Al'27🌻

49 8 3
                                    

Bel Panjang berbunyi setelah pak imam keluar kelas semua siswa sibuk membereskan alat tulis mereka, dan karena ini hari rabu, maka seperti biasa Bintang akan mengeluarkan suara emasnya,

“SATYA, ALIV PIKET! LO KABUR AWAS AJA YA”

Mendengar Namanya dipanggil sekeras itu membuat satya dan Aliv mundur dari ambang pintu sembari tersenyum kikuk

“iya tang mau buang sampah kok barusan” ucap Satya, Bintang mendelik malas kemudian menatap Alkena

“lo juga piket!” ucapnya sarkas

“i-iya tang santai kali” jawab Alkena cicit, setelah memasukan semua alat tulisnya bintang bergegas mengambil sapu untuk menyapu lantai Bersama Alvi dan Dila, sedangkan satya, aliv dan Alkena bertugas menaikkan kursi ke meja.

"Yang bener dong Aliv itu lo beresin bangkunya, masa miring-miring gitu" ucap Alvi saat melihat susunan kursi tidak rapi,

"kan sesuai otaknya vi, miring" ucap satya

"yeu badut masih miringan otak lo" sahut Aliv

"ini lagi Alkena yang bener dong!  Itu belum dinaikin kursinya ihh malah main hape" teriak Alvi pada Alkena yang sedang mengotak ngatik smartphonenya di pojokan

"Ya Allah iya mama Alvi sebentar gue buka chat dulu"

"anjir mama" ucap Dila kemudian tergelak

"mama mama emang gue nyokap lo bego"

"masih mending dari pada gue panggil tante? Mau? "

"lebih cocok sih" kekeh Aliv

"bangsatt siahh" umpat Alvi

"apa itu bangsat?aku baru pertama kali mendengar kata bangsat" celetuk Satya sok polos

"alah anying so polos sia" ucap Aliv sembari menjitak kepala Satya

"itu tolong Aliv peliharaannya dikandangain dulu" ucap Bintang sembari melewati mereka,

"maaf khilaf hee" cengir Aliv

"nah loh bunda marah" ucap Alkena,

"ITU MULUT MAU DIGEBUK SAPU? SEENAKNYA AJA BILANG BUNDA" pekik Bintang yang langsung membuat Alkena kicep sedangkan Aliv, Alvi, Dila dan Satya menahan tawa mereka

"hehe iya maaf teh maaf salah" cicit Alkena,

Bintang kemudian berlalu untuk membereskan rak buku dibelakang, menata kembali buku lalu melipat mukena yang berantakan. Kegiatan membersihkan bukunya terhenti sesaat karena kepalanya tiba-tiba terasa pusing, ia memejamkan matanya sesaat untuk meredakan rasa nyeri namun tidak berhasil, kepalanya bahkan semakin sakit, pandangannya mengabur dan suara bising disekitarnya perlahan menghilang.

Brukk


“bintangg!” pekik Dila saat melihat Bintang tergeletak di lantai,

"bintang" pekik Alvi sembari berlari menuju Bintang begitupun yang lainnya,

“tang, tang bangun tang” ucap Alkena sembari meletakkan kepala bintang di pahanya

“bintang, hei tang” Aliv menepuk pelan pipi bintang namun tetap tidak ada pergerakan, mereka semakin panik saat melihat darah mengucur dari hidung bintang. Alkena dan Aliv langsung meletakan tangan bintang di bahu mereka dan memapahnya menuju UKS.

“tang bangun tang” ucap Alvi sembari mengoleskan minyak kayu putih disekitar hidung Bintang, Aliv menghela nafas Panjang, sepupunya itu jika pingsan memang akan lama untuk sadar. Alkena terdiam disisi ranjang uks dengan satya, wajah keduanya terlihat sangat panik.

Alkena [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang