Chapter 2

67.1K 4.2K 465
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys.....

Maaf, typo bertebaran.....

Happy reading.....

********

Bulan menatap sebal ke arah sampingnya, lebih tepatnya ke arah teman sebangkunya. Bulan ingin duduk dengan teman barunya nanti, bukan dengan abangnya ini.

"Abang pindah dong, Ulan mau duduk sama teman baru Ulan nanti." Rengek bulan kepada bumi.

"No." Jawab bumi yang masih fokus pada game online di ponselnya.

"Ulan gigit nih." Kata bulan kesal.

"Gigit aja." Jawab bumi santai.

Dengan cepat bulan menggigit bahu bumi dengan keras dan berhasil membuat cowok itu meringis. Setelah itu Bumi menatap bulan datar.

"Abang marah ya?" Tanya bulan merasa bersalah karena melihat tatapan bumi yang tidak seperti biasanya.

Bumi hanya diam saja, lalu dia kembali fokus pada ponselnya. Bulan semakin merasa bersalah, seumur-umur bumi belum pernah marah kepadanya.

"Abang sakit ya, sini Ulan liat." Kata bulan sambil menaikkan lengan baju bumi.

Bulan meringis saat melihat bekas gigitannya pada bahu abangnya.

"Abang maaf." Kata bulan sambil meniup-niup bahu bumi. Tapi cowok itu masih saja diam, dia bahkan tidak melirik ke arah bulan.

"Abang.... Hiks..... Jangan marah sama Ulan....hiks hiks... Bang bintang hiks." Tangisan bulan pecah sambil membujuk bumi dan memanggil bintang.

Bintang dan zidan yang duduk di belakang meja bulan meletakkan ponselnya dan menatap bulan.

"Lho lho? adek Abang kenapa nangis?" Tanya bintang panik.

Sedangkan bumi yang tidak tega mendiamkan bulan dan bahkan sampai membuat adek kesayangan itu menangis, langsung menarik bulan ke pelukannya.

"Sssstttt.... Abang nggak marah, jangan nangis lagi." Kata bumi sambil mengusap punggung bulan.

"Eh, itu lan-lan gue kenapa?" Tanya zahdan heboh.

"Lo dari mana?" Tanya Zidan.

"Kantin, sama mereka berdua." Jawab zahdan sambil menunjuk Ardan dan juga Raihan.

"Tapi itu calon bini gue kenapa?" Tanya Ardan.

"Iiihhh.... Ardan apaan sih." Kata bulan kesal dalam pelukan bumi.

"Ya, kan kamu jodoh aku Ulan cantik." Kata Ardan.

"Nggak, gue nggak setuju." Jawab bintang, bumi, Zidan, dan juga zahdan kompak. Sedangkan Raihan, jangan ditanya. Dia sudah tertawa ngakak sambil menepuk pundak Ardan keras.

"Eh, onta sakit." Kata Ardan kesal.

"Bodo' amat." Jawab Raihan.

Bumi yang merasa tangisan bulan mereda melepaskan pelukannya. Lalu cowok itu mengusap air mata adek kesayangannya itu.

"Lo apa-in adek gue kak?" Tanya bintang kesal.

Possessive Family (Sedang PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang