.
.
.
.Kalian bisa katakan Gulf bodoh atau nekat karna pilihanya itu. Seharusnya ia berada di ranjang rumah sakit saat ini, berbaring sembari menunggu jadwal operasinya, atau mungkin memulai rangkaian terapi agar penyakitnya tak bertambah parah.
Ia kalian bebas memaki Gulf, tapi Ingat, Gulf adalah anak yang cukup keras kepala,ia lebih memilih untuk bertemu dengan kedua sahabatnya, Boat dan Mild... dan entahlah apakah ia harus bertemu Mew atau tidak? Ada sekelibat rasa tidak enak bertanggar di hatinya karna mendiamkan lelaki itu.
"Gulf kenapa kau bengong gitu?" Seru Mild sembari mengibas ngibaskan tanganya di depan wajah pemuda berkulit kecoklatan itu.
Gulf yang tersadar dari lamunanya tertawa kecil, "tidak apa apa" serunya pada Mild yang baru saja duduk di depanya itu "mana Boat?" Tanya Gulf setelah menyadari tidak menemukan salah satu sahabatnya itu.
"Sedang beli sarapan" seru Mild yang menatap khawatir sahabatnya itu.
"Oh"
Keduanya pun mulai tenggelam dalam pikiran masing masing sampai akhirnya Mild tak tahan dan membuka suaranya.
"Jadi bisa jelaskan kenapa kamu menolak dirawat tuan Kanawut?" Tanya Mild menatap lurus sahabatnya itu.
Ia jelas sangat khawatir, selain ini adalah penyakit yang tidak biasa, Gulf pun seperti bersikap tak acuh pada penyakitnya, ia harap Gulf bisa menjelaskan dengan masuk akal, atau kalau tidak Mild sendiri yang akan menyeret lelaki di hadapanya ini ke rumah sakit.
"Aku... ingin melihat kedua sahabatku bertanding" seru Gulf berupura pura terlihat serius.
"Gulf..jijik" seru Mew kemudian mereka berdua tertawa bersama.
"Kau ingin bertemu denganya kan?" Seru Mild tiba tiba, yang tentu membuat Gulf menghentikan tawanya.
"Maksudmu..?" Tanya Gulf.
"Suppasit, kau ingin bertemu denganya kan?" Seru Mild menggoda sahabatnya itu.
"Tidak.." seru Gulf berusaha untuk tidak mempertemukan matanya dengan Mild, karna ia tau jika Mild melihat matanya, ia akan jelas mengetahui kebohongan dari ucapan Gulf itu.
"Aku tau kau berbohong Gulf" seru Mild yang berubah menjadi serius.
Gulf menghelai nafasnya, memang tidak mungkin untuk membohongi sahabat kelewat pekanya ini.
"Kau tidak ingin mengungkapkanya?" Tanya Mild, ia tentu saja tidak bodoh, ia sangat paham bahwa Gulf sangat mencintai lelaki itu, dan Mild berani bertaruh orang itupun memiliki perasaan yang sama.
"Dia sudah mengungkapkanya padaku" Gulf menggigit bibirnya, mengungat moment manis antara Mew dan dirinya itu.
"Lalu kau menerimanya?" Tanya Mild
"Aku menolaknya" ucap Gulf yang berhasil membuat Mild membulatkan kedua bola matanya.
"Kenapa?"
"Aku rasa lebih baik seperti ini.." seru Gulf menundukkan kepalanya, "lagi pula Mew lebih baik mecari pasangan yang sepantaran denganya... bukan orang cacat seperti ku ini" lanjut Gulf sembari tertawa getir, walau ia mengatakan itu dengan jelas, tetapi tetap saja sebagian hatinya tidak mengiklaskan perkataan tersebut.
Plak
Awww
Satu pukulan berhasil mendarat cantik di kepala Gulf. Ia, Mild yang melakukanya. Tidak habis pikir dengan pola pikir temanya tersebut.
"Aku tidak tau kau ternyata sebodoh ini Gulf" seru Mild setengah marah.
"Aku tidak mengerti Gulf denganmu, kenapa kau jadi banyak berubah seperti ini?" Tanya Mild yang hanya dibalas dengan tatapan sendu Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
A drop of color (Complete)
FanficMew Suppasit seorang introvert yang merasa tidak membutuhkan teman, Gulf Kanawut berisik, terkesan susah di atur dan sangat menyukai sepak bola, Aku pikir hidupmu hanya bermain bola Gulf, - Mew Kau tidak akan pernah tau Mew, -Gulf