📍CHAPTER 12

266 53 4
                                    

Happy reading

***

Selama lima jam menempuh perjalanan dengan suasana pengap dan bosan, akhirnya semua bus yang membawa Siswa/siswi kelas dua belas SMA SAMUDRA tiba di lokasi perkemahan yang sangat sejuk akan lingkungan yang terjaga.

Setelah bus yang membawa mereka terparkir rapi semua siswa/siswi mulai membereskan bawaan mereka lalu berkumpul di tempat Guru-guru pembina berada.

Setelah semua murid sudah lengkap,  semua guru pembina menyampaikan nasihat-nasihat dan peraturan yang harus di taati selama perkemahan. Mulai dari Bu Derta, Bu Endah, Bu Marta, Pak Rohiman dan Pak Rusdi sendiri.

"Baik anak-anak karena waktu sudah sore di mohon berbagi kelompok nanti guru pembina akan mengecek dan membimbing kalian," ujar Pak Rusdi menggunakan toa yang sedari tadi bertengker di bahu tegapnya.

"Saya ingin kelas IPA 1 dan IPA 2 untuk memasak khusus putri dan untuk putranya silahkan mencari kayu bakar dan menggambil air di sekitar sungai," titah Bu Derta menuntun jalan guna menunjukan letak untuk tempat memasak.

"Kelas IPA 3 dan IPA 4, putrinya silahkan mencari kayu bakar di sekitaran sini dan untuk putranya di mohon sebagian membangun tenda dan mencari kayu bakar untuk api unggun nanti," titah Bu Marta membuat semua Siswa yang di sebutkan melaksanakan tugasnya.

"Keseluruhan kelas IPS silahkan membangun tenda, bagi putrinya yang  tidak mencari kayu bakar silahkan membantu membangun tenda," titah Bu Endah.

Silka,Putri dan Tania berjalan menyusuri hutan yang mulai menggelap untuk mencari kayu bakar sesuai perintah dari bu Marta.

"Btw tenda kita di mana ya?" ujar Tania memecahkan keheningan.

"Itu sih gampang nanti juga Bu Marta arahin, yang penting kayunya harus kekumpul sebelum malam," tukas Silka yang masih serius memungut kayu-kayu yang berjatuhan di sekitaran pohon.

"Si Aza mana sih? kok ngak nonggol-nonggol," ujar Putri mencari sosok Aza yang entah di mana.

"Emang dia kasih kabar gitu?" tanya Tania.

"Tadi dia ngechat gue katanya mau gabung kalau udah nyampe," balas Putri.

"Yaudah sih nanti kita samperin aja," tukas Silka.

Setelah semua kayu cukup ditangan masing-masing, ketiganya berjalan kembali ke tempat semula.

Disana sudah banyak Siswa/siswi yang berkumpul mendengar arahan dari pak Rusdi.

"Pasti kalian semua sangat kelelahan, berhubung semua tenda sudah tersedia silahkan beristrahat sebentar sebelum menikmati api unggun," ujar Pak Rusdi membubarkan barisan.

Semua Siswa/siswi mulai memasuki tenda mereka begitu pun dengan Silka,Putri dan Tania yang setenda bersama.

"Badan gue pegel semua," keluh Tania kemudian merebahkan tubuhnya di samping kedua sahabatnya.

"Gue ke toilet dulu," ujar Silka segera beranjak dari tenda.

"Gue temenin ya," ucap Putri menghentikan langkah silka.

"Ngak usah lagian cuma sebentar kok," tolak Silka kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kamar kecil yang sudah di sediakan.

Setelah selesai dengan ratualnya, Silka membasuh wajahnya yang tampak kelelahan. Setelah membasuh wajahnya Silka beranjak menuju tendanya.

Krekk

Baru saja kakinya melangkah keluar dari ambang pintu, Silka mendengar suara aneh seperti ranting pohon yang tak sengaja di injak.

My Best Friend's (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang