03. it's okay dad

155 43 56
                                    

Tubuh ini hidup ,namun jiwa ini mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh ini hidup ,namun jiwa ini mati.
_____________________________________

••0••

Althea menatap jendela mobil yang menampakan pemandangan berbagai kendaraan yang tengah berlalu lalang.Saat ini ia tengah berada di dalam mobil menuju rumahnya.

Tangannya selalu bergerak mengukir gambar apa saja di jendela mobil ,dia seperti orang linglung dengan raut wajah kosongnya.

Namun seketika matanya berubah ceria,saat mobil yang di kendarainya oleh sulir pribadi nya akan melewati taman kota ,yang terlihat sepi hanya beberapa pengunjung saja.

"Mang Agus ,berhenti sebentar"

Supir pribadi suruhan ayahnya itu seketika menepikan mobilnya di pinggir jalan menuju taman.

Pak agus menoleh dan menatap nona mudanya yang nampak cantik dengan mata yang berbinar "Ada apa non Thea?" Tanya Agus.

"Thea pingin ke taman sebentar mang," Ujar Thea

"Tapi non Thea jangan lama lama,nanti Tuan khawatir" Pesan Agus, mengingat Bara yang sangat menyanyangi Thea.

Beda Halnya dengan Kakaknya Violin ataupun Nyonya yang mungkin akan bersujud syukur jika gadis itu hilang.

"Iya Mang hanya sebentar" Thea langsung melepas seal beatnya ,dan bergegas keluar mobil.

Thea bisa merasakan beberapa orang yang berada di taman terlihat bahagia ,ada orang tua yang mengajak anaknya bermain,dan ada juga sepasang kekasih yang sedang bermesraan.

Thea tidak peduli ada yang menatapnya aneh karena masih berpakaian sekolah. Ia lebih memilih untuk mencari tempat singgahan sejenak.

Sebenarnya Ia takut sendirian,namun nampaknya Hatinya ingin sekali melihat pemandangan luar yang jauh lebih menarik ketimbang dunia gelapnya.

Ia tersenyum saat melihat bangku kosong,di bawah pohon rindang itu nampak nyaman untuk di singgahi. Segera ia melangkah kan kaki-nya ke sana.Kepalanya menunduk dengan tangan saling bertaut.

Semua terasa menyakitkan saat pikiran-nya terlintas ,dimana ia selama ini lemah tak berdaya.Hanya bisa menangis dan meratapi nasib-nya yang tak kunjung mendapatkan apa yang ia impikan selama ini.

Tiba tiba rintikan Hujan mulai berjatuhan,tidak deras namun mampu membuat semua orang berlarian pergi meninggalkan taman. Berbeda dengan Althea,Ia tetap duduk termenung ,seolah rintihan hujan itu melody indah yang menemaninya.

AltheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang