Al'17🌻

72 6 0
                                    


Cause youre my star and youre the perfect star in my world

-Alkena-

Jam yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 7.20, ia terlambat sekali hari ini, Alkena mendesah pelan, entah kenapa motornya tiba-tiba mogok yang membuatnya terpaksa memakai mobil ke sekolah, inilah yang membuatnya terlambat sekarang belum lagi ia harus mencari parkiran yang agak jauh dari sekolahnya, Alkena melihat Kawasan gerbang yang terlihat sepi, ia buru-buru membuka gerbang kemudian masuk, namun sialnya, seorang guru killer itu sedang berdiri disamping lapangan dengan tatapannya yang tajam itu,

mampus gue’ gumamnya

“kamu terlambat lagi Alkena” ucap guru itu yang hanya dijawab dengan kekehan oleh Alkena

“lari keliling lapangan 5 putaran”

“yah pak 2 aja deh”

“tiga!”

“dua pak”

“tiga atau saya panggil orang tua kamu!”

“oke pak tiga” ucap Alkena, setelah menyimpan tasnya ia lalu mulai berlari mengelilingi lapangan. Selama berlari, jeritan para siswi pun terdengar bersahutan,

“yaampun malaikatku”

“kakak kalo lari sexy deh”

“semangat kakak”

“malaikat lagi lari aw”

ya kali malaikat lari, somplak dasar’ batin Alkena

“gantengnya ya tuhan pacar aku,”

idih ngaku-ngaku’ batinnya lagi.
Nafasnya mulai tersenggal, ia sudah mulai Lelah, 

“anjir cape, panas” ucap Alkena dengan nafasnya yang tersenggal, baju seragamnya sudah basah karena keringat, keringat mengucur di dahinya

“cape kak” panggil seseorang, Alkena menoleh, ia sangat mengenali suara itu, sedetik kemudian ia tersenyum lalu berjalan gontai kepinggir lapangan menghampiri Bintang,

“eh hai tatang” ucap Alkena, ia tersenyum, bintang menyodorkan sebotol air mineral pada Alkena,

“nih”

“apaan nih?”

“mata lo buta?”

Alkena menggeleng, “enggak kok”

“terus masih nanya ini apa?”

“hehe, maksudnya buat gue?”

“bukan, buat mang ojak” ,

“terus kenapa dikasih ke gue?”

“gausah ngeselin deh” jawab Bintang galak,

Alkena terkekeh, “makasih yaa” ucapnya kemudian meminum air mineral tersebut,

“telat mulu lo” cibir Bintang,

“kan hobi baru” jawab Alkena asal,

“gesrek emang,  btw mau ke kantin?” tawar bintang,

“boleh” ucap Alkena semangat, keduanya kemudian menuju kantin kemudian duduk dikursi dekat jendela,

“eh Al, btw luka lo gapapa?”

Alkena tersenyum, ”enggak kok gapapa, udah diobatin”

“lo kena pukul si Adrian juga kan ya” cicitnya

“iya tapi gapapa kok, Cuma sobek dikit di bibir”

“Cuma maksud lo?”

“ya itu mah udah biasa tatangg, santai aja”

Alkena [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang