Al'6🌻

117 10 0
                                    


Alkena menjalankan motornya membelah jalanan kota Bandung, 20 menit kemudian Ia sampai di toko perhiasan milik ibunya, toko itu terletak di persimpangan jalan di kawasan Astana anyar , tampak beberapa karyawan masih bekerja melayani pembeli,  semua mengenal Alkena dengan baik, 

"Selamat Malam den kena, sudah lama tidak kemari," sapa Pak Marwan, kepala karyawan kepercayaan Ibunya, Alkena membalas sapaannya dengan tersenyum,

"Gimana pak?  Toko rame? "

"Alhamdulilah selalu ramai den"

"Syukur kalo gitu,  saya boleh bantu? "

"Tentu saja,  silahkan den" Alkena tersenyum lalu menghampiri beebrapa pembeli,

Saat sedang melayani pembeli, terdengar suara beberapa motor sport berhenti didepan tokonya itu, empat orang remaja laki-laki itu turun dari motornya masing-masing sembari melepas helmnya menampilkan wajah mereka yang tampan yang tentu saja menjadi pemandangan indah bagi pengunjung toko Alkena yang hampir semuanya wanita,

“assalamualaikum mang beli batu bata” ucap Diki asal, Aliv menjitak kepala Diki,

“batu bata, lo gak liat toko apa?” ucap Aliv,

“mang, baksonya empat” ucap Aliv, Alkena menganga,

“sia leuwih parah” ucap Satya, Diki dan Revan sembari menjitak kepala Aliv, Aliv terkekeh menatap keempat sahabatnya itu,

“heheh sorry ya ken, gabut soalnya kita” ucap satya,

“yaudah sat bawa ke atas aja gih” ucap Alkena, keempatnya lalu menuju lantai dua toko perhiasan itu yang merupakan tempat istirahat, ruangan yang didalamnya terdapat televisi besar, sofa, dapur, lemari es, kamar mandi dan sebuah tempat tidur besar yang disimpan dekat kaca besar ruangan itu, lewat kaca itu pemandangan kota Bandung terlihat sangat jelas dan indah, 

“gilaa ini apartemen atau toko, keren gini” ucap Diki takjub,

“kulkasnya penuh makanan euy” ucap Revan

“siamah kana dahareun wae” ucap satya, Revan terkekeh, tak lama Alkena keatas kemudian bergabung di karpet depan tv, satya dan diki lalu bermain game playstation, sedangkan yang lain memilih untuk memainkan smartphonenya masing-masing, seperti Alkena yang kemudian membuka aplikasi instagramnya, ia melihat banyak notifikasi dari pengikut barunya,

“nama akun Instagram si bintang apa?” tanya Alkena,

“bintangrhasyka, gak di spasi” ucap revan tanpa mengalihkan pandangan dari smartphonenya,

Alkena lalu mengetiknya di kolom pencarian, dan ia menemukannya, setelah mengklik follow, ia melihat beberapa postingan foto bintang disana, ia juga mengklik beberapa story bintang yang di highlight, Alkena cukup takjub melihat hasil gambar dan puisi bintang yang cukup sempurna itu,

“ken followers lo banyak juga, cewek semua lagi, selebgram juga banyak yang follow lo” ucap Revan,

“waahh lo stalking akun gue?”

“ngefolbek akun lo, ya sekalian aja gue liat followersnya hehe” ucap Revan

“si alkena kan mantannya banyak yang selebgram” ucap satya

“ahh gilaaa” ucap Diki

“ ya Namanya juga Alkena si penakluk wanita, ganti cewek udah kek ganti sempak” ucap satya lagi, Alkena lalu mendaratkan sebuah bantal sofa ke muka satya,

“masa lalu itu” ucap Alkena,

“emang sekarang lo tobat?” tanya satya

“gatau sih kalo liat yang bohai aduhai” ucap Alkena tersenyum lalu menyandarkan tubuhnya di sofa,

Alkena [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang