.
.
.
.Gulf rasanya ingin menutup kembali matanya saja! Bayangkan, bagaimana tidak kaget saat melihat wajah Mew yang mungkin hanya berjarak 2 cm saja dari wajahnya ketika bangun tidur, oh iya ditambah lagi posisi mereka yang berpelukan itu.
Dengan cepat ia menutup kembali kedua matanya, saat merasakan pergerakan dari badan Mew, tidak tau kenapa tapi rasanya ia takut kalau Mew melihat mereka berpelukan seperti ini
Mew mengerjapkan matanya perlahan, kaget mendapati dirinya tidur sambil berpelukan dengan orang disebelahnya tentunya, belum lagi jarak wajah mereka yang terlampau dekat.
Mengabaikan jantungnya yang berdebar, ia mencoba mengangkat tanganya dengan hati hati dari tubuh Gulf, berusaha untuk tidak membangunkan lelaki yang sedang tidur itu.
Setelah yakin pergerakkanya tidak menganggu Gulf, Mew berjalan dengan pelan menuju kamar mandi, ia butuh sesuatu yang dingin untuk menenangkan pikiran dan jantungnya yang berdetak tidak karuan itu.
Sesaat setelah Mew masuk kamar mandi, Gulf pun membuka matanya, terlihat wajahnya yang memerah sempurna.
Memegang dadanya yang berdebar sangat keras, sumpah ia masih bisa merasakan nafas Mew di lehernya.
Tuhan aku kenapa...
********
Saat Mew dan Gulf turun dari kamar, mereka melihat meja makan sudah penuh dengan menu sarapan yang menggiurkan, hal yang sudah lama tidak dilihat oleh Mew dan Gulf.
"Mae.. apakah tidak terlalu banyak?" Tanya Gulf menatap Takjub pada meja makan.
Wanita yang dipanggil Mae itu tertawa kecil, "sepertinya aku terlalu bersemangat, ayo duduk na, kita mulai makan" serunya.
Keduanya mengangguk dan mendudukan diri di kursi, menyantap hidangan yang lumayan banyak tersedia di meja makan.
"Mae, Pho kemana?" Tanya Mew sembari mengambil roti panggang dan nutella.
"Tadi ada masalah sedikit di kantor, mungkin sebentar lagi akan pulang" jawab sang ibu seraya mengambil roti lapisnya.
"Hmm.." jawab Mew, kemudian suasana kembali hening, malah terkesan akward menurut sang ibu.
"Kalian.... tidak melakukan hal hal aneh kan semalam" tanya sang ibu tiba tiba.
Sontak Gulf terbatuk batuk karna tersedak, begitu pula Mew yang hampir menyemburkan jus jeruknya.
Dan tentu saja membuat sang ibu semakin curiga.
Keduanya saling bertatapan, 'apakah ia tau kita tidur sambil berpelukan?' Batin Mew.
'Apalah Mew tau aku berbohong?' Batin Gulf.
Suara deheman yang cukup keras dari sang ibu akhirnya membuyarkan lamunan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A drop of color (Complete)
Fiksi PenggemarMew Suppasit seorang introvert yang merasa tidak membutuhkan teman, Gulf Kanawut berisik, terkesan susah di atur dan sangat menyukai sepak bola, Aku pikir hidupmu hanya bermain bola Gulf, - Mew Kau tidak akan pernah tau Mew, -Gulf