Chanyeol POV
Seharian uring-uringan membuat kepalaku semakin pusing. Entah kenapa selalu terpikir percakapan dengan Sehun semalam. Jadi, Baekhyun adalah adik dari sahabatku sendiri? Kembar? Shit!
Jadi aku selama ini cemburu pada seorang kakak? Eh, memangnya aku cemburu?
Ku akui memang ada sedikit ketertarikan untuk nya.
Lagian si sialan Oh itu tak pernah memberi tahu. Come on, mereka tak mirip. Baekhyun yang cantik dan Sehun seperti setan.
Dan marga mereka tak sama. Siapa yang akan menyadarinya?Shit! (2)
Alur seperti apa ini!!
Ku pikir mereka benar pacaran, ku pikir sama sekali tak ada kesempatan untukku lagi. Ya I know kalian tak ada yg suka bukan jika aku mendekati Baekhyun?
Tapi aku suka, kalian tak berhak melarang.
"Ayolah Chanyeol. Sudah berapa lama kita berteman? Sejauh ini kau sama sekali tak bisa menyembunyikan rasa ketertarikan mu pada seseorang"
Sial
Tahu dari mana si sialan ini kalau aku melirik adiknya?
"Aku tak kan melarang mu menyukai adikku, hanya saja aku akan lebih menjaganya" Auranya mulai berubah serius, oke aku juga akan serius kali ini
"Dia adikku satu-satunya, alasan kenapa aku tak memberitahunya pada siapapun yah hanya untuk membuatnya tetap aman. Aku tak mau dia terluka di dunia kita yang begitu keras ini"
Aku mengerti, ketakutan seorang kakak
"Aku tak keberatan jika kau ingin mendekatinya. Aku membebaskan"
"Maksudmu aku boleh mendekati adikmu? Sungguh?"
Ku lihat Sehun tertawa, "Of course yes, itu hak mu. Aku hanya bisa menjaganya. Tapi sebelum kau mendekatinya. Ku mohon rubah kebiasaanmu"
Apa maksudnya?
"Setidaknya jauhi gadis-gadis mu itu jika ingin ku beri jalan" . Sial, tatapannya ternyata sedari tadi tertuju pada ponselku yang terus saja berbunyi di dashboard.
Gadis-gadis sialan! Kenapa kalian menelponku terus!
"Apa kau yakin padaku?"
"Who knows? Kalau kau benar serius, dekati. Tapi jika hanya untuk kau jadikan mainan, sepertinya kau salah orang"
Baekhyun bukan mainan! Aku tahu gadis itu bernilai.
"Tapi apakah kau siap dengan segala konsekuensi nya? I mean, kalian yang berbeda ini" Ah aku tau kemana arah pembicaraan ini. Apakah benar aku bisa menerimanya? Kenapa jadi tiba-tiba ragu?
Kita masih berbincang. Membahas segala hal yang memang harus kami bahas. Meski mobil yang ku kendarai sudah berhenti beberapa menit yang lalu.
"Kau pikirkan saja baik-baik-
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond And Doubt [CHANBAEK GS]
Fiksi PenggemarSebuah keraguan dalam keyakinan. Serta logika yang membuatnya tampak buruk. "Aku tak akan berpindah. Dan kita tak punya kekuatan untuk bisa melawan takdir, seolah mereka tengah mempermainkan dengan cara mempertemukan kita dalam keadaan berbeda. Jadi...