3. Suara Hati

26 2 0
                                    

***

"Kamu...!" Sambil berhenti sejenak hatiku berkata.
Dia pria kedua yang mendatangiku setelah ayahku, dia tampan, namun sedikit tidak sopan, tapi aku suka caranya mendatangiku dengan sikap konyolnya, haha memang lucu iya dia sangat lucu. Entah mengapa aku tidak bisa berhenti memikirkan sikapmu terhadapku, semoga kamu tetap seperti ini padaku. Ya aku berharap, mungkin tertarik?

"Aku? Kenapa?" Ujar Zidan sambil menatapku dan memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Kamu gj." Kataku sambil sedikit tertawa dan berbalik badan.

"Tapi kamu suka?" Katanya.

"Apanya?" Kataku.

"Suka aku." Katanya sedikit menggoda.

"Hah? Apasih gj." Sambil sedikit tersenyum.

"Hahaha yaudah skip." Katanya.

Tatapan mata,
Jiwa harap,
Hati berandai,
Angan meminta.

Aku melihat semua padamu, aku melihat apa yang kamu harapkan, aku melihat apa yang membuatmu berandai-andai, aku melihat apa yang kamu minta. Jika kamu ingin dapatkan, aku akan berikan.

"Ra gimana? Zidan baik kan?" Kata Arum padaku sambil berjalan menuju koridor kelas.

"Baik sih, cuma dia gj parah." Kataku dengan ketus.

"Cara dia deketin cewe gitu sih, emang sikapnya nyebelin banget gj pula, tapi disisi lain dia pengen nunjukin ke cewe yang dideketinnya kalo sikapnya emang gitu, jadi ya bisa dibilang biar cewenya bisa nerima apa adanya gituu." Kata Arum padaku.

"Dih siapa yang deketin siapa, kamu ni suka kemana aja kalo ngomong." Kataku sambil sedikit malu mendengar perkataan nya.

"Ya kamu, pura-pura gak peka ga baik Ra." Katanya sambil sedikit menggodaku.

"Engga deh, itu dia cuma pengen kenal aku doang." Kataku pada Arum.

"Kita liat aja nanti." Kata Arum sambil menatapku.

Mari kita lihat, apa yang akan dilakukan Zidan, Zidan yang tampan dan konyol itu memang sepertinya banyak akal dan banyak cara untuk mendekatiku. Hah tidak, dia tidak mendekatiku, kenapa aku ini. Tapi sekali lagi mari kita lihat saja...

***

Masalalu Membuat Cinta dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang