- Malam -
Yang menunggu di ruangan Lisa hanya Rose, Tzuyu dan Mina. Malam ini mereka bertiga yang menjaga Lisa
Rose bersandari dikursi, Mina dan Tzuyu sedang mengobrol tentang keadaan Jennie
Rose mendekati ranjang Lisa, ia duduk dan menggenggam jemari lentik Lisa
"Lalis, kamu betah banget tidur nya, bangun yuk kita pulang hikss.." ia darat kan tangan Lisa dipipinya yang basah karena air mata nya turun dengan deras
"hikss.. Lalis inget kan, saat kita pertama ketemu hikss.. Dulu Lalis selamatin Chaeng dari pembullyan disekolah hikss.. Terus Lalis dengan berani nya mukul anak itu hikss.. Sampai Lalis dikeluarin dari sekolah hikss.. Dan chaeng juga ikutan keluar dari sekolah dan Lalis bilang chaeng bodoh hiks.. Karena bukan nya belajar Malahan ikutan Lalis hikss.."
"saat itu juga Lalis bantuin chaeng dari paman penagih hutang yang mau hikss.. Jual chaeng ke pasar malam, tempat hikss.. Penjualan para manusia hikss.. Dengan hebat nya Lalis nolongin chaeng lagi hikss.. Lalis saat itu hebat banget terus chaeng buat janji dengan tuhan untuk selalu disisi Lalis hikss.. Hikss.."
Tzuyu dan Mina ikut menangis karena cerita masa kelam Rose, disaat Rose terkena bullyan dari semua murid dan hampir dijual karena hutang orangtua nya yang sudah meninggal. Tanpa sadar air mata Lisa juga ikut mengalir
"Lalis kenapa nangis, chaeng janji gak akan nangis kok. Lalis berhenti nangis ya chaeng ikut lebih nangis lagi ini" tutur Rose yang menghapus air mata Lisa yang masih setia menitikan sebutir air matanya
Tzuyu dan Mina menghampiri Rose dan memeluk nya
"Roje tenang ya kita akan saling melindungi dan menjaga Lalis sama-sama" kata Tzuyu
"benar kita kan keluarga, saling membantu satu sama lain" sambung Mina
"iya"
Mereka berpelukkan dan saling tersenyum, dan tiba-tiba...
Bruk, bruk, bruk
Rose, Tzuyu dan Mina tergeletak dilantai dingin itu dan sesuatu barang menancap di tengkuh leher mereka. Semacam suntikan bius
"bawa nona Lisa, dan bawa kemobil kita akan berangkat"
"baik hyung"
____________________________________
Bandara Internasional Icnheon Seoul
Beberapa orang membawa ranjang seorang gadis kritis, orang-orang dibandara tidak curiga sekalipun. Mungkin pikir mereka maklum gadis yang kritis itu akan dilarikan ke rumah sakit di luar negri untuk pengobatan terbaik
Sepintas senyuman senang terpampang di wajah seorang pria yang umurnya cukup dewasa, menatap segerombolan orang membawa seorang wanita itu
"boss, silahkan tunggu diruangan nona saja. Sebentar lagi pesawat akan lepas landas"
"baik, kerja bagus Min, saya bangga punya tangan kanan seperti kamu"
"terimakasih boss sudah mempercayai saya sebagai tangan kanan anda"
"saya pergi, hapus semua jejak dan blokir semua yang bersangkutan dengan putri saya. Jika bisa palsukan saja kematian putri saya buat alasan apapun agar mereka tidak mencari lebih dalam informasi putri saya" ucap nya dingin
"baik semua akan saya laksanakan, selamat menjalankan kehidupan baru tuan"
"saya pergi"
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Alice - Lalisa Monaban
Short StorySudah 3 tahun Lalisa menghilang bak ditelan bumi, semuanya khawatir dengan keadaan Lisa Hingga suatu ketika, Kim Alice datang dan terjebak akan suatu yang menyangkut hilang ingatan milik nya