chapter 4

59K 4K 477
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys....

Maaf typo bertebaran.....

Happy reading.....

*********

Hari ini adalah hari Sabtu, itu tandanya besok adalah weekend. Dan hal itu di sambut baik oleh bulan, biasanya jika weekend begini ke-13 pangerannya akan membawanya jalan-jalan.

"Senang banget dek," celetuk bumi saat mereka memasuki rumah karena baru pulang sekolah.

"Hehe, besok kan weekend bang. Kita jalan-jalan kan?" tanya gadis itu penuh harap.

Bintang yang berjalan paling depan menghentikan langkahnya, sehingga bulan membentur punggung bintang.

"Aduh... Abang kalau mau berhenti kasih tanda dong, kan jadi benjol jidat ulan," kata bulan kesal.

"Hehe maaf dek," kata bintang sambil membalikkan badannya.

"Tapi.... Jadi malam ini malam minggu dong," sambung bintang.

"Iya," jawab bumi.

"Abang?," Tanya bulan kaget sambil menutup mulutnya dan menatap bintang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Apa dek,?" Tanya bumi.

"Jangan mikir yang aneh-aneh deh dek," kata bintang.

"Bintang punya pacar dek?" Tanya bumi berhasil membuat bintang kaget.

"Bukan," jawab bulan.

"Terus apa?" Tanya bintang.

"Tas Ulan ketinggalan di mobil bang Lian!!" Teriak bulan lalu dia berlari ke arah rumah Lian yang berada di sebelah rumah Oma nya.

Sedangkan bumi dan bintang saling tatap dengan tatapan bingung. Bintang mengangkat tangannya yang sedang menenteng tas bulan.

"Ini tas dia kan?" Tanya bintang bingung.

"Dia yang nyuruh bawa kan,?" tanya bumi.

"Iya," jawab bintang seperti orang bodoh.

Setelah itu, kedua cowok itu berlari kearah pagar dan melihat bulan yang sudah sampai di depan rumah Lian.

"Adek!!!!! Tasnya di sini!!!" teriak bintang keras.

Bulan yang hendak membuka pintu gerbang rumah Lian menoleh kearah rumahnya.

"Kok ada sama Abang!!???" tanya bulan sambil berteriak dari rumah Lian.

"Kan adek yang minta di bawa-in tadi sama Abang,!!!" teriak bintang.

"Ooohhhh iya ya," kata bulan sambil menepuk jidatnya sendiri.

Setelah itu dia kembali berlari kearah rumahnya dengan kencang.

"Dek jangan lari!!!" teriak seseorang dari atas balkon kamar di rumah di depan rumah Oma nya.

"Nggak bang!" teriak bulan menghentikan langkahnya dan berjalan dengan cepat.

Sedangkan orang itu yang tak lain adalah Zidan, hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan bulan.

Possessive Family (Sedang PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang