•18•

2.4K 162 4
                                    

Sontak langkah kaki tuan Lee terhenti, karena didepan nya ada sang CEO kwon dan beberapa pengawal serta petugas kepolisian

"tu.. Tuan Kwon" ucap tuan Lee kaget

"ya ini saya, kenapa? Kaget atau takut?" kata Jiyong dingin

"ma.. maaf kan.. saya tuan.. saya tidak tau kalau di putri tuan" ujar tuan Lee bersimpuh dikaki nya Jiyong

"gak usah basa-basi" ujar Jiyong dingin dan menatap tajam tuan Lee yang bersimpuh dikaki nya

"pak tangkap dia, atas kekerasan fisik dan penggelapan dana perusahaan sebesar 10 Miliyar" lanjutnya

"siap tuan. Kalian bawa tuan Lee ini" ujar inspektur kepolisian

"siap pak, ayok ikut kami"

"tuan Kwon... tuan Kwon saya menngaku bersalah.. jangan penjarakan saya.. TUAN KWON! TUAN KWON!!!"

Nancy sudah menangis dipelukan teman-teman nya ia tak menyangka jika ayah nya dipenjara

"ini semua salah lisa, gua gak terima" gumam Nancy

Tiba-tiba Nancy melepas pelukan nya dan mengeluarkan sesuatu disaku almamater nya






Tap, tap, tap






Jleb






"akhhhh!!!!"







"Lalisa!!!"






Bruk






"Nancy kepa*rat!!!!"

____________________________________

Semuanya tegang, tidak ada yang bersuara hanya suara orang berlalu lalang dikoridor rumah sakit

Rose menangis dipelukan Sana, Jisoo menangis dipelukan Jihyo, Nayeon, Jeongyeon dan Tzuyu menangis dalam diam bersandar di tembok, Mina, Momo dan Chaeyong berdoa, Dahyun mengusap bahu Tzuyu agar tenang
Jiyong menatap sedih pintu UGD

Kejadian di kantin itu membuat semuanya gempar, Nancy dengan sengaja nya menusuk bagian jantung Lisa dengan pisau

Lisa dilarikan kerumah sakit dan Nancy menyusul ayah nya dipenjara



Cleck

"dengan keluarga Lalisa?" dokter bertanya dan semua nya langsung berdiri

"saya ayah nya dok" ucap Jiyong tegas

"boleh ikut saya keruangan, ini perlu dibicarakan berudua tuan Kwon" dokter pun berjalan ke arah ruangan nya sendiri, diikuti oleh Jiyong dibelakang

"jadi ada apa dok?" tanya Jiyong

"sebelum nya maaf pak, tusukan itu membuat jantung nona Lisa terluka, jika dibilang tusukan nya dalam sudah pasti. Dan juga apa bapak tau jika nona Lisa memiliki penyakit Hemofilia ?" tanya sang dokter

Jiyong terkejut mendengar penuturan dokter, ia tidak tau bahwa Lisa memiliki penyakit Hemofilia

____________________________________
*Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah
____________________________________

"saya tidak tau dok, Lisa gak pernah cerita sama saya" ujar Jiyong

"karena Hemofilia ini nona Lisa akan terjadi nya kritis, dan kami tidak tau kapan dia akan bangun dari kritis nya" ucap dokter

"maksud dokter!! Dokter harus sembuhkan Lisa, berapa pun akan saya bayar!!" sentak Jiyong

"maaf tuan Kwon, ini bukan masalah biaya. Tapi ini sudah takdir dari tuhan tuan" ujar dokter

Jiyong mengacak rambutnya dan mengeraskan rahangnya

"hahhhh, terimakasih dokter. Maaf saya sudah lancang, saya permisi" Jiyong pun keluar dari ruangan itu dan berjaan ke ruangan Lisa

____________________________________

Diruangan Lisa, mereka semua menangis melihat kondisi Lisa. Selang ada disekujur tubuh Lisa, alat pernafasan saja dipasang

"Lis, hey wake up please!  Kamu harus kuat, kakak tau kamu gadi yang kuat jangan seperti ini Lalisa" ucap Jennie menggenggam tangan Lisa

Jisoo mengusap bahu nya Jennie, diantara ketiganya memang Jennie lah yang sangat dekat dengan Lisa, bukan nya Jisoo dan Rose tidak dekat semuanya dekat.

"Lalis, bangun yuk, nanti kita main lagi. Nanti chaeng gak ada temen buat dijahilin bangun Lalis" ujar Rose menangis

"sudah yuk biarkan Lisa istirahat dulu, kalian harus membersihkan diri kita pulang dulu bentar lagi paman Kwon akan datang" ajak Jisoo

Cleck

Jiyong pun datang dan menghampiri ranjang Lisa

"paman, gimana kata dokter Lisa baik-baik aja kan?" tanya Momo

Jiyong diam menatap sendu putrinya itu

"Lisa kritis, tusukan dijantung nya itu lumayan dalam. Dan lagi Lisa punya penyakit Hemofilia itu juga yang membuat nya kritis" ujar Jiyong

"apa!!" kata mereka semua

"ini semua karena Nancy jala*ng itu" gumam Jennie

Srek

Brak

Jennie keluar dari ruangan itu setelah membanting keras pintu

"Jennie!!" Jisoo dan yang lainnya menyusul Jennie, mereka hafal jika Jennie akan kemana karena tujuan mereka cuma satu






Penjara dan Nancy
____________________________________

"tuan!! Tuan!! Saya sudah menemukan informasi tentang putri tuan!"

"apa!! Benarkah, astaga. Sekarang dimana putri ku!! Dimana!!"

"maaf sebelum nya tuan, tapi sekarang putri anda berada dirumah sakit"

"sialan!! Kenapa putri ku bisa berada dirumah sakit!"

"ia terkena tusukan dari musuh nya, tepat berada dijantung nya"

"sialan!! Malam ini kita kesana, tanpa diketahui siapa pun, akan kubawa putri ku jauh dari masa lalu nya"

"baik tuan"

"dan lagi, siapkan juga tiket ke Amerika dan dokter disana, bilang siapkan obat hilang ingatan yang permanen saya tidak mau putri saya kembali kemasa lalu nya!"

"baik tuan akan saya laksanakan"











"akhirnya kita akan hidup bersama putri kecil ku, dan tidak ada lagi yang akan mengganggu kehidupan kita selanjutnya"

____________________________________

Kim Alice - Lalisa Monaban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang