"Aku Zidan." Ia mengucapkan kalimat itu dengan tersenyum melihat padaku.
Aku tidak menyadari bahwa setelah ia mengucapkan kalimat itu, aku dan dia saling bertatap mata.
"Dan buru!" Kata seorang teman yang memanggilnya.
Aku yang terkejut, langsung memalingkan pandanganku pada arah sumber suara yang memanggil Zidan.
"Kamu dipanggil." Kataku sambil melihat Fatah teman Zidan yang memanggil.
"Iya aku tau." Katanya.
"Terus?" Kataku yang masih tidak mau melihat wajahnya.
"Aku mau kesana, tapi nanti kamu sedih." Katanya sambil terus memandangiku.
"Loh kenapa sedih?" Kataku dengan heran dan langsung melihat wajahnya.
"Gak sedih deng, nanti dilapangan pasti kita ketemu lagi!" Ia mengatakannya sambil berjalan pergi meninggalkan keberadaanku dengan Arum.
"Dihh ada ya orang yang segeer dia." kataku pada Arum.
"Dia emang gitu Ra, sekalinya geer pasti kebangetan tu orang, tapi Raa jujur aja dia anaknya baik ko, meskipun yaa temen segengnya amburadul semua, tapi dia tetep yang paling baik diantara temen-temenya." Kata Arum sambil beranjak dari tempat duduknya.
Entah mengapa setelah kejadian dikantin, aku terus memikirkan Zidan. Zidan yang tampan, tinggi, berkulit putih, memiliki kumis tipis, dan sangat polos. Wajahnya terus saja membuat pikiranku tidak karuan. Apakah aku tertarik padanya? Aku baru bertemu dengannya hari ini, aku tertarik? Tidak.
"Kayaknya si Zidan tukang ramal deh, atau kebetulan? Atau sengaja?" Kata Arum padaku sambil memperlihatkan pandangannya pada satu titik.
"Hah apa? Kenapa?" Kataku pada Arum.
"Tuh kan kita ketemu lagi dilapangan?" Kata seorang pria yang menghampiriku dari belakang.
Karena terkejut, aku sontak langsung melihat kearah belakang, dengan hati yang berdebar dan perasaan yang terkejut aku berkata,
"Yaallah gila anak teh!" kataku.
Dengan percaya dirinya ia berkata,
"Yaallah sungguh gantengnya aku ini." Katanya sambil melihat mataku dan tersenyum manis padaku.
"Kamu...."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Masalalu Membuat Cinta dalam Diam
RomanceAku pernah jatuh cinta dengan teramat sangat, namun dikecewakan, pada akhirnya aku bertemu titik dimana aku menemukan seseorang yang kemudian mencintai nya dalam diam. Akankah cintaku yang semula mencintai dalam diam, menjadi sebuah cinta yang terba...
