Al'9🌻

97 7 2
                                    


Definisi sempurna adalah ketika hidupmu dikelilingi orang yang
menyayangimu dan kamu sayangi

-Alkena-


Bintang masih setia di alam mimpinya, wajah cantiknya itu terlihat sangat damai, Rhysaka menatap adiknya itu dari pintu kamar, ia baru saja selesai melaksanakan sholat subuh, rambutnya pun masih basah, lengan kokonya ia gulung sampai siku, sangat mempesona,  ia mendekati ranjang bintang kemudian mengusap lembut dahi adiknya itu yang membuatnya semakin tenggelam dalam mimpinya, Rhysaka tersenyum sampai kemudian,

"BANGUN WOII SAUR SAUR!!!" teriaknya tepat ditelinga Bintang,  yang membuatnya terduduk, matanya membulat sempurna,

"ABANG SIALAN!  BUDEG TELINGA GUE RHY! " teriak Bintang,

"Sstt.. Jangan teriak-teriak gitu masih subuh" ucap Rhy sembari membekap mulut adiknya itu,

"Ya abis elo sih, sakit telinga gue! " jawabnya sewot,

"Udah sana solat, marah-marah mulu lo, gak berkah idup lo ntar"

"Rese lo bang, sana keluar! " usir Bintang,

"Solat lo awas kalo gak solat" ucapnya kemudian beranjak keluar kamar, setelah pintunya ditutup rapat,  Bintang kembali menenggelamkan wajahnya di selimut,

"BANGUN KEBO!  gak bangun lima detik gue guyur ya" ucap Rhysaka sembari menjewer telinga Bintang,

"GUE LAGI PMS ANJIR" teriak Bintang sembari mengusap telinganya, sedangkan rhy mengatupkan bibirnya,

"Ohh, sorry ya kan gue gatau" ucapnya sembari nyengir tanpa dosa,
"Yaudah tidur lagi kalo gitu, masih setengah lima" ucapnya sembari menutupi wajah bintang dengan selimut, 

Bintang menyibakkan selimutnya kemudian menatap tajam Rhy seakan ingin menelannya sekarang juga,

"Serem ih gausah digituin matanya"

"Keluar sana lo! " ucap Bintang, Rhy terkekeh kemudian keluar dari kamar bintang. 

Jam menunjukkan pukul 06.30 dan Rhysaka sudah siap dengan kemeja hitamnya, ia nampak sedang duduk di sofa sembari memakai jam tangannya, menunggu adiknya tentu saja. Bintang menuruni tangga dengan wajah kusut, masih pagi moodnya sudah kacau ia langsung berlalu menuju mobil,

“lo marah-marah mulu napa sih” tanya Rhy ketika telah memasuki mobil ia melihat wajah adiknya itu sangat kusut,

“ngana masih nanya kenapa saya marah-marah?” tanya Bintang,

Rhy menaikkan sebelah alisnya
“ohh yang tadi, hehe kan gue gatau lo lagi dapet sayaangg,” ucapnya tanpa dosa sembari mencubit pipi adiknya gemas

“sakitt Rhysaka!” pekik Bintang, sedangkan Rhysaka terkekeh kemudian melajukan mobilnya,

Bintang heran kenapa banyak sekali anak nubas yang ngefans dengan kakaknya yang super menyebalkan itu, memang jika disekolah Rhy akan menjelma menjadi seorang guru yang berwibawa dan terkesan dingin.

Setelah 30 menit mereka sampai di Nusa Bangsa, Bintang turun dari mobilnya bersamaan dengan Rhysaka, ia melihat banyak sekali siswi nubas yang menatap kakaknya itu, sedangkan Rhy sibuk merapikan lengan kemejanya,

Bintang akui kakaknya itu terlihat tampan, dengan kemeja abu-abu dan celana bahan hitam juga kacamata yang bertengger manis di wajah tegasnya, 
beberapa saat kemudian terbesit ide jahil dikepalanya,
“bang sini deh bisikin” ucap Bintang,

Rhysaka lalu menunduk mensejajarkan telinganya ,dengan bintang
“apa?”



Cup




Alkena [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang