamar si kecil.

Wanita yang menyetir mobil tadi, langsung masuk ke dapur. Untuk mengambil segelas air putih, dan kemudian duduk di meja pantry yang ada di dapur tersebut.

Tak sadar ia mulai kembali mengulang memori masa lalunya.

Dia tersenyum kala mengingat itu semua. Masa-masa dimana ia pertama kali jatuh cinta. Masa SMP nya ....

Wanita berhijab ini, sedikit tertawa. Kala ia mengingat betapa polosnya ia waktu itu ....

Wanita itu, kini telah tumbuh dewasa. Telah mengalami perubahan, dari gadis menjadi seorang wanita.
Sudah bekerja, dan tentunya sudah mengerti makna cinta yang sesungguhnya. Ketika ia mengingat masa SMPnya, ia ikut sedih.

Egian.

Laki laki itu pernah berjanji untuk datang dan membawa sebuah kabar baik, di umurnya yang ke duapuluh empat.
Kini sudah dua tahun berlalu dari umurnya yang ke duapuluh empat.

Apakah ia lupa dengan janjinya?
Oh ayolah Maret, ketika mengingat masa SMP kau harus mengulang kisah 11 tahun yang lalu. 11 tahun Maret, sudah 11 tahun kalian berpisah tanpa kabar. Apakah kau masih mengharapkan dia, dia yang belum tentu kau tau hidup dan matinya.

Senyum maret memudar, itu hanya janji seorang ABG (anak baru gede).

Ya. Gadis yang bertransformasi menjadi seorang wanita ini adalah Mareta khadziya. Semua yang ada di dirinya tlah berubah, kini Ia tidak dikenal dengan Maret ataupun Mareta. 11 tahun terakhir Mareta lebih di kenal dengan panggilan Khadziya ataupun dziya. Kini ia lebih dikenal sebagai wanita bijaksana, tidak lagi dikenal sebagai pribadi yang ceria dan petakilan seperti dulu. Di masa SMP.

Kembali lagi dengan janji itu.
Mungkin kalian berfikir bahwa Mareta melupakan janji itu dan tidak menanggapi dengan serius, tapi kalian salah Maret bahkan berharap lebih dengan itu.

"Woy, diem bae," Maret dikejutkan oleh wanita tadi, membuat lamunan Maret buyar.

"Apa sih Nur, bikin kaget aja," ucapnya. Ya, wanita tadi adalah Nur teman lama Maret. Mereka sudah menjalin hubungan pertemanan selama 15 tahun, sampai akhirnya Nur punya anak.

"Oh ya, Revano gimana?"tanya Maret.

"Ohh tadi dia sempat kebangun, yaudah aku bawa mandi aja. Untung ga rewel, tapi ya tadi pas melek dia nyari ayah sama bundanya. Heran akutuh, orang tua dia sebenarnya siapa sih,"ucap Nur becanda. Kalau kalian mau tau, sebenarnya Revano itu anaknya Nur, Nur sudah menikah.

Ya nur sudah menikah dengan lelaki keturunan turki. Nur dan suaminya menikah di saat Nur akan menghadapi sidang skripsi empat tahun lalu. Nur dan suaminya memulai kisah cinta mereka pada saat keluarga mereka melakukan taaruf. Dan hasil buah cinta mereka ialah Revano, Revano dekat dengan Maret karena Maret juga turut andil dalam tumbuh kembang Revano.

"Mar, tadi ke kuburan lagi? Sebenarnya aku bingung nih, kamu udah move on belum sih dari bima,"ucap Nur, FYI aja Nur satu-satunya orang yang masih memanggil Mareta Khadziya dengan panggilan Maret.

"Sudah, tapi dia masih ngebekas di hati aku Nur. Kalo dibilang bisa move one atau enggak, ya bisa. Tapi mas bima itu sudah ada disatu tempat kecil di lubuk hati aku."

"Dia sepak terjang aku Nur, dia pernah jadi orang yang aku cinta, dan dia pernah jadi guru kehidupan aku,"tambah Maret lagi.

Ya, Bisma Rakadipta. Orang yang Maret kunjungi di kuburan tadi.
Bisma atau yang sering di sapa mas Bima oleh Maret ini, telah berpulang kerahmatullah 2 tahun yang lalu. Setelah 3 hari ulang tahun Maret sekaligus acara lamaran mereka, di karenakan kecelakaan.

"Mar, Kamu sama Egian gimana?"

Dia hanya tersenyum miris, dan menggelengkan kepalanya.

Mungkin kisah cintanya hanya sampai sini.

Part selanjutnya>>>

"Khadziya."

Ia terkejut kala menoleh kepalanya kebelakang,ketika melihat siapa yang memanggilnya.

TBC✔

AYE;)
ASSALAMUALAIKUM SEMUA!
ALLAHHUAKBAR ALLAHHUAKBAR LAAAILLAHAILLALLAH HUALLAH HUAKBAR ALLAH HUAKBAR WALILLAHILHAM~

Mohon maaf lahir dan batin untuk kalian semua yang telah membaca ini, Maret sekeluarga, Serta Author liacanz sekeluarga mengucapkan,
MINAL AIDIN WAL FA IDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

▪MARET▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang