Setelah beberapa minggu , akhirnya seluruh santri telah hadir dan akan menjalani aktifitas seperti biasa, Karna tahun ini aku baru saja lulus MTs jadi aku mengikuti kegiatan mos kembali , pada tahun ajaran baru ini aku masih bersama dengan 2 temanku yang seangkatan denganku dari Mts yaitu nadira dan faran , dan mendapat 7 teman baru yaitu Olif , nong , ipeh , baiti , wiyah , sholeha , dan rani
Pada awalnya kita semua tidak akrab bahkan terkesan geng2an , aku dengan nadira,faran, dan olif , sedangkan mereka sesama anak baru hanya diam saja karna tidak berani menegur kami duluan
"Diiiir , ayo makaaaaan " teriakku pada nadir
"Emang siapa yang ngaduk tadi?" Tanya nadira padakuJadi dipesantrenku tidak ada yang namanya sarapan dengan nasi goreng, tapi bibi dapur yang lebih akrab dipanggil emak sudah menyediakan bumbu nasi goreng yang banyak, nasi 2 bakul besar dan kita hanya tinggal mengaduknya , rasanya sama aja kok kaya nasi goreng, hanya saja mereka tidak digoreng makanya dinamakan nasi aduk , dan selama kita dipesantren setiap hari kita minum air keran, eeitsss tapi airnya sudah didoakan yaa sama kyai, dan airnya pun sangat bersih
"Gua elaah " kataku pada nadir
"Yaudah aman dah kalo lu yang ngaduk mah, kalo si faran yang ngaduk aduuuh , udah kaya orang pengen kawin , asiiiiiin banget"Aku, nadira , faran dan olif pun makan nasi aduk bersama2 di depan kamar bawah
"Kak , kaka gamau ajak temen2 yang lain?" Tanya olif padaku
"Mmm masih canggung gua , ntar aja deh, kalo ga si nadir aja tuh suruh ajak"
"Aaah gua engga deh, lu kan tau sendiri nes gua ga gampang akrab orangnya" kata nadir padaku
"Eh nadir, lu gimana si -_- gimana mau akrab, orang lu nyapa juga belom" kata faran pada nadira
"Eh iyaya hahaha *nadira keselek karna makan sambil tertawa*"
Akhirnya olif langsung buru2 ambil botol aqua dari kamarnya yang ada dikamar 4 bawah dan langsung lari ke keran untuk mengambil air
"Nih ka nadir , makanya makan jangan sambil ketawa2 kaa , keselek kan" ucap olif pada nadir
"Au lu dir, gimana si" seru faran
"Udah2 lu pada makan jangan pada sambil ngobrol , ntar keselek kaya nadir aja baru tau rasa" ucapku pada mereka
Akhirnya kami makan dalam diam karna waktu istirahat sudah tinggal 10 menit lagi, setelah selesai kami kembali ke dalam kelas
"Lah kok lu pada ga makan?" Tanyaku pada anak2 baru yang tidak gabung dengan kami tadi saat makan
"Hehe iya agnes, katanya pada malu mau ambil nasinya" ucap wiyah
"Yaampuuuun , kalo lu pada malu mulu emang mau kelaperan terus? Yaudah besok2 makan bareng kita aja, gua yang aduk nasinya" tanpa persetujuan faran,nadir dan olif aku langsung berkata seperti karna ku pikir kasian sekali mereka tidak makan hanya karna malu untuk mengambil nasinya
Setelah selesai semua pelajaran, akhirnya kita kembali ke kamar masing2 , kamar anak2 baru menyatu dikamar 4 bawah termasuk olif, sedangkan aku dikamar 1 atas, nadira dikamar 2 atas , dan faran kamar 3 bawah bersebelahan dengan kamar anak2 baru
"Nes , ke masjid bareng ya" ucap faran padaku
"Iyaa , ajak juga tuh si nadir , eh lif mau bareng ga?" Ucapku pada faran sambil bertanya pada olif
Entah mengapa setelah aku bertanya ke olif , ku lihat wajah olif sedikit memerah
"Lif lu ngapa? Ko muka lu merah si? Lu sakit ya? Apa kepanasan?" Tanyaku sambil memegang dahinya
"Ih apasi kaa , ngga ko , iya olif bareng kaka ya, udah ih ka lepas tangannya" ucap olif sambil membuang muka
Dia kayanya ganyaman ya gua pegang2 , padahal cuma mau ngecek dia sakit apa ngga , ah bodolah yang penting dia mau ke masjid bareng gua
Setelah mengganti seragam dan wudhu, aku ke kamar nadir , dan ternyata nadir pun sudah rapih , akhirnya kita pun turun ke bawah untuk menunggu faran dan olif
"Faraaaan , oliiiiif , gc panas nih , buruan ke masjid , tar telat kita dihukum" teriak nadira
Haduh asal kalian tau ya , nadira itu suaranya sangat cempreng, nyaring, dan melengking , bayangkan saja siang2 panas dia teriak2 begitu, huh rasanya sakit banget kupingku mendengarnya
"Iyaiyaa elaaah bentar lagi niiih" teriak faran dari dalam kamarnya, tidak lama faran teriak olif sudah keluar dari kamarnya
Kok olif manis banget si pake mukena gitu, beda banget kalo lagi pake kerudung sama mukena
"Eh olif udah siap?" Tanyaku
"Udah kak, yuk" ucap olif
"Tardulu lif masih nunggu faran, lama banget dia tuh ih kebiasaan kalo mau ke mesjid bedakan dulu"
Nadira daritadi ngedumel bae wkwk
"Iya tardulu lif, gasabar banget si pengen sholat bareng gua" sambil tertawa aku melihat wajah olif
Tuhkan mukanya merah lagi, dia tuh kenapasi asal sama gua merah mulu mukanya
"Pede banget si ka jadi orang" ucap olif
"Haha mampus lu nes" nadira mengejekku
Akhirnya setelah faran keluar dari kamar kami bergegas ke masjid , karna ada peraturan tertulis bahwa yang telat datang ke masjid akan kena hukuman, yaitu disaat orang2 sedang murojaah kita dijemur ditengah2 lapangan sampai orang2 selesai murojaah
Akhirnya setelah sampai masjid kami pun sholat , dengan posisi olif paling kiri, aku , nadir , faran , dan kakak2 pengurus , kami mendapati di shaf belakang , setelah selesai sholat kami bergegas ke kamar untuk makan siang dan ta'lim
Ta'lim adalah kegiatan mengaji kitab, biasanya ta'lim pada saat ba'da dzuhur itu kitab jurumiyyah
Karna aku termasuknya kelas 1 Aliyah maka aku kembali mempelajari kitab2 kecil bukan kitab kuning, karna mengimbangi teman2 baruku yang belum pernah belajar kitabLanjut ntar lagi ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisahku Di Penjara Suci
Romancemenceritakan tentang kisah seorang santriwati yang mempunyai kisah rumit dengan hidup dan cintanya .. _truestory